WARTAJOGLO, Karanganyar - Sebagai sosok yang pernah memimpin bangsa ini dalam kurun waktu yang tidak singkat, nama Presiden ke-2 RI Soeharto telah begitu melekat di hati sebagian masyarakat Indonesia.
Karena itulah, meski sudah seperempat abad sejak Soeharto lengser, sosok pemimpin yang dikenal murah senyum itu masih saja dielu-elukan oleh para pendukungnya.
Dan salah satu kelompok yang begitu mencintai sosok Soeharto adalah para anggota Giri Bangun Club Indonesia (GBCI).
Wahyono (kanan) dan para penggagas berdirinya GBCI berfoto di depan batu monumen Ibu Tien Soeharto |
GBCI sendiri merupakan transformasi dari Gerakan Bakti Cendana (GBC) yang didirikan oleh Benny Sadikin pada 28 Oktober 2018.
Namun karena GBC dipandang agak bernuansa politis, maka para simpatisan organisasi ini yang berada di wilayah Solo raya memutuskan untuk sedikit mengubah kepanjangan dari GBC tersebut, yakni menjadi Giri Bangun Club Indonesia.
"Sesuai dengan namanya, maka salah satu kegiatan utama kami adalah ziarah bersama ke makam Pak Harto di Astana Giri Bangun Matesih," jelas Wahyono S.Pd, salah satu penggagas GBCI, saat ditemui dalam acara halal bihalal komunitas ini pada Minggu 14 Mei 2023.
Acara halal bihalal yang dihadiri para anggota komunitas dari berbagai kota ini merupakan kegiatan yang pertama digagas GBCI. Dan diharapkan ke depan bisa menjadi agenda rutin untuk bisa saling menjalin silaturahmi antar anggota.
"Setelah acara halal bihalal ini, nanti kita akan bersama-sama menuju Astana Giri Bangun. Namun sempat ada miskomunikasi dengan beberapa anggota yang lain, yang mengira bahwa acara halal bihalal dilakukan di Astana Giri Bangun. Sehingga sebagian sudah ada yang langsung menuju ke sana," tambah Wahyono.
Para anggota GBCI berfoto bersama Camat Jaten serta para tamu yang lain, usai acara halal bihalal |
Wahyono juga menyampaikan bahwa para anggota GBCI juga berharap komunitas ini bisa segera dilegalkan menjadi sebuah organisasi yang resmi. Sebab dengan begitu, salah satu impian untuk mengusung Soeharto agar dinobatan sebagai pahlawan nasional bisa terwujud.
Dalam acara yang digelar di Monumen Ibu Tien, Desa Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah tersebut tampak hadir Camat Jaten Teguh Haryono. Serta beberapa tokoh masyarakat, termasuk Sukirno, pengelola Astana Giri Bangun.
Teguh sendiri mengaku sebagai salah seorang yang menaruh kekaguman tersendiri pada sosok Soeharto, sehingga dia juga sering datang berziarah ke makam sang tokoh tersebut.
"Bagi saya, setiap pemimpin pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk Pak Harto. Yang mana hal itu merupakan bagian dari dinamika kepemimpinan. Dan kita bisa mengambil hal-hal yang positif untuk dijadikan tuntunan, serta membuang yang negatif," jelas Teguh.
Salah satu tamu yang tak kalah istimewa adalah sosok Executive Asistant Manager Lor In Hotel Solo, Joko Susilo, yang juga dikenal sebagai pecinta Soeharto.
Dalam sambutannya, Joko berharap nama Soeharto bisa selalu dikenang, karena bagaimanapun banyak hal positif yang telah ditorehkan oleh sosok yang dijuluki Bapak Pembangunan tersebut. //Bang