TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

10 Tahun Menikah, Mbah Kodok Akhirnya Bisa Bersatu dengan Istri Gaibnya di Alam Keabadian

Mbah Kodok saat menjalani prosesi pernikahan dengan Roro Setyowati pada Oktober 2014 lalu

WARTAJOGLO, Solo - Kota Solo kembali berduka dengan kepergian salah satu seniman legendarisnya, Prawoto Mangun Baskoro, yang lebih dikenal dengan nama Mbah Kodok Ibnu Sukodok. 

Mbah Kodok menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat, 16 Agustus 2024, setelah sempat dirawat di RSUD Moewardi akibat sakit yang dideritanya.

Sebagai bentuk penghormatan atas jasanya dalam dunia seni, jenazah Mbah Kodok disemayamkan di Pendopo Wisma Seni, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT). 

Kepergian Mbah Kodok yang merupakan salah satu murid mendiang penyair WS Rendra itu, tentu menjadi kehilangan bagi kalangan seniman Kota Solo. 

Suasana haru pun menyelimuti prosesi tersebut, di mana banyak tokoh masyarakat dan seniman Solo turut hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. 

Mantan wali kota Solo FX Hadi Rudyatmo turut hadir dalam prosesi tersebut.

Namun yang menarik perhatian adalah kehadiran penyanyi legendaris Iwan Fals, yang kebetulan sedang menggelar konser di Pamedan Mangkunegaran. 

Jenazah Mbah Kodok baru dimakamkan pada hari Sabtu, 17 Agustus 2024, di pemakaman Pracimoloyo, Makamhaji, Sukoharjo. 

Nama Mbah Kodok pernah menjadi buah bibir di seluruh Indonesia, terutama ketika ia menggelar pernikahan gaib dengan sosok peri, yang konon merupakan penghuni Sendang Margo di kawasan Alas Ketonggo, Kabupaten Ngawi. 

Mbah Kodok menjalani prosesi siraman dalam pernikahannya dengan peri

Prosesi pernikahan yang digelar di Desa Sekaralas, Kecamatan Widodaren, Ngawi ini dilaksanakan dengan sangat meriah pada Oktober 2014. 

Mbah Kodok menjalani prosesi siraman hingga duduk di kursi pelaminan lengkap dengan segala pernak-pernik yang lazim ditemui dalam upacara pernikahan pada umumnya. 

Hanya saja, sosok sang istri, yang disebut bernama Roro Setyowati, tidak pernah terlihat secara kasat mata. 

Wujudnya hanya diwakili oleh sebuah pedupaan yang senantiasa mengepulkan asap.

Terlepas dari realita yang ada di balik itu, pernikahan ini sejatinya adalah bagian dari sebuah karya seni teater bertajuk "Mbah Kodok Nikahi Peri", hasil kolaborasi Mbah Kodok dengan seniman asal Ngawi, Bramantyo Prijosusilo. 

Namun, banyak yang meyakini bahwa perhelatan tersebut lebih dari sekadar karya seni, melainkan sebuah prosesi pernikahan yang nyata. 

Hal ini dikarenakan Mbah Kodok dikenal sangat dekat dengan berbagai laku spiritual, hingga akhirnya berkenalan dengan sosok Roro Setyowati, sang penghuni Sendang Margo.

Kini, setelah sepuluh tahun pernikahannya dengan Roro Setyowati, Mbah Kodok telah pergi untuk selama-lamanya. 

Kontroversi mengenai benar atau tidaknya kisah tersebut mungkin akan selalu menjadi bagian dari warisan cerita Mbah Kodok. 

Namun, satu hal yang pasti, kepergian Mbah Kodok ke alam keabadian, semoga bisa mempertemukannya dengan Roro Setyowati dalam kebahagiaan abadi. //Kls

Type above and press Enter to search.