POPULER

Perkuat Standarisasi Brand, Manajemen Solia Hotel Bidik Perluasan Jaringan ke Seluruh Indonesia

Perkuat Standarisasi Brand, Manajemen Solia Hotel Bidik Perluasan Jaringan ke Seluruh Indonesia

WARTAJOGLO, Solo - Babak baru perjalanan Hotel Solia Yosodipuro dan Solia Zigna Laweyan dimulai. Setelah 2 tahun berjalan dengan manajemen sendiri-sendiri, kini keduanya melakukan merger dan membentuk cluster di bawah naungan satu manajemen.

Mengangkat nama brand Solia Hotel, pihak manajemen juga melakukan langkah-langkah strategis untuk melakukan pengembangan bisnis, dengan berusaha membangun jaringan baru di luar Kota Solo.

Dan untuk saat ini, selain dua brand Solia yang sudah ada di Kota Solo dan menjadi cikal bakal Solia Hotel, ada satu lagi yang segera akan diresmikan yakni Solia Legian di Kabupaten Badung, Bali. 

Manajemen Solia Hotel saat memperkenalkan website baru mereka kepada para awak media

Gusti Muchlis selaku Cluster General Manager Solia Hotel menjelaskan bahwa penggabungan manajemen 2 brand Solia di Kota Solo tak lepas dari aspek bisnis yang memungkinkan brand Solia bisa lebih berkembang ke depannya.

“Dengan penggabungan manajemen ini secara benefit akan lebih menguntungkan. Selain itu bila perkembangannya bagus, maka ke depannya kita juga akan mengajak investor untuk ikut mengembangkan bisnis developmennya Solia Hotel,” jelas Gusti dalam acara press conference yang digelar pada Sabtu 2 Juli 2022.

Terkait hal itu pula, maka Solia juga mengenalkan website terbaru mereka yang merupakan web corporate. Di mana dalam web ini berbagai informasi akan ditampilkan, termasuk fitur reservasi online.

Yang menarik, para tamu bisa mendapatkan harga yang jauh lebih murah daripada travel agent online lain, bila melakukan reservasi di web ini. 

“Ada banyak informasi yang bisa didapat di web ini. Di mana para tamu bisa melihat semua fasilitas yang disediakan di tiga hotel jaringan kami. Dan untuk reservasi, ada tombol tersendiri yang memungkinkan para tamu bisa melakukan dengan mudah. Dan yang pasti harganya jauh lebih murah dibanding reservasi melalui travel agent online manapun,” ungkapnya.

Gusti juga menambahkan bahwa pangsa pasar dari Solia Hotel adalah middle up. Karena itulah untuk saat ini pihaknya terus menguatkan standarisasi brand. Sehingga antara satu Solia dengan yang lain akan memiliki standar pelayanan yang sama.

“Dengan standarisasi brand yang kuat, maka tidak akan ada ketimpangan antara Solia yang satu dengan yang lainnya, walaupun kelasnya berbeda. Sehingga experience yang dirasakan para tamu di Solia yang satu dengan yang lainnya tidak akan jauh berbeda. Sebab kalau tidak ada standarisasi, maka hal itu akan jadi pertanyaan besar bagi para investor yang akan bergabung,” papar Gusti.

Saat ini Solia memiliki dua kelas yakni bintang 3 dan 4. Untuk Solia Yosodipuro masuk bintang 3, sedangkan Solia Zigna dan Legian masuk bintang 4. 

Tapi tidak menutup kemungkinan ke depan akan ada pengembangan ke kelas-kelas lain misalnya Solia Ekspress atau Solia Inn untuk bintang 2. Maupun Grand Solia atau Solia Premiere untuk bintang 5.

“Yang pasti kita berharap ke depannya brand Solia Hotel semakin berkembang. Di mana akan banyak investor yang mau bergabung untuk mengembangkan brand ini di seluruh wilayah Indonesia. Karena itu saat ini kita akan terus menguatkan standarisasi brand,” pungkasnya. //Bang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close