POPULER

Terobosan Pelayanan Publik 6 Kementerian dalam Inovasi Teknologi

Terobosan Pelayanan Publik 6 Kementerian dalam Inovasi Teknologi

WARTAJOGLO, Jakarta - Presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021 hari ketiga didominasi oleh terobosan dari kementerian. Kementerian Luar Negeri; Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Kementerian Keuangan; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Kementerian Perindustrian; dan Kementerian Pertanian menyuguhkan inovasinya di hadapan Tim Panel Independen (TPI) secara daring.

Presentasi diawali oleh Konsul Jendral Toronto, Kanada Leonard Felix Hutabarat dengan inovasi Pelayanan Kekonsuleran Terpadu (Pandu). Pandu merupakan inovasi di bidang pelayanan publik prima (service excellence) untuk mengatasi kendala keterbatasan waktu, akses pelayanan bagi kelompok rentan, dan banyaknya dokumen yang harus disiapkan serta lamanya waktu tunggu pelayanan perpanjangan paspor. Program Pandu merupakan pengembangan program Warung Konsuler yang bersifat mobile dan tidak terbatas pada hari dan jam kerja biasa.

 Enam Kementerian Paparkan Terobosan Pelayanan Publik di Hadapan TPI

Selanjutnya inovasi Layanan Sistem Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Sipkumham), yang dipresentasikan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly. Disampaikan bahwa inovasi Sipkumham dibangun sebagai layanan database permasalahan hukum dan hak asasi manusia serta permasalahan layanan publik dengan tujuan mendukung pembuatan kebijakan di bidang hukum dan HAM yang berbasis bukti.

Inovasi ini juga  mendukung peningkatan kualitas penelitian di bidang hukum dan HAM dengan adanya data yang memadai, serta menyediakan informasi tentang permasalahan hukum dan HAM serta pelayanan publik kepada seluruh unit utama di lingkungan Kemenkumham dan publik. “Sebelum adanya Sipkumham, data kami peroleh dengan cara manual, dari pemberitaan media maupun laporan masyarakat sehingga informasi yang dikumpulkan hanya sekitar 2.000 data permasalahan dalam setahun” ujarnya, Rabu (30/06).

Presentasi ketiga dilakukan oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara didampingi Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi Sudarto dengan membawa inovasi Penerapan Artificial Intelligence sebagai Financial Advisor (AIFA) bagi Pemerintah Daerah. Inovasi ini merupakan karya Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK).

DJPK melakukan data analytics untuk membangun model artificial intelligence berupa dashboard yang dapat memberikan financial advice secara otomatis kepada pemerintah daerah sehingga dapat meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah. Model financial advisor ini dapat memperkuat peran DJPK dalam meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya, inovasi Kami Setara atau Kampus Inklusif Semua Tak Berjarak karya Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya, yang dipresentasikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Ainun Na’im didampingi Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani AR. Disampaikan jika tujuan inovasi ini adalah membangun suasana kampus ramah sehingga jumlah penyandang disabilitas yang belajar di Perguruan Tinggi meningkat sebagai upaya pemberdayaan sekaligus pemenuhan hak penyandang disabilitas.

Inisiasi pendidikan inklusif atau tanpa diskriminasi ini diwujudkan dengan mendirikan Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) yang diwujudkan dalam program afirmasi seleksi khusus, layanan akademik dan nonakademik bagi mahasiswa dengan disabilitas (madif), serta penguatan riset dan pengabdian masyarakat isu disabilitas. Inovasi ini melibatkan seluruh komponen civitas academica Universitas Brawijaya untuk menciptakan budaya dan praktik inklusif.

Kemudian inovasi dari Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Kementerian Perindustrian yaitu MEsin CNC 3 Axis INdustri 4.0 untuk SMK (MECIN 4.0). Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian Masrokhan menjelaskan bahwa BBLM mengembangkan MECIN 4.0 sebagai media belajar yang murah dengan kompetensi ekstra dibandingkan mesin CNC 3axis industri. Selain dilengkapi oleh pemrograman G-CODE dan Wireless Hadwheel seperti standar industri, MECIN 4.0 ini dapat divisualisasikan sistem kerjanya, sehingga siswa lebih mudah memahami prinsip kerja mesin.

Presentasi dan wawancara sesi pertama dilanjutkan oleh inovasi Kementerian Pertanian yaitu IMACE (Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports) yang dipresentasikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Inovasi ini memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh informasi dan akses pasar komoditas pertanian. Selain itu, IMACE juga disampaikan kepada pemerintah daerah guna optimalisasi pendampingan dan pengembangan komoditas pertanian lebih tepat sasaran.

“IMACE ini membuat kita jadi tanggap, karena kita tahu potensi yang kita miliki. IMACE menyajikan data ekspor pertanian secara real time,” ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Puskesmas Kecamatan Taman Sari Provinsi DKI Jakarta hadir dengan inovasi SI-IMUT (Skrining Integrasi Masyarakat Taman Sari). Presentasi dilakukan oleh Sekretaris Daerah Provisi DKI Jakarta Marullah Matali didampingi Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dan Kepala Puskesmas Kecamatan Taman Sari Syukur Pelianus.

Program SI-IMUT hadir untuk melakukan terobosan pelaksanaan skrining kesehatan yang terintegrasi dan mudah diakses oleh masyarakat DKI Jakarta. Inovasi ini mengatasi kelemahan proses dan prosedur skrining yang dilakukan di Puskesmas Taman Sari, dan sesuai digunakan di era pandemi Covid-19. Aplikasi ini dapat untuk memperbaiki kualitas layanan, memudahkan akses, mengurangi pemborosan waktu dan biaya transport skrining.

Inovasi Manempel Melek (Manejemen Pengelolaan Limbah Menjadi Limbah Nilai Ekonomis) dari  RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi menutup sesi pertama presentasi dan wawancara KIPP hari ke-3. Presentasi dibawakan oleh PJ. Gubernur Jambi Hari Nur Cahya Murni didampingi Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi Fery Kusnadi. Inovasi Manempel Melek merupakan Inovasi yang memanfaatkan limbah berupa jeriken hemodialisis menjadi Safety Box. Dengan adanya inovasi ini rumah sakit tidak perlu lagi melakukan pengadaan safety box dan bisa menghemat biaya pengolahan limbah B3.

Pada sesi kedua tampil inovasi dari Provinsi Riau dengan nama Sistem Informasi Jabatan Provinsi Riau (Si-Jabpri). Gubernur Riau Syamsuar pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa dengan hadirnya Si-Jabpri proses penyusunanan analisa jabatan (anjab) menggunakan form anjab elektronik menjadi sangat mudah. Proses penginputan disertai petunjuk pengisian yang membuat Organisasi Perangkat Daerah dapat melakukan penyusunan secara mandiri dalam sistem.

“Keunikan sistem ini, ASN yang kurang paham anjab, asal mengikuti alur sistem dan petunjuk pasti dapat menyelesaikan percepatan penyusunan,” jelasnya.

Menutup presentasi dan wawancara KIPP hari ke-3 adalah inovasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang dengan nama Kas Anak Kasir, Anak Pelorena, Anak Lapas (Sebuah Model Pemberdayaan Anak-Anak Marjinal di Bidang Pendidikan). Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan menjelaskan bahwa tujuan utama inovasi ini adalah memastikan anak-anak tidak ada lagi yang putus sekolah.

Kas Anak Kasir adalah inovasi untuk mengembalikan anak-anak marjinal kawasan pesisir, yang bekerja sebagai nelayan, tukang cuci sampan, yang sudah putus sekolah, kembali bersekolah. Kas Anak Pelorena adalah inovasi untuk memberikan layanan pendidikan di dalam Loka Rehabilitasi Narkoba, agar anak-anak yang sedang direhabilitasi tetap bisa bersekolah. Kas Anak Lapas adalah inovasi untuk memberikan layanan pendidikan di dalam penjara, bagi anak-anak atau warga binaan agar tetap bisa bersekolah dan ketika keluar penjara memiliki keterampilan serta ijazah.//Lis

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close