POPULER

Show of Force Kendaraan Warnai Operasi Ramadniya 2017

Show of Force Kendaraan Warnai Operasi Ramadniya 2017





Bertempat di Alun-Alun Giri Krida Bhakti, Bupati WOnogiri Ir. Joko Sutopo memimpin gelar pasukan Operasi Ramadniya 2017, pada Senin (19/6). Operasi dalam rangka penciptaan situasi yang kondusif di tengah masyarakat itu, memang menjadi agenda utama jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Sebab jangan sampai di tengah suasana bahagia yang dirasakan warga, ada gangguan kamtibmas yang mengganggu.

Dalam apel ini seluruh komponen masyarakat dilibatkan. Sehingga tak hanya unsure polri dan TNI, di dalam barisan pasukan terlihat pula anggota dari BPBD Kabupaten Wonogiri, SAR, UPTD Damkar, Sat Pol PP, DISHUB, PMK, PMI, RAPI, Satpam, Senkom, Satgas MTA, Kokam, Banser dan Saka Bhayangkara dengan jumlah peserta kurang lebih 520 Personil.
Dalam sambutannya, bupati menyampaikan bahwa apel gelar pasukan ini merupakan wujud kesiapan Polri dalam menghadapi kegiatan pengamanan hari Raya Idul Fitri 1438 H Tahun 2017. Selain itu juga sebagai bagian dari upaya konsolidasi dan pengecekan personel beserta kelengkapan sarpras, sebelum menghadapi tugas pengamanan di lapangan.
Karena itulah, rencana operasi dan seperangkat cara bertindak yang telah dipersiapkan, diharapkan dapat dilaksanakan secara sinergis oleh seluruh unsur pengamanan yang terlibat. Sehingga masyarakat dapat merayakan hari Raya Idu Fitri dengan aman dan nyaman.
“Ada tiga point penting yang menjadi focus perhatian Bapak Presiden, yakni terjaganya stabilitas harga pangan, kondisi kamtibmas yang kondusif, serta keamanan, kelancaran dan kenyamanan arus mudik dan arus balik,” jelas bupati saat membacakan amanat Kapolri.
Dan demi mewujudkan stabilitas harga pangan, Polri telah membentuk satgas pangan untuk memantau dan menjaga harga pangan agar tetap stabil. Upaya tersebut diwujudkan melalui kerjasama dengan kementerian / lembaga terkait serta penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku penimbunan, pengoplosan, pemalsuan, maupun tindak pidana dan pelanggaran lainnya terkait pangan.
“Sedangkan untuk menjaga kondisi kamtibmas yang aman dan kondusif, saya mengingatkan kepada seluruh kasatwil untuk mampu menekan angka kejahatan konvensional, seperti curat, curas, curanmor, copet, bius, hipnotis, dan pencurian rumah kosong melalui peningkatan kegiatan pre-emtif, preventif dan represif,” sambungnya.
Lalu pengoptimalan peran bhabinkamtibmas dan intelijen di lapangan, juga dipandang sebagai langkah strategis untuk upaya deteksi dini terhadap kerawanan yang ada. Untuk itu dihimbau agar masyarakat senantiasa waspada  dan bekerja sama dengan kepolisian menjaga kamtibmas.
Upaya peningkatan kegiatan sambang dan patroli di titik-titik rawan gangguan kamtibmas, juga harus dilakukan. Adapun titik-titik rawan itu di antaranya terminal, pelabuhan, pemukiman yang ditinggal oleh pemilik, pusat perbelanjaan, bank dan atm, serta tempat--tempat wisata yang ramai dikunjungi saat Perayaan Idul Fitri.
Bupati meninjau pasukan yang mengikuti apel operasi Ramadniya 2017

“Untuk kelancaran arus lalu lintas, saya menekankan agar seluruh personel bisa memberikan pelayanan secara all out, berikan atensi penuh pada titik rawan laka dan rawan macet yang ada, terutama pada puncak arus mudik yakni H-2 Idul Fitri dan puncak arus balik pada H+5 Idul Fitri,” lanjut bupati.
Beberapa terobosan diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi para pemudik. Seperti keberadaan fasilitas kesehatan dalam hal ini ambulance mobile, layanan bbm mobile, wc umum, bengkel umum dan layanan mobil derek serta pendirian pos-pos pelayanan dan pengamanan yang dapat digunakan oleh para pemudik untuk beristirahat.
Lebih lanjut sesuai amanat Kapolri, bupati menekankan kepada satwil yang mempunyai aplikasi pelayanan publik berbasis teknologi informasi, agar dimanfaatkan seoptimal mungkin. Nantinya, hal tersebut dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan informasi maupun bantuan darurat.
“Senantiasa sebarkan informasi dengan memperbanyak himbauan melalui pemasangan banner, spanduk, yang dapat dilihat oleh pengemudi agar mematuhi peraturan dan rambu lalu lintas. Dengan begitu saya berharap angka kecelakaan lalu lintas dapat ditekan, sehingga jumlahnya bisa berkurang bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” tegasnya.
Kegiatan operasi ini akan dilaksanakan selama 16 ( enam belas ) hari, dari tanggal 19 juni sampai dengan tanggal 4 juli 2017. Sehingga diharapkan bisa efektif untuk menciptakan situasi yang kondusif di tengah masyarakat. 

Show of Force pasukan dengan kendaraan berkeliling kota

“Seluruh jajaran hendaknya dapat bekerja dengan tulus dan ikhlas, terlebih awal operasi ini akan kita laksanakan dalam suasana bulan suci ramadhan, semoga hal ini dapat menjadi ladang ibadah dan berkah pahala bagi kita,” pungkas bupati.
Usai pelaksanaan apel pasukan, kegiatan lantas dilanjutkan dnegan pelaksanaan Show Of Force kendaraan dinas peserta apel. Yang mana iring-iringan kendaraan berbagai jenis ini tak ayal menjadi pusat perhatian warga yang ada di sepanjang jalan Kota Wonogiri. Dan Bupati Joko Sutopo didaulat sebagai pengibar bendera start iring-iringan pasukan ini. //

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close