TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Pentingnya Membangun Peradaban Kemanusiaan yang Adil dan Bertoleransi

WARTAJOGLO, Sukoharjo – Dialog kebangsaan #9 digelar oleh Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) pada Senin (12/4) siang di sebuah Syariah Hotel Solo, Sukoharjo. Dalam dialog ini diangkat tema “Membangun Peradaban Kemanusiaan Yang Adil dan Bertoleransi”. 

Adapun yang menjadi narasumber di antaranya Prof. Dr. Absori, S.H., M.H, Guru Besar Fakultas Hukum UMS, Abdul Aziz Ahmad, S.H. Lalu Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surakarta dan Ahmad Muhamad Mustain Nasoha, S.H., M.H, Ketua Lembaga Bahtsul Masa’il Nahdhatul Ulama Surakarta sebagai pembicara utama. Dan dimoderatori oleh Dr. Mulyanto Abdullah Khoir, S.Pd.I., M.Ag, Sekjen Dewan Syariah Kota Surakarta.

Dialog Kebangsaan FKAM
Suasana acara Dialog Kebangsaan #9 yang digelar FKAM

Dialog ini juga dihadiri oleh jajaran pemerintahan di antaranya perwakilan Polda Jawa Tengah, Kemenag, Polresta, Korem, berbagai elemen ormas dan masyarakat. Serta perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa se-Solo raya.

Dijelaskan oleh Ketua Umum DPP FKAM, Ustadz Umaier Khaz, Lc., M.H, bahwa dialog kebangsaan digelar sebagai bagian program kerja FKAM, dalam dunia dakwah dan kemanusiaan. Selain itu juga untuk menunjukkan bahwa FKAM lekat dengan literasi.

“Kami mengadakan dialog kebangsaan yang ke-9, rutin melakukan dialog-dialog, bedah buku. Dan menerima tantangan serta pemikiran elemen-elemen umat Islam yang lain,” kata Umar saat ditemui di sela acara.

Ditambahkan bahwa Perilaku toleransi dan keadilan sudah mulai hilang. Karena itu melalui dialog kebangsaan ini, dua hal itu dibahas sebagai bahan pemikiran untuk mencari rumusan penyelesaian.

"Kita harus bersama memikirkan, merumuskan kebijakan-kebijakan ke depan bersama pemerintah, ulama, umara, dan civitas akademika, tentang apa yang harus dilakukan agar kondisi negara ini lebih baik ke depannya," imbuhnya.

Melalui dialog kebangsaan yang dihadiri oleh 100 peserta tokoh dan perwakilan elemen masyarakat seperti ini, diharapkan mampu mengedukasi masyarakat luas mengenai urgensi peradaban yang adil dan bertoleransi. Lalu muncul kesamaan pandangan dan pemahaman yang lurus dan benar dari semua pihak, baik pemerintah dan masyarakat terkait masalah keadilan dan toleransi. 

“Kami mendukung penuh pemerintah dalam menciptakan kesejukan dan kerukunan antar umat beragama,” tegas Umair. //sik

Type above and press Enter to search.