POPULER

Jadi Tontonan Favorit di Bulan Ramadhan, Deddy Mizwar Bongkar Rahasia "Para Pencari Tuhan"

Jadi Tontonan Favorit di Bulan Ramadhan, Deddy Mizwar Bongkar Rahasia "Para Pencari Tuhan"

WARTAJOGLO, Jakarta - Fenomena pinjaman online (pinjol) dengan serentetan korban yang terjerat di dalamnya, menjadi sebuah isu menarik yang menginspirasi Deddy Mizwar untuk mengangkatnya dalam film Para Pencari Tuhan (PPT) Jilid 17.

Ya, salah satu program andalan SCTV selama bulan suci Ramadhan ini memang masih terus bertahan, karena selalu mendapatkan atensi luar biasa dari para pemirsa.

Bahkan PPT jilid 17 yang mengangkat judul "Buronan Surga" itu ratingnya sempat mengalahkan PPT jilid sebelumnya di tayangan perdana.

Hal ini tentu menjadi torehan prestasi luar biasa bagi mereka yang terlibat di dalam pembuatan film tersebut.

"Jalan cerita yang bagus, di mana sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. Serta pemilihan para pemain yang tepat, menjadi salah satu hal yang penting untuk kesuksesan sebuah film," jelas Deddy Mizwar, produser sekaligus pemain di sinetron itu dalam sebuah wawancara virtual pada Rabu 13 Maret 2024.

Deddy Mizwar, produser Para Pencari Tuhan

Beberapa aktor kawakan seperti Sudjiwo Tejo serta Teuku Rifnu Wikana dilibatkan untuk memperkuat jalan cerita di film ini, selain beberapa pemain lama seperti Jarwo Kwat, Udin Nganga dan yang lainnya.

Pemilihan Sudjiwo Tejo serta Teuku Rifnu Wikana tentu bukan tanpa alasan. Menurut Deddy Mizwar, semua itu terkait dengan kebutuhan dari cerita yang dimainkan.

"Hal utama dalam proses pembuatan film itu adalah casting. Karena dari casting inilah kita bisa melihat apakah film itu akan sukses atau gagal. Nah Sudjiwo Tejo dan Teuku Rifnu ini berhasil memainkan karakter dengan baik dalam proses casting. Sehingga hasilnya bisa kita saksikan bersama, di mana film ini disukai pemirsa," lanjut Deddy yang menjadi tokoh Bang Jack sejak dari awal PPT diproduksi.

Deddy juga menambahkan bahwa pemilihan pemain tentunya harus pas dengan apa yang diceritakan dalam film yang dibuat.

"Saat kita memilih pemain yang tepat, maka para aktor itu bisa mengekplore kemampuan untuk menjalankan cerita yang ada dengan baik. Makanya casting menjadi hal yang utama. Baik itu casting fisik maupun kemampuan," tandas Deddy.

Dan keberhasilan Teuku Rifnu Wikana dalam mendalami peran Bang Debi, seorang debt collector juga tak lepas dari pengalaman pribadi yang pernah dialami aktor yang satu ini.

"Kebetulan aku pernah mengalami sendiri jadi korban debt collector. Saat itu motor yang aku beli dari seorang teman tiba-tiba ditarik oleh debt collector. Karena ternyata motor itu kreditnya bermasalah. Dan persoalan seperti ini tentu hal yang sanat dekat di lingkungan kita. Sehingga tentu kita bisa merasakan serta mendalaminya dengan baik," ujar Teuku Rifnu Wikana yang juga hadir dalam wawancara virtual.

Pun demikian dengan Sudjiwo Tejo yang harus hidup dengan hutang sana sini saat masih kuliah beberapa puluh tahun lalu.

Film yang Berat

Di setiap jilidnya, PPT memang dibuat tidak seperti film atau sinetron yang biasa. Selain seleksi yang ketat untuk para pemainnya, di sini para pemain juga tidak boleh lepas dari skenario yang sudah dibuat.

"Film ini kan memang sengaja dibuat untuk menyampaikan satu pesan tertentu kepada pemirsa. Karena itulah ada koridor ketat yang memang harus dipatuhi oleh para pemain. Yang mana di situ mereka harus benar-benar eksplore kemampuan sesuai dengan yang telah digariskan. Jadi tidak seenaknya seperti di sinetron-sinetron striping," ungkap Deddy Mizwar.

Hal itu juga dirasakan oleh Teuku Rifnu Wikana yang menyebut semua adegan dalam PPT 17 terbilang berat.

"Kalau ditanya mana adegan terberat, sepertinya semua adegan yang kita jalankan berat, karena agar tujuan dari film ini benar-benar tersampaikan. Tapi tentu semua kembali ke diri kita. Jadi bagaimana niat kita dalam menjalaninya," jelas Teuku Rifnu.

Bahkan begitu seriusnya pembuatan film ini, Sudjiwo Tejo sampai harus melakukan konsentrasi penuh di tiap adegan yang dilakoninya.

Makanya dia sempat terganggu saat ada suara dentang jam gantung yang berbunyi tiap 15 menit serta ada suara berisik, saat dia sedang berakting.

"Yang paling berat bagiku tentu adanya suara jam yang berbunyi otomatis tiap 15 menit. Hal ini berat karena saya tahu bahwa bunyi itu tidak bisa dihentikan, sebab sistem di dalam jam itu memang begitu rumit. Padahal dengan suara jam yang sebentar-sebentar berbunyi, hal itu bisa mengganggu konsentrasi saya," ungkap pria yang gemar memakai topi lebar ini. 

"Dan saya tidak suka ada yang mengganggu konsentrasi saya, saat sedang berakting. Makanya saya sempat marah saat ada beberapa kru yang berisik saat saya sedang menjalankan adegan," imbuhnya.

Dengan serangkaian proses ketat dalam pembuatan film ini, baik Deddy Mizwar maupun pemain yang lain berharap semoga PPT bisa menginspirasi dan memberi manfaat pada banyak orang.

Bahkan yang menarik, Sudjiwo Tejo sempat mengusulkan agar SCTV membuka rekening untuk menampung dana dari masyarakat, untuk membantu orang-orang yang saat ini terlilit hutang pinjol.

"Semoga saja SCTV buka rekening untuk menampung dana orang-orang yang mau membantu melunasi hutang orang lain, Karena di luar sana banyak orang yang terlilit hutang pinjol," pungkasnya. //Bang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close