TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Resmi Berstatus Internasional, Bandara Ahmad Yani Siap Dongkrak Pariwisata dan Investasi di Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi (dua dari kiri) saat mengunjungi bandara Ahmad Yani Semarang

WARTAJOGLO, Semarang - Setelah melalui perjuangan panjang, Bandara Ahmad Yani Semarang akhirnya kembali berstatus sebagai bandara internasional. 

Status ini resmi diberikan pada 25 April 2025 melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2025. 

Kebijakan ini menjadi kado istimewa bagi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen di hari ke-64 kepemimpinan mereka.

Dalam kunjungannya ke Bandara Ahmad Yani untuk meninjau sarana prasarana penerbangan internasional, Senin 28 April 2025, Gubernur Ahmad Luthfi mengungkapkan bahwa tiga maskapai besar sudah menyatakan komitmennya untuk membuka rute penerbangan internasional dari dan ke Bandara Ahmad Yani. 

Maskapai tersebut adalah AirAsia, Scoot, dan Malindo.

"Kami sudah berkoordinasi dengan beberapa maskapai. Ada AirAsia, Scoot, dan Malindo yang siap membuka rute internasional. Banyak yang sudah berkomunikasi dengan kami, namun secara legal formal nanti GM Angkasa Pura yang akan menjelaskan lebih lanjut," ujar Ahmad Luthfi.

Gubernur menegaskan bahwa seluruh pihak terkait harus proaktif dalam mempersiapkan segala sesuatunya. 

Angkasa Pura I diminta untuk terus berkomunikasi intensif dengan maskapai-maskapai internasional guna memastikan kelancaran operasional penerbangan. 

Selain itu, AirNav Indonesia juga telah memberikan tenggat waktu publikasi dan sosialisasi kepada seluruh penerbangan internasional, yang sesuai standar internasional adalah 28 hari sebelum penerbangan pertama dilakukan.

Tidak hanya itu, instansi lain seperti Bea Cukai, Imigrasi, dan Balai Karantina juga telah menyiapkan personel serta administrasi pendukung. 

Personel dari masing-masing instansi bahkan telah dibagi dalam shift kerja demi memastikan layanan berjalan optimal. 

Dunia usaha dan pariwisata pun turut ambil bagian dengan menyiapkan kegiatan pendukung yang bertujuan menarik lebih banyak wisatawan mancanegara ke Jawa Tengah.

"Ini penting karena penerbangan internasional tidak hanya akan meningkatkan marwah Jawa Tengah, tetapi juga membuka peluang besar bagi dunia usaha, pariwisata, investasi, dan pengenalan budaya Jawa Tengah ke dunia internasional," tegas Ahmad Luthfi.

General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada, menambahkan bahwa komunikasi dengan maskapai-maskapai internasional terus digalakkan. 

Saat ini, ada tiga maskapai yang sudah pasti akan membuka rute internasional, yaitu AirAsia, Scoot, dan Lion Group (melalui Batik Air dan Malindo).

"Dalam waktu dekat, kami akan membuka rute ke Singapura dan Malaysia. Namun, untuk jadwal pastinya, kami masih melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak maskapai. Mudah-mudahan dalam waktu dekat rute ini bisa segera dibuka," ungkap Fajar.

Selama peninjauan, Gubernur Ahmad Luthfi sempat berdialog dengan salah satu pengelola tenant makanan dan minuman di bandara. 

Ketika ditanya soal penerbangan internasional, seorang wanita penjaga tenant menyampaikan antusiasmenya.

"Ini nanti akan ada penerbangan internasional, sudah dengar belum? Senang atau tidak?" tanya Gubernur.

"Senang Pak. Senang," jawab wanita tersebut.

"Senangnya kenapa?" lanjut Gubernur.

"Nanti kan penerbangannya jadi ramai. Biasanya customer-nya jadi ramai," ucapnya.

"O, iya, sip. Minta doanya ya," kata Ahmad Luthfi sambil tersenyum.

Antusiasme para pelaku usaha lokal ini mencerminkan optimisme masyarakat terhadap dampak positif yang akan dihasilkan oleh status baru Bandara Ahmad Yani. 

Dengan adanya penerbangan internasional, diharapkan kunjungan wisatawan asing akan meningkat, sehingga berdampak positif bagi perekonomian daerah.

Status internasional Bandara Ahmad Yani bukan hanya sekadar pencapaian administratif, melainkan langkah strategis untuk memperkenalkan Jawa Tengah ke panggung global. 

Provinsi ini memiliki potensi besar, mulai dari destinasi wisata seperti Borobudur, Dieng Plateau, hingga Pantai Karimunjawa, hingga industri kreatif dan budaya yang kaya.

"Penerbangan internasional ini adalah momentum untuk eksplorasi potensi Jawa Tengah. Kami ingin wilayah ini semakin dikenal dunia, baik dari segi pariwisata, ekonomi, maupun investasi," tutup Ahmad Luthfi.

Kembalinya status internasional Bandara Ahmad Yani disambut meriah oleh kalangan dunia usaha dan pariwisata. 

Ketua Umum Kadin Jawa Tengah, Harry Nuryanto Soediro, menilai keputusan ini akan memperlancar masuknya investor dan pelaku usaha asing ke Jawa Tengah.

"Kami siap menyambut dan mendukung kedatangan tamu-tamu dari luar negeri," ujarnya.

Senada, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Jawa Tengah, Kukrit Suryo Wicaksono, mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan sederet agenda internasional. 

Event terdekat adalah International Karimunjawa Skydiving and Adventure (KISA) yang akan digelar pada 7–11 Mei 2025, dan akan diikuti peserta dari 59 negara. Ini menjadi momentum emas untuk mempromosikan pesona Jawa Tengah ke mata dunia.

Tak hanya fokus pada Semarang, Gubernur Ahmad Luthfi juga menghidupkan kembali dua bandara perintis, yaitu Bandara Dewandaru di Jepara (Karimunjawa) dan Bandara Ngloram di Blora. 

Kedua bandara ini akan memperkuat konektivitas pariwisata dan investasi, khususnya di wilayah pesisir dan perbatasan utara Jawa Tengah.

Dengan semua gebrakan ini, Gubernur Ahmad Luthfi berharap Bandara Jenderal Ahmad Yani menjadi pengungkit utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Tingkatkan daya ungkit perekonomian dan tentu mampu menyejahterakan masyarakat Jawa Tengah," tutupnya dengan optimisme tinggi.//Bang

Type above and press Enter to search.