TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Gelar Perayaan Idul Adha di Masjid Al Hijrah, H Puspo Wardoyo Ingatkan Soal Kesalehan Sosial

WARTAJOGLO, Solo - Idul Adha selalu memiliki tempat khusus di hati H. Puspo Wardoyo, pemilik Wong Solo Group. 

Setiap tahun, momen ini dirayakan dengan penuh keistimewaan, tidak hanya di berbagai tempat usaha miliknya, tetapi juga di kampung halamannya di Karangasem, Kota Solo. 

Di sini, perayaan Idul Adha selalu diadakan di Masjid Al Hijrah, yang didirikan di bekas rumah orang tuanya. 

Disaksikan H Puspo Wardoyo (kiri), seorang warga terlihat menerima selembar uang Rp50 ribu saat mengikuti perayaan Idul Adha di Masjid Al Hijrah, Karangasem, Solo

Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol perjalanan spiritual Puspo Wardoyo menuju ketakwaan.

Nama "Al Hijrah" dipilih dengan penuh makna, menggambarkan perjalanan hijrah Puspo Wardoyo dari kehidupan yang dahulu dipenuhi berbagai hal negatif menuju kehidupan yang lebih bertakwa. 

Dengan arsitektur yang sederhana, masjid ini berdiri sebagai saksi bisu transformasi seorang Puspo Wardoyo yang dulunya penuh dengan kesulitan dan keburukan, namun kini telah menjadi seorang pengusaha sukses yang taat beragama.

Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Idul Adha di Masjid Al Hijrah ini selalu dipenuhi oleh ribuan warga Karangasem, seperti yang terlihat pada Selasa 18 Juni 2024 malam.

Puspo Wardoyo tidak hanya menggelar perayaan ini sebagai bentuk syukur, tetapi juga sebagai ajang untuk berbagi kisah perjalanan hidupnya yang penuh inspirasi. 

"Ada tiga hal penting yang bisa kita petik dari perayaan Idul Adha. Yakni ketauhidan, pengorbanan dan kesalehan sosial," ucap Puspo saat memberi sambutan.

Menurut Puspo, ketauhidan adalah landasan utama dalam kehidupan seorang Muslim. Menempatkan Allah SWT di atas segalanya mengajarkan kita untuk berani mengorbankan apa saja demi menunaikan perintah-Nya. 

Hal ini mencakup segala aspek kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis yang seringkali penuh dengan godaan materialisme.

Sementara pengorbanan yang diajarkan dalam Idul Adha mengingatkan kita pada kisah Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Ismail AS, atas perintah Allah SWT. 

Puspo menekankan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita juga harus siap berkorban, baik dalam bentuk waktu, tenaga, maupun harta, demi kebaikan dan kebahagiaan orang lain.

Sedangkan kesalehan sosial adalah salah satu inti dari pengorbanan yang dilakukan. Puspo Wardoyo percaya bahwa berbagi dengan sesama adalah bagian dari ibadah yang tak terpisahkan dari ketauhidan. 

"Kesalehan sosial ini penting, karena mengajarkan kepada kita agar bisa memberi manfaat bagi lingkungan di sekitar kita dengan cara berbagi," imbuh Puspo.

Oleh karena itu, dalam setiap perayaan Idul Adha, Puspo selalu memastikan untuk berbagi dengan warga sekitar.

Dan ini bisa terlihat pada perayaan Idul Adha di Masjid Al Hijrah, di mana setelah mendengar ceramah agama dari seorang ustad, warga selanjutnya dijamu dengan makan malam bersama.

Menariknya warga tak cuma mendapatkan makanan lezat untuk disantap bersama,  Puspo Wardoyo juga membagikan uang saku senilai Rp50 ribu kepada seluruh warga yang hadir.

Sehingga wajah-wajah ceriapun senantiasa terpancar, saat para warga yang terdiri dari anak-anak hingga orang tua antri mendapatkan makanan serta uang saku itu.

Perayaan Idul Adha di Karangasem menjadi begitu istimewa karena Puspo Wardoyo selalu berusaha menginspirasi ribuan warga untuk mengikuti jejaknya dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dan penuh berkah. //Bang

Type above and press Enter to search.