Dengan menampilkan atraksi seni budaya, ribuan massa Bima Sakti melakukan aksi long march, untuk menegaskan bahwa warga Kota Solo berbudaya dan Cinta Damai
Adalah Bima Sakti atau Barisan Masyarakat Kota Surakarta untuk Indonesia Damai yang melakukan aksi di kawasan Gladag, Kota Solo, pada Minggu (30/8) sore. Di mana ribuan orang yang berasal dari gabungan puluhan elemen masyarakat itu, turun ke jalan dan melakukan long march dari kawasan Ngarsopuro hingga ke Gladag.
BRM. Kusumo Putro SH MH, sebagai penggagas aksi menjelaskan bahwa ribuan massa yang hadir dalam aksi itu adalah mereka yang merasa peduli dan terpanggil untuk ikut mengembalikan kedamaian Kota Solo. Karena itulah aksi yang mereka tunjukkan juga berupa aksi damai. Yang diwarnai dengan pertunjukkan seni budaya.
Massa melakukan long march dengan membawa beragam poster ajakan hidup damai |
"Warga Solo adalah warga yang cinta damai, berbudaya dan bermartabat. Karena itulah kami ingin mengembalikan kedamaian itu. Kami ingin semua warga rukun kembali. Sehingga bisa hidup tenang dan mencari rejeki juga gampang," ujar Kusumo di sela-sela aksi.
Atraksi para pemain reog pun menjadi hiburan tersendiri yang ditampilkan dalam aksi damai itu. Di mana setidaknya ada dua grup reog yang tampil dengan atraksi dadak merak yang menawan.
Tak hanya kesenian reog, dalam iring-iringan massa yang mengular memenuhi ruas jalan Slamet Riyadi itu, tampak pula rombongan pemain wayang orang dengan kostum khas mereka. Ada juga rombongan anak-anak yang mengenakan pakaian tradisional, iring-iringan paskibraka, serta konvoi becak. Mereka berbaur jadi satu dengan barisan kelompok ormas serta elemen masyarakat yang lain.
Para pemain kesenian reog ikut tampil dalam aksi damai Bima Sakti |
Dalam orasinya yang berapi-api, Kusumo mengajak seluruh warga Kota Solo untuk selalu menjaga kerukunan dan kedamaian. Karena itulah, bersama beberapa perwakilan elemen masyarakat yang ikut dalam aksi, mereka membacakan pernyataan sikap bersama.
Adapun isi dari pernyataan sikap itu di antaranya mengatakan bahwa warga Kota Solo menginginkan kedamaian dan kondusifitas. Lalu ditegaskan pula bahwa warga Kota Solo cinta damai dan bermartabat serta menghargai perbedaan. Warga Kota Solo juga tidak akan memberi ruang pada sikap-sikap intoleran.
Selanjutnya disampaikan pula bahwa warga Kota Solo mengajak semua elemen masyarakat untuk membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19. Serta menolak segala bentuk aktifitas yang memanfaatkan situasi pandemi, untuk kepentingan pribadi maupun politik.
Kusumo saat melakukan orasi menggugah kepedulian warga Solo |
Dan yang terakhir, dalam penyataan sikap itu disampaikan ajakan untuk menjaga harga diri dan martabat Kota Solo. Serta menjaga negara kesatuan Republik Indonesia.
"Ini adalah aksi damai. Di mana kita menunjukkan jati diri kita sebagai orang Solo yang berbudaya dan bermartabat. Karena itulah, saya tegaskan bahwa aksi ini akan terus berlanjut, bila situasi di Kota Solo belum kondusif," tegas pria yang juga ketua Forum Budaya Mataram itu. //sik