POPULER

Cegah Erosi di Wonogiri. Jokowi Galakkan Penanaman Akar Wangi

Cegah Erosi di Wonogiri. Jokowi Galakkan Penanaman Akar Wangi


Dengan mengenalkan sistem agroforesti, Jokowi berharap tak ada lagi erosi serta terjadi peningkatan ekonomi di Wonogiri 

WARTAJOGLO, Wonogiri - Di tengah kondisi yang rawan bencana, Kabupaten Wonogiri sebenarnya memiliki sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk meminimalisir kondisi itu. Yaitu tanaman vetiver atau akar wangi. Tanaman yang selama ini menjadi salah satu komoditas andalan di beberapa wilayah, sebagai bahan baku kerajinan.

Ya, tanaman akar wangi memang kerap dimanfaatkan oleh warga untuk membuat beragam kerajinan anyaman. Mulai dari taplak meja, hingga bermacam bentuk boneka bisa dibuat, dari tanaman bernama latin adropongon squarosus linn ini. Dan di kawasan obyek-obyek wisata di Kabupaten Wonogiri, kerajinan akar wangi bisa didapatkan dengan mudah.

Namun di balik manfaatnya itu, akar wangi justru memiliki manfaat yang jauh lebih besar, terutama dalam upaya menjaga lingkungan. Daya cengkeram dari akar tanaman ini, mampu menahan tanah dari erosi. Bahkan kekuatannya hampir menyamai kawat baja. Sehingga busa digunakan untuk mencegah tanah longsor.

Karena kelebihan itulah, Presiden RI Joko Widodo mencanangkan penggalakan tanaman ini di beberapa wilayah Wonogiri, yang selama ini menjadi langganan tanah longsor. Dan untuk itu, Jokowi langsung memimpin program penanaman akar wangi ini, di hulu Waduk Gajah Mungkur (WGM) wilayah Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, Sabtu (15/2) siang.

Dalam kegiatan itu Jokowi datang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kapolda Irjen Rycko Amleza Dahniel dan Pangdam Mayjen Mochammad Effendi.

Tak hanya sebatas melakukan penanaman akar wangi, Jokowi juga memperkenalkan sistem agroforesti. Yaitu sistem penanaman yang memadukan antara tanaman pertanian dengan tanaman hutan. Sehingga bisa meningkatkan nilai ekonomi warga. Dan untuk itu, selain menanam akar wangi, Jokowi juga menanam beberapa jenis tanaman lain seperti porang, serta bermacam tanaman buah.

"Dengan sistem agroforesti ini, kita bisa memadukan tanaman hutan seperti vetiver (akar wangi) dengan tanaman pertanian, yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat," ungkap Jokowi di tengah kegiatan penanaman akar wangi bersama warga. 

Jokowi juga menjelaskan bahwa penanaman akar wangi sangat penting di kawasan yang memiliki kondisi tanah curam. Karena akar tanaman ini akan mengikat tanah dengan kuat, sehingga bisa mencegah terjadinya erosi atau tanah longsor. 

"Dalam tiga sampai empat tahun, akar vetiver bisa sampai tiga atau empat meter. Dan akar ini akan mengikat tanah. Bahkan kekuatan akarnya sebanding dengan seperenam kawat baja. Jadi sangat bagus untuk menahan erosi," sambung presiden.

Desa Jatisari sendiri merupakan bagian Daerah Aliran Sungai Keduang yang menyumbang sedimentasi ke Waduk Gajah Mungkur. Sedimentasi itu bisa menyebabkan pendangkalan pada  waduk. Yang bisa berdampak pada kemampuannya dalam menampung luapan air.  Sehingga harus dilakukan upaya pengendalian erosi di hulu. Untuk mencegah terjadinya erosi yang memicu sedimentasi. 

Usai melakukan kegiatan reboisasi di Wonogiri, Presiden Jokowi langsung bertolak ke Kota Solo. Di sini Jokowi melakukan peresmian Stadion Manahan yang baru saja direnovasi. //sik

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close