POPULER

Berdalih Cinta, Tukang Sayur Hamili Pacar yang Masih di Bawah Umur

Berdalih Cinta, Tukang Sayur Hamili Pacar yang Masih di Bawah Umur

WARTAJOGLO, Wonogiri - Bejo, sebut saja namanya demikian, mungkin tak pernah menyangka kalau perbuatannya terhadap bunga (nama samara) selama ini akan terbongkar. Pasalnya Bejo mengaku bahwa dia dan bunga saling mencintai, meskipun perbedaan usia di antara mereka terpaut cukup jauh. Bejo saat ini berusia 24 tahun, sementara Bunga masih berusia 14 tahun dan masih duduk di bangku SMP di Baturetno.

Jalinan hubungan antara Bejo dan Bunga selama ini sebenarnya baik-baik saja. Sebab Bejo yang kesehariannya berjualan sayur, kerap datang ke desa tempat tinggal Bunga untuk kulakanm. Dan di situlah dia kerap bertemu dengan Bunga hingga akhirnya terjalin hubungan.

Persetubuhan
Ilustrasi persetubuhan terhadap anak di bawah umur

Namun Bejo agaknya telah melampaui batas. Kondisi Bunga yang kerap sendirian di rumah dimanfaatkannya untuk berbuat yang belum semestinya. Dengan dalih cinta, Bejo menyetubuhi Bunga hingga 5 kali sejak Bulan September 2021 lalu. Hingga akhirnya Bunga diduga hamil akibat perbuatan bejat Bejo.

“Awalnya dia sakit panas dan kemudian dibawa keluarganya ke dokter.  Oleh dokter dia didiagnosis gejala typus. Namun selain panas, dia juga sering muntah-muntah. Sehingga hal ini membuat orang tua korban curiga, apalagi dia juga mengalami terlambat bulan,” ungkap Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto, saat menggelar konferensi pers terkait kasus ini pada Senin (15/11) pagi.

Mengetahui anaknya beberapa kali didapati muntah-muntah, sang ibu lantas mendesaknya untuk bercerita apa yang terjadi. Dan bak disambar geledek di siang bolong, mata sang ibu terbelalak lebar saat mendengar kalau anaknya itu sudah beberapa kali disetubuhi Bejo.

Kapolres Wonogiri sedang menginterogasi Bejo dalam acara konferensi pers

Diapun lantas melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Dan Bejo langsung dijemput di kediamannya oleh petugas untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kini dia harus meringkuk di jeruji tahanan Polres Wonogiri dan kehilangan para pelanggan sayur yang biasa membeli dagangannya.

“Angka kekerasan seksual terhadap anak di Wonogiri memang cukup tinggi. Dari Januari hingga Oktober saja tercatat ada 15 kasus. Karena itulah ke depan kita akan melakukan diskusi dnegan berbagai pihak untuk memecahkan penyebab permasalahan ini agar bisa didapatkan solusinya. Namun yang pasti, dari kasus-kasus yang terjadi bisa dijadikan pelajaran bagi para orang tua yang memiliki anak gadis untuk senantiasa dijaga dan diawasi dnegan baik. Agar tidak sampai menjadi korban tindakan asusila, ” tandas Kapolres. //Sik

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close