WARTAJOGLO, Jakarta - Persaingan ketat terjadi di ajang kompetisi dakwah Akademi Sahur Indonesia (AKSI) 2023, untuk memperebutkan 3 tiket terakhir menuju babak Top 18.
AKSI sendiri menghadirkan ustaz dan ustazah terbaik dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Kloter Al-Mu’min menjadi kloter terakhir yang bersaing di babak Top 24 AKSI Indonesia 2023.
Tersisa tiga tiket terakhir menuju babak Top 18 yang harus diperebutkan oleh Azam (Tasikmalaya), Dea (Garut), Mahu (Maluku), dan Yunizar (Kepulauan Riau).
Dewan Juri yang hadir yakni Mamah Dedeh, Ustaz Subki Al Bughury, Ustaz Solmed, Ustaz Wijayanto, serta Habib Usman Bin Yahya semakin selektif menilai tausiah yang disampaikan seluruh kontestan.
Tema “Ibu Dulu Baru Jihad” menjadi tema tausiah pembuka kompetisi Kloter Al-Mu’min yang disampaikan oleh Dea (Garut).
Irfan Hakim saat berbincang dengan Azzam |
Dalam waktu durasi 5 menit, Dea (Garut) menyampaikan pesan penuh makna dari tausiahnya yang
mengingatkan kita semua untuk berbakti kepada ibu.
Nilai tertinggi sebesari 94 poin diberikan Ustaz Subki Al Bughury hingga Dea berhasil mengumpulkan total poin sebesar 456 poin dari kelima Dewan Juri.
“Jadi ini contoh untuk kita semua, sesukses apapun kalian saat ini jangan pernah melupakan ibu. Kalian baik atau tidak kepada ibu, ibu akan tetap selalu mendoakan kalian semua”, tutur Mamah Dedeh sambil menitikkan air mata.
Giliran Azam (Tasikmalaya) yang menyampaikan tema tausiah “Berbakti Setelah Orang Tua Tiada” dan berhasil mengumpulkan 461 poin dari seluruh Dewan Juri. “Azam tausiah kamu tadi mengharukan sekali”, ujar Irfan Hakim seraya menghampiri Azam (Tasikmalaya).
“A’ Irfan itu tadi adalah kisah nyata yang saya alami ketika saya masih menempuh pendidikan di pondok pesantren dan tanpa disangka-sangka ketika saya pulang, ayah saya sudah terbujur kaku”, kenang Azam (Tasikmalaya) seketika mengubah suasana Studio INDOSIAR penuh haru.
“Ustaz Azam ini struggle untuk berjuang menjadi orang yang sukses meski sang ayah meninggal di saat Ustaz Azam masih membutuhkan sosok ayah”, tutur Ustaz Subki Al Bughury yang langsung ditambahkan oleh Mamah Dedeh.
“Azam justru semakin termotivasi untuk menjadi sukses setelah ayah meninggal. Mudah-mudahan semakin sukses”, harap Mamah Dedeh.
“Sangat lah merugi orang-orang yang berada di Bulan Ramadan namun tidak memperbanyak taubatnya”, tutur Mahu (Maluku) dalam tausiahnya yang berjudul “Ramadan Bulan Ampunan”.
Mahu (Maluku) berhasil mengumpulkan 453 poin dari kelima Dewan Juri.
“Luar biasa Mahu mengingatkan kita semua bahwa Ramadan adalah bulan Maghfirah (ampunan)”, ujar Ustaz Wijayanto.
Yunizar (Kepulauan Riau) menjadi penutup kompetisi dari Top 24 Kloter Al-Mu’min dengan mengusung tema tausiah “Hati-Hati Memilih Bestie”.
Tausiah penuh makna seputar memilih teman yang baik atau yang kini populer dengan sebutan “Bestie” sesuai dengan pesan Rasulullah disampaikan Yunizar (Kepulauan Riau) dan berhasil mengumpulkan 454 poin dari kelima Dewan Juri.
Akumulasi perolehan poin dari kelima Dewan Juri dikonversi sebesar 50% ditambah polling pemirsa yang juga dikonversi sebesar 50% menjadi penentu kelanjutan perjuangan peserta di kompetisi AKSI Indonesia 2023.
Tiga tiket terakhir menuju babak Top 18 AKSI Indonesia 2023 berhasil diraih Azam (Tasikmalaya), Mahu (Maluku), dan Yunizar (Kepulauan Riau).
Sementara Dea (Garut) yang berada di posisi terendah harus rela menghentikan langkahnya di kompetisi AKSI Indonesia 2023 dengan total akumulasi skor sebesar 24,08%.
“Terima kasih atas do’a dari kedua orang tua Dea dan seluruh pendukung. Mungkin rezeki Dea belum di sini tapi InsyaAllah Dea akan terus berjuang di jalan dakwah”, ujar Dea (Garut) sekaligus menutup kompetisi AKSI Indonesia 2023 di babak Top 24.
Kompetisi AKSI Indonesia 2023 di babak Top 18 akan segera berlangsung pada hari Rabu, 29 Maret 2023 LIVE sejak pukul 02.00 WIB.
Kloter Ar-Rahman akan menjadi pembuka kompetisi di babak Top 18 AKSI Indonesia 2023 dengan menghadirkan tiga ustaz/ustazah yang kembali berjuang yakni Hania (Pemalang), Mamat (Jakarta),
dan Rahman (Maros). //Lis