Isu pelestarian lingkungan selalu menjadi perhatian dari pihak manajemen Pop Hotel Solo, dalam setiap agenda perayaan ulang tahunnya.
WARTAJOGLO, Solo - Setelah tahun lalu mengangkat upcycle workshop, dengan menggandeng bank sampah. Di ulang tahun yang ke dua ini Pop Hotel kembali mengusung acara yang terkait dengan pelestarian lingkungan. Yakni workshop Kokedama.
Kokedama sendiri adalah seni menanam pohon dari Jepang, yang memanfaatkan bahan lumut yang diikat dengan benang, sebagai media tanam. Sehingga kemudian diperoleh bentuk yang indah dari ikatan lumut itu. Yang tentunya bisa digunakan sebagai penghias ruangan.
"Kokedama itu berasal dari kata koke yang berarti lumut dan dama yang berarti bulat, dalam bahasa Jepang. Tapi karena untuk mencari lumut di sini susah, akhirnya kita ganti sabut kelapa. Jadi kemudian namanya kita sebut Kokodama," jelas Ambar Jati, dari UMKM Kembar Kreasi yang menjadi instruktur dalam acara itu.
Ambar Jati melakukan penilaian pada kokedama buatan peserta workshop |
Workshop ini sendiri digelar pada Rabu (15/1) pagi di Pitstop Cafe. Yang mana kegiatan ini menurut Erwin James, General Manager Hotel HARRIS & POP Solo, kegiatan ini sejalan dengan tagline yang diusung yaitu Feel Free dan Go Green.
"Kami memang bertekad untuk menjadi bagian dari upaya pelestarian lingkungan. Karena itulah kami juga melibatkan generasi millenial untuk mengikuti kegiatan ini. Sebab dengan kreasi kokedama ini, selain bisa dijadikan hiasan dan menciptakan udara bersih. Bahan baku pembuatannya juga sangat ramah lingkungan karena dari bahan daur ulang," ujar Erwin kepada wartajoglo.com di sela-sela acara workshop.
Baca Juga:
Erwin juga menambahkan bahwa workshop kokedama ini, menjadi bagian dari rencananya ke depan untuk memberi sesuatu yang lebih kepada para tamu. Sehingga nantinya para tamu tidak hanya sebatas menginap, tapi juga akan diberikan bekal ketrampilan membuat kokedama. Yang tentunya akan membuat mereka merasakan pengalaman berbeda, dibanding saat m nginap di tempat lain.
"Pop Hotel Solo ini adalah budget hotel. Di mana seringkali untuk budget hotel yang jadi perhatian hanya terkait biaya kamar. Tapi di sini kami tak ingin hanya memberi itu. Kami juga ingin memberi sesuatu yang lebih ke para tamu. Dan ke depan, workshop kokedama rencananya akan kami berikan secara gratis," sambung Erwin.
Acara perayaan anniversary yang ke dua, dari hotel yang berada di kawasan Purwosari Solo itu, tak hanya diisi dengan workshop kokedama saja. Ada banyak rangkaian, termasuk yang bersifat CSR. Di antaranya donor darah, serta bhakti sosial.
Mural peta Kota Solo digambar di dinding Pop Hotel Solo |
Lalu ada pula pembuatan mural di beberapa sudut hotel, yang menggambarkan ikon-ikon Kota Solo. Di sana terlihat ada gambar Pasar Gede, Gapura Keraton, serta kereta uap Jaladara. Ada pula gambar peta jalanan Kota Solo yang bisa dijadikan acuan para tamu saat akan jalan-jalan.
"Rencana akan kami buat sekitar 8 mural di beberapa titik. Semuanya menggambarkan tentang Solo. Yang kita harapkan bisa menarik kaum millenial untuk datang ke hotel ini," pungkas Erwin yang sebelumnya melakukan prosesi pemotongan tumpeng, sebagai simbol puncak perayaan ulang tahun hotel yang dipimpinnya. //her