POPULER

Dongkrak Performa Dosen, dengan Workshop Penyusunan Buku Ajar dan Media Pembelajaran Digital

Dongkrak Performa Dosen, dengan Workshop Penyusunan Buku Ajar dan Media Pembelajaran Digital



Perubahan status sebagai universitas, menuntut UDB untuk meningkatkan performa demi lulusan yang berkualitas

WARTAJOGLO, Solo - Perubahan dari sekolah tinggi menjadi universitas menuntut sebuah lembaga untuk semakin meningkatkan kinerjanya. Hal inilah yang dijalani oleh Universitas Duta Bangsa (UDB) Surakarta. Yang mana setelah menjadi universitas, maka bukan hanya bentuknya saja yang berubah, namun juga terkait kinerja dan kebiasaan dalam menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi.

Untuk itulah, demi meningkatkan kemampuan dan menambah wawasan para dosen, maka UDB mengadakan workshop Penulisan Buku Ajar dan Penyusunan Media Pembelajaran Digital Interaktif, pada Rabu 19 Februari 2020. Yang diharapkan bisa semakin mendongkrak performa UDB, untuk mencetak sarjana-sarjana berkualitas.

Drs. H. Singgih Purnomo, MM selaku Rektor Universitas Duta Bangsa Surakarta membuka secara langsung acara yang digelar di gedung serba guna kampus ini. Dalam sambutannya Singgih berpesan bahwa kinerja Tri Dharma Perguruan Tinggi UDB harus meningkat seiring berubah menjadi universitas.

"Dengan perubahan status menjadi universitas, saya harap diikuti dengan peningkatan kinerja. Sehingga performa UDB bisa semakin meningkat," ujar Singgih. 

Dua orang narasumber dihadirkan dalam workshop ini. Yaitu Aditya Saputra, S.Si, M.Sc, Ph.D dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Bambang Eka Purnama, M.Kom dari Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Surakarta.

Dalam paparannya Aditya Saputra,  membahas tentang aspek bahasa dan tata cara penulisan yang baik, etika ilmiah dalam menulis buku ajar. Lalu strategi dan teknik menulis buku ajar yang layak dan teknik editing serta penerbitan buku ajar.

"Buku ajar yang dibuat harus berkiblat pada hibah buku ajar DIKTI. Namun jika masih pemula dan untuk pembelajaran membuat buku, maka kurang dari 200 halaman tidak masalah," papar Aditya dalam sesi penyampaian materi.

Sementara Bambang Eka Purnama memaparkan tentang strategi penyusunan media pembelajaran digital interaktif. Bambang memaparkan bahwa mahasiswa didik harus lebih pandai dari dosennya. Karena hal itu adalah bukti keberhasilan seorang dosen.

"Jangan takut mahasiswa kita menjadi jauh lebih hebat dari dosennya. Dan salah satu caranya adalah dosen harus berinovasi dalam pembelajarannya, dengan membuat bahan ajar berbasis digital. Jika kondisinya masih konvensional, maka yang merasakan manfaatnya paling hanya 40 orang atau setara satu kelas. Namun jika sudah menjadi digital dan diupload ke internet, maka hasilnya akan bermanfaat bukan hanya satu kampus. Namun bisa seluruh dunia. Dalam menggunakan tools boleh saja menggunakan aplikasi yang advanced. Namun untuk yang belum terbiasa, menggunakan power point yang sudah familiar, kemudian dirender menjadi video sudah sangat bagus," jelas Bambang.//her

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close