TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Didukung Indosat dan GoTo, Launching Sahabat-AI jadi Tonggak Sejarah Kedaulatan Teknologi Digital Indonesia

CEO & President Director Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Singha (kiri) bersama Menkomdigi Meutya Hafid serta Patrick Walujo (Direktur Utama GoTo Group) saat melaunching Sahabat AI

WARTAJOGLO, Jakarta - Indonesia baru saja menorehkan sejarah penting di dunia kecerdasan artifisial (AI). 

Untuk pertama kalinya, negeri ini meluncurkan Sahabat-AI, sebuah model bahasa besar (Large Language Model/LLM) dengan kapasitas luar biasa mencapai 70 miliar parameter. 

Dikembangkan oleh Indosat Ooredoo Hutchison bersama GoTo Group, peluncuran ini bukan sekadar pencapaian teknologi, tetapi juga simbol kuat dari kemandirian digital, kolaborasi lokal, dan semangat gotong royong bangsa Indonesia di era digital.

Peluncuran Sahabat-AI menandai perubahan besar peran Indonesia dalam lanskap global teknologi. 

Selama ini, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat konsumsi AI tertinggi di dunia. 

Namun kini, menurut CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, Indonesia telah naik kelas.

“Sekarang saatnya kita beralih, dari hanya pengguna menjadi produsen,” tegas Vikram, pada Senin 2 Juni 2025. “Sahabat-AI bukan hanya milik Indosat dan GoTo, tapi milik kita semua. Ini semangat gotong royong digital Indonesia.”

Hanya dalam waktu sekitar 200 hari, Indonesia berhasil mengembangkan LLM 70 miliar parameter—lonjakan besar dari model sebelumnya yang hanya memiliki 7 dan 9 miliar parameter.

Sahabat-AI tidak hanya unggul dari sisi ukuran parameternya. Keunggulan lainnya adalah efisiensi dan kedaulatan infrastruktur yang dimiliki. 

Model ini dijalankan di atas GPU Merdeka, platform cloud komputasi buatan Indonesia yang dikembangkan oleh AI Factory Lintasarta, bagian dari Indosat Group.

GPU Merdeka adalah GPU-as-a-Service (GPUaaS) pertama di Indonesia, sepenuhnya dibangun dan dioperasikan oleh talenta lokal. 

Infrastruktur ini berbasis teknologi superkomputer NVIDIA, menghadirkan kemampuan generative AI, machine learning, rendering, hingga aplikasi CAD dengan latensi rendah dan efisiensi energi tinggi.

Dengan dukungan GPU Merdeka, Sahabat-AI dapat beroperasi dengan efisiensi lebih tinggi dibanding banyak LLM global, menjadikannya model AI lokal yang benar-benar berdaulat secara teknologi.

CEO GoTo, Patrick Walujo, mengungkapkan bahwa perjalanan Sahabat-AI dimulai lebih dari setahun lalu. 

Awalnya, mereka mempertimbangkan mitra pengembangan dari luar negeri, termasuk Amerika Serikat. 

Namun pada akhirnya, kekuatan kolaborasi dalam negeri bersama Indosat dan NVIDIA-lah yang membawa keberhasilan ini.

Model ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan pengalaman pengguna GoTo, tetapi juga untuk memberi manfaat luas bagi ekosistem digital nasional.

Pemerintah pun memberikan dukungan penuh atas inisiatif ini. Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, menyampaikan apresiasi atas peluncuran Sahabat-AI sebagai pencapaian nasional yang membanggakan.

“Dengan hadirnya Sahabat-AI 70 miliar parameter, kita harapkan ini bisa menjadikan Indonesia sekelas dengan model-model global dari berbagai negara,” ujar Meutya.

Ia menegaskan pentingnya memastikan bahwa AI ini mencerminkan budaya, etika, dan sopan santun Indonesia, terutama dalam penggunaannya di chatbot untuk layanan publik.

Dengan kekayaan sumber daya alam, kesiapan infrastruktur, dan melimpahnya talenta muda, Indonesia dinilai memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi pusat pengembangan AI dunia. Sahabat-AI menjadi titik awal dari visi besar tersebut.

“Sahabat-AI adalah perjalanan kolektif. Ini tentang Indonesia. Kita tidak akan berhenti sampai kita benar-benar memberdayakan seluruh masyarakat dengan teknologi," pungkas Vikram. //Sik

Type above and press Enter to search.