POPULER

Rayakan Hari Air Sedunia, BBWS-BS Gelar Lomba Dayung hingga Tanam Pohon di Kawasan Kali Pepe

Rayakan Hari Air Sedunia, BBWS-BS Gelar Lomba Dayung hingga Tanam Pohon di Kawasan Kali Pepe

WARTAJOGLO, Solo - Jelang peringatan Hari Air Sedunia ke-32 pada 22 Maret 2024, berbagai kegiatan digelar masyarakat sebagai wujud upaya pelestarian sumber-sumber air di alam.

Di Solo, peringatan Hari Air Sedunia ini digelar Balai besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS-BS) di kawasan Bendung Tirtonadi, yang berada di wilayah Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Di sini BBWS-BS yang berkolaborasi dengan berbagai pihak menggelar serangkaian acara, seperti lomba dayung perahu naga, penanaman pohon, penebaran benih ikan, hingga peresmian Joglo Bambu Tirtonadi sebagai obyek wisata baru.

Kepala BBWS-BS dan para tokoh masyarakat Solo melakukan penanaman pohon dalam rangka Hari Air Sedunia

Joglo Bambu Tirtonadi sendiri berada di bantaran Kali Pepe yang berdekatan dengan kawasan Bendung Tirtonadi.

Keberadaan obyek wisata ini adalah bagian dari apresiasi BBWS-BS atas peran warga dalam hal ini Komunitas Peduli Sungai (KPS) wilayah Sumber, dalam upaya pelestariannya terhadap kawasan tersebut.

"Ini adalah bagian dari apresiasi kami atas partisipasi warga yang ikut menjaga kawasan sungai. Tapi tentu tetap menerapkan aturan yang ketat. Karena kawasan bantaran sungai memang terlarang untuk dimanfaatkan seperti ini," ujar Kepala BBWS-BS Maryadi Utama saat ditemui di sela-sela acara pada Kamis 7 Maret 2024.

Keterlibatan masyarakat dalam ikut menjaga kawasan daerah aliran sungai memang sangat dibutuhkan.

Sebab kondisi yang terjadi di daerah aliran sungai itu, nantinya akan berdampak langsung pada masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Karena itulah, Maryadi berharap masyarakat termasuk para anggota KPS terus berpartisipasi aktif untuk menjaga kawasan daerah aliran sungai agar tidak rusak.

Dan salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan penanaman pohon, yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya erosi di kawasan tersebut. 

Sementara untuk Joglo Bambu Tirtonadi sendiri, peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Lurah Sumber, Arifa Umiyati sebagai pengampu wilayah.

"Semoga dengan diresmikannya Joglo Bambu Tirtonadi ini, kawasan ini tidak hanya sebatas jadi tempat wisata. Tapi lebih dari itu bisa menjadi sarana edukasi untuk pelestarian lingkungan dan alam," ujar Arifa usai peresmian.

Bagi Arifa dan warga di sekitar kawasan tersebut, peresmian Joglo Bambu Tirtonadi ini juga bisa disebut sebagai sebuah tonggak sejarah terkait pelestarian lingkungan kawasan bantaran sungai.

Sebab terciptanya kawasan wisata baru ini tak lepas dari upaya warga serta KPS Sumber yang melakukan pembersihan dan perawatan.

"Kita ingat bagaimana dulunya kawasan ini merupakan tempat yang selalu dipenuhi sampah serta eceng gondok. Dan atas upaya dari teman-teman KPS Sumber, semua bisa disulap menjadi seperti sekarang ini," lanjut Arifa.

Disebut Joglo Bambu, karena di kawasan tersebut tampak berdiri beberapa gasebo bambu serta sebuah bangunan joglo di tengah-tengahnya.

Selanjutnya kawasan ini bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai salah satu destinasi wisata untuk menikmati suasana tepian sungai. //Sik

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close