![]() |
Dirgayuza Setiawan (tengah), Pendiri YPKBI, menegaskan pentingnya langkah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia |
WARTAJOGLO, Jakarta - Dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI) berkomitmen mempersiapkan generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat global.
Salah satu langkah strategis yang diusung adalah memperbanyak pengiriman lulusan SMA ke luar negeri untuk menempuh pendidikan jenjang S1.
Dirgayuza Setiawan, Pendiri YPKBI, menegaskan pentingnya langkah ini dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Pengiriman lulusan SMA untuk belajar S1 di luar negeri akan meningkatkan kualitas diri siswa, membuka peluang pekerjaan yang lebih baik, serta mendorong kapasitas masyarakat di sekitarnya. Namun, kita masih jauh tertinggal dibandingkan negara lain. Sebagai contoh, jumlah siswa Indonesia yang menempuh S1 di Amerika Serikat jauh lebih sedikit dibanding Vietnam (15 kali lipat), Tiongkok (32 kali lipat), dan Singapura (95 kali lipat),” ungkap Dirgayuza pada pertemuan di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Selasa 7 Januari 2025.
Menurut Dirgayuza, salah satu kunci untuk meningkatkan jumlah siswa Indonesia yang diterima di kampus-kampus top dunia adalah penerapan kurikulum IB Diploma.
Kurikulum ini dikenal memiliki tingkat kesulitan tinggi dan mampu mempersiapkan siswa secara matang untuk memenuhi persyaratan universitas internasional.
“IB Diploma lebih sulit dari A Level, O Level, dan Kurikulum Merdeka. Selain itu, lulusan IB Diploma pasti menguasai Bahasa Inggris dengan baik, sehingga langsung memenuhi syarat untuk diterima di 100 kampus terbaik dunia,” jelas Dirgayuza, yang merupakan lulusan Oxford University.
Dalam rangka mempercepat pencapaian ini, Presiden RI Prabowo Subianto menugaskan Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, untuk membangun 20 SMA berasrama dengan kurikulum IB Diploma selama lima tahun ke depan.
Program ini akan menggunakan anggaran APBN untuk menjamin pendidikan berkualitas bagi semua golongan.
Pada tahun 2025 ini, YPKBI bersama mitra seperti Yayasan Pendidikan Kemala Taruna Bhayangkara dan Yayasan Sunni Global Darussalam memulai pembangunan dua sekolah IB Diploma berasrama:
SMA Kemala Taruna Bhayangkara (KTB) di Jawa Barat, yang menyediakan beasiswa penuh bagi siswa.
Global Darussalam Academy (GDA) di Yogyakarta, yang juga menawarkan beasiswa bagi siswa yang membutuhkan.
Kedua sekolah ini telah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Terintegrasi, yang pendaftarannya akan berakhir pada 22 Januari 2025.
Dirgayuza menegaskan bahwa langkah-langkah ini adalah bagian dari visi besar Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara seperti Vietnam, India, dan Tiongkok.
YPKBI Dorong Generasi Unggul untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045 https://t.co/EhzL6TCb24
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) January 8, 2025
“Indonesia membutuhkan akselerasi dalam menyediakan pendidikan menengah atas berkualitas tinggi. Dengan adanya sekolah-sekolah IB Diploma ini, kita dapat mempersiapkan kader bangsa yang unggul untuk membawa Indonesia menjadi pemain utama di kancah global,” tutupnya.
Komitmen YPKBI dan dukungan pemerintah menjadi pijakan penting untuk menciptakan generasi emas 2045.
Dengan investasi pendidikan yang terfokus, Indonesia semakin dekat untuk mewujudkan cita-cita menjadi negara maju yang unggul di berbagai bidang. //Hum