POPULER

Tak Segera Dapat Ijin, Proyek Wahana Wisata Donohudan Akhirnya Batal

Tak Segera Dapat Ijin, Proyek Wahana Wisata Donohudan Akhirnya Batal

WARTAJOGLO, Boyolali - Rencana pembangunan wahana wisata senilai Rp 15 miliar di Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali sepertinya hanya tinggal angan.

Pasalnya pada Jumat malam (1/4/2022) puluhan warga desa Donohudan sengaja diundang balai desa setempat untuk mendengarkan alasan pembatalan rencana wahana wisata tersebut.

Hadir dalam acara tersebut yakni Kepala Desa Donohudan Rohmadi Rohmadi dan Ketua BPD Ribut Rismanto. Selain itu hadir dari investor yakni Pramudi Ringga Permana dan anggota DPRD Boyolali Ali Ghufron.

Acara dimulai dengan penjelasan dari Kepala Desa Rohmadi, yang mengatakan bahwa semula rencana pembangunan Wahana Wisata berjalan mulus.

Warga Desa Donohudan berkumpul di Balai Desa untuk membahas tentang pembatalan proyek wahana wisata

Namun tiba-tiba saja terjadi perubahan rencana yang membuat rencana pembangunan wahana wisata itu menjadi tidak jelas.

Rohmadi pun telah menjelaskan dan menunjukkan lokasi yang akan dibangun, di atas tanah khas desa seluas 2 ha lebih

Dari pihak investor pun telah menjelaskan kepada pihak desa dalam sebuah pertemuan di balai desa, tentang wahana wisata tersebut.

"Awalnya semua seperti akan berjalan mulus dan dari pihak desa bahkan telah memasang baliho besar di lokasi tempat pembangun Wahana Wisata sebagai bentuk kebanggaan dan agar warga Desa Donohudan sekitar mengetahui. Namun semua tiba-tiba menjadi tidak jelas dan akhirnya menjadi kabar buruk. "Saya mendengar PT ASA telah melakukan MOU dengan Desa Gagaksipat untuk membangun Wahana Wisata di tempat itu," Rohmadi.

Rohmadi mengakui terkejut dan kecewa dengan kabar yang berhembus, sebab sudah berusaha maksimal mendapatkan perijinan dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari PT ASA terkait MOU dengan pihak lain.

Anggota DPRD Boyolali Ali Gufron sendiri dalam kesempatan sama mengaku terkejut apa bila yang menjadi permasalahan adalah perizinan.

"Kalau cuma soal ijin investasi coba ngomong ke saya pasti akan saya urus dan lolos. Itu bukan perkara yang sulit," ujarnya.

Sementara pimpinan PT ASA menegaskan pihaknya terpaksa membatalkan rencana untuk berinvestasi membangun Wahana Wisata, karena terkendala tidak adanya izin investasi.

"Legalitas itu (ijin) sangat diperlukan karena tanpa itu tidak mungkin kami berinvestasi di lokasi tersebut," ujarnya.

Namun begitu ia enggan mengungkapkan secara detil kendala apa yang membuat pihaknya sulitnya mencari izin investasi.

Di sisi lain mereka mendapat potensi kerja sama dengan pihak lain sampai akhirnya terjalin MoU untuk membangun Wahana Wisata.

Dalam sesi tanya jawab beberapa warga memperlihatkan kekecewaannya dengan gagalnya kerjasama dengan pihak investor.

Mereka berharap itu menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, terutama pihak desa sehingga tidak terulang ke depan.

Mereka juga berharap perbedaan warna partai atau urusan pribadi tidak dicampuradukkan dengan kepentingan masyarakat. Sebab sangat merugikan.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close