WARTAJOGLO, Jakarta - Salah satu program andalan SCTV di tiap bulan Ramadan adalah tayangan sinetron Para Pencari Tuhan (PPT), yang pada tahun ini sudah memasuki jilid ke-14. Tentu itu bukan waktu yang singkat untuk sebuah tayangan sinetron, meski hanya hadir selama bulan Ramadan saja. Ada kalanya para pemirsa sudah merasa bosan, hingga kemudian tidak lagi menyaksikannya.
Namun hal itu tidak berlaku pada PPT. Yang justru bisa terus bertahan hingga di tahun ke-14, karena memang selalu ditunggu oleh para pemirsa. Dan hal itu terbukti dari hasil survei yang dilakukan, menempatkan PPT di rangking pertama, untuk acara yang berada di jam tayang waktu sahur.
Tentu saja ini menjadi prestasi tersendiri bagi seluruh pemain dan kru PPT. Karena hal itu berarti kerja keras mereka tidak sia-sia.
Salah satu adegan dalam sinetron Para Pencari Tuhan 14 (dok: SCTV) |
Kesuksesan PPT memang tidak lepas dari para aktor yang berperan di dalamnya. Sosok Deddy Mizwar yang berperan sebagai Bang Jack dan Jarwo Kwat sebagai Pak Jalal telah menjadi ikon tersendiri, yang selalu diingat oleh para pemirsa setia SCTV.
Dan memang kolaborasi akting keduanya inilah yang membuat PPT menjadi berbeda dengan tayangan sinetron lain. Jalan cerita serta akting yang natural membuat PPT terasa lebih hidup dan bisa dengan mudah diterima masyarakat.
Di PPT jilid 14 ini nuansa itu dikatakan akan semakin terasa seiring dnegan dinamika konflik antara Bang Jack dan Pak Jalal. Di mana pilihan Bang Jack untuk menjadi bintang sinetron telah memicu konflik besar dengan Pak Jalal. Sehingga jalan cerita yang ada bisa semakin menguras emosi para pemirsanya.
"Konflik memang akan terus mewarnai hubungan Bang Jack dengan Pak Jalal. Bahkan saat ini masih belum puncaknya. Tapi konflik ini bukanlah konflik yang sifatnya negatif. Konflik ini terjadi karena keduanya saling menyayangi sebagai seorang sahabat," jelas Deddy Mizwar saat hadir dalam acara wawancara eksklusif sinetron 'Para Pencari Tuhan 14' yang digelar secara daring pada Rabu (21/4) sore.
Perseteruan antara Bang Jack dengan Pak Jalal sendiri sejatinya tidak hanya di PPT 14, namun sudah terjadi sejak awal sinetron ini diproduksi. Sampai-sampai Deddy Mizwar menyebut bahwa perseteruan dirinya sebagai Bang Jack dengan Pak Jalal adalah karena adanya sifat kekanak-kanakan abadi di dalam diri keduanya. Sehingga selalu berujung pada tingkah-tingkah yang jauh dari kedewasaan. Namun justru membuat sinetron ini terasa begitu hidup.
Jarwo Kwat sendiri mengakui bahwa konflik abadi antara dirinya dengan Bang Jack akhirnya menciptakan sebuah hubungan yang spesial di antara keduanya dalam kehidupan nyata. Perjalanan bersama selama 14 tahun telah membuat jalinan hubungan keduanya menjadi sangat dekat. Sehingga canda dan gurau begitu ringan terucap di antara keduanya.
"Konflik ini kan hanya terjadi di dalam film. Dalam kehidupan nyata hubungan kami sangat harmonis. Sehingga di lokasi syuting pun kami biasa saling bercanda untuk menghangatkan suasana," ujar Jarwo yang juga hadir dalam acara wawancara eksklusif itu.
Namun Jarwo mengaku bahwa di jilid ke-14 ini dirinya merasakan ada sensasi yang berbeda dalam perannya. Sebab dengan jalan cerita yang mengisahkan bahwa dirinya sudah mulai meninggalkan sifat keduniaan dan lebih mengingat akhirat, Pak Jalal kerap harus debat sengit dan adu argumentasi panjang lebar dengan Bang Jack. Hal ini tentu menuntut kemampuan lebihnya sebagai seorang aktor.
Untuk itu biasanya sebelum proses syuting dimulai, mereka harus berlatih dulu hingga benar-benar bisa menguasai materi. Dengan begitu maka akting yang muncul akan berjalan natural, karena ada penjiwaan dalam memerankannya.
"Di PPT 14 ini ada peran yang bagi saya sungguh luar biasa. Sebab saya harus sering adu argumen tentang ilmu agama dengan Bang Jack. Dan untuk itu biasanya kami akan latihan dulu sebelum syuting. Kami latihan dialog berdua untuk menguasai materi yang ada. Jadi begitu mulai take, semua sudah berjalan lancar," lanjut Jarwo.
Saling Belajar
Dari apa yang terjadi itu pula, Jarwo mengaku banyak mendapatkan ilmu. Sebab dengan basic awal sebagai seorang pelawak, kini dia telah berubah menjadi seorang aktor dnegan akting yang sangat menawan.
Terkait hal itu, Deddy sendiri menambahkan bahwa di PPT ini para pemain tidak dituntut untuk menghapal script. Karena tentu hal itu akan menyulitkan baginya yang sudah terbilang lanjut usia. Yang terpenting adalah bagaimana memahami materinya. Sehingga dengan begitu akan muncul kreatifitas tersendiri yang bisa membuat cerita menjadi lebih hidup.
Deddy Mizwar jadi salah satu tokoh di balik kesuksesan sinetron Para Pencari Tuhan |
"Latihan memang menjadi hal utama yang harus dilakukan sebelum proses produksi. Dengan begitu maka para pemain akan terkondisikan dengan baik. Dan dari sini maka para pemain akan tertuntut untuk menunjukkan kreatifitasnya secara maksimal. Agar cerita yang terbangun menjadi lebih hidup," ungkap Deddy yang juga menjadi produser di film ini.
Dengan suasana yang sudah terkondisikan seperti itu, maka soliditas dalam tim produksi PPT ini semakin terbentuk. Di mana para pemain bisa sadar dan paham dengan peran mereka masing-masing, baik di dalam film maupun di luar. Dan hal itu membuat PPT ini bukan lagi menjadi sebatas film biasa. Tapi juga sebuah film yang bisa memberi inspirasi bagi banyak orang.
Sementara salah satu pemain yang juga menjadi tokoh kunci di sinetron ini adalah Syakir Daulay, yang sudah bergabung dalam tim PPT sejak setahun lalu, tepatnya di jilid 13. Syakir sendiri berperan sebagai seorang ustadz muda bernama David. Dan dalam perannya ini tentu saja serangkaian tantangan harus dihadapi Syakir sebagai aktor muda.
"Saya sempat grogi saat awal-awal terlibat, karena diplot selalu bersama Bang Jack. Ada tantangan besar untuk bisa berperan senatural mungkin. Beda dengan di film-film lain. Dan setelah sekian lama bersama beliau akhirnya bisa beradaptasi, sekaligus belajar. Sehingga bisa menjalani semua proses syuting dnegan baik dan lancar," ujarnya.
Bagi Syakir sendiri terlibat dalam PPT adalah impian yang terwujud. Sebab dua tahun yang lalu tepatnya saat PPT jilid 12 tayang, Syakir yang saat itu sedang makan sahur dan menyaksikan film ini berangan-angan bisa ikut main di dalamnya. Dan ternyata harapan itu terkabul.
"Saya mulai diajak di seri yang ke-13. Saat itu sempat ketar ketir juga karena kandidat yang ikut banyak. Hingga akhirnya saya yang terpilih. Dan jujur saja saya gak nyangka kalau akhirnya terpilih," kenang Syakir.
Di film ini juga Syakir mengaku banyak belajar tentang kehidupan. Bahkan tak jarang dirinya juga merasa tertampar dengan isi dari skenario yang harus dijalaninya. Belum lagi hubungan yang begitu dekat di antara pemain. Sehingga tak ada lagi kesenjangan di antara mereka. Yang justru hal ini membuat mereka bisa saling belajar untuk pengkayaan karakter.
Akting Natural dan Masuk Akal Jadi Kunci Sukses Sinetron PPT https://t.co/J14NwYmKIh
— WARTAJOGLO (@wartajoglo) April 21, 2021
"Setelah main di Citra Sinema lalu main di tempat lain seperti njeglek. Ibaratnya dari hotel bintang 5 ke bintang 2. Karena di Citra Sinema kita banyak mendapat pengkayaan karakter. Sehingga bisa dengan mudah melogikakan peran. Dan memang hal itu yang menjadi pembeda antara Citra Sinema dnegan tempat lain, yakni semua harus masuk akal dan logika serta tidak berlebih-lebihan," lanjut pria yang piawai membaca ayat-ayat suci Al Quran dengan suara merdu ini.
Sementara menjawab pertanyaan terkait kemungkinan melibatkan pemain-pemain yang pernah menjadi ikon di PPT seri-seri terdahulu, Deddy Mizwar menyebut bahwa keinginan itu ada. Hanya saja situasinya saat ini belum memungkinkan.
"Ada situasi yang tidak memungkinkan untuk melibatkan pemain-pemain terdahulu. Sebab tentu keberadaan mereka juga terkait dengan cerita yang sudah terbangun, serta keberadaan tokoh lain. Sementara tokoh yang lain itu tidak mungkin bisa gabung karena terikat kontrak dengan tempat lain. Jadi serba repot," terangnya.
Di akhir acara Deddy Mizwar mengajak pemirsa untuk terus mengikuti seluruh jalan cerita PPT 14. Karena saat ini masih belum di puncak konflik. Dan cerita akan semakin menarik di episode-episode mendatang. Akan ada cerita yang rumit tapi sederhana yang terjadi karena manusia diperbudak oleh ambisi-ambisinya. //Bang