![]() |
Mahasiswa Prodi Despar melakukan riset wisata di kawasan makam Sunan Pandanaran Klaten |
WARTAJOGLO, Solo - Program Studi Destinasi Pariwisata (Despar) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mencetak prestasi membanggakan di kancah nasional.
Belum genap dua tahun berdiri, prodi muda ini berhasil lolos dalam seleksi Hibah Penelitian Nasional Tahun Anggaran 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM).
Sebuah pencapaian gemilang yang sekaligus menjadi tonggak penting dalam kontribusi akademik dan sosial ISI Solo.
Riset yang diajukan berjudul “Pengembangan Wisata Berbasis Pengalaman di Sentra Gerabah Bayat: Integrasi Budaya Lokal dan Jejak Sunan Pandanaran Klaten”.
Penelitian ini diketuai oleh Wahid Tuftazani Rizqi, M.Pd., dan diperkuat oleh tim lintas disiplin dari berbagai latar belakang keilmuan.
Di antaranya: Pratita Rara Raina, S.H., M.B.A. (kebijakan publik dan bisnis), Endang Purwasari, M.A. (antropologi budaya), Prajanata Bagiananda Mulia, M.Sn. (film dan televisi), Unik Dian Cahyawati, M.A. (sosiologi), dan Azmy Hanif, M.Sc. (perencanaan dan pengembangan pariwisata).
Menurut Pratita Rara Raina, atau akrab disapa Tita, pendekatan yang dikembangkan dalam riset ini adalah experience-based tourism—sebuah pendekatan pariwisata yang mengutamakan keterlibatan emosional dan partisipatif pengunjung.
“Kami mengintegrasikan potensi kerajinan gerabah Bayat dengan narasi sejarah jejak dakwah Sunan Pandanaran di Klaten. Fokus kami adalah membangun model wisata tematik yang kuat secara budaya, naratif, dan berdampak ekonomi bagi masyarakat lokal,” ujarnya.
Tak hanya mengandalkan kekuatan akademik, penelitian ini juga melibatkan pelaku usaha gerabah, seniman lokal, tokoh masyarakat, serta komunitas budaya di kawasan Bayat.
Kolaborasi semacam ini menjadi kunci agar riset tidak berhenti di meja akademik, tetapi mampu menjelma menjadi kekuatan transformasional bagi masyarakat.
Dipilihnya Bayat, Klaten sebagai lokasi riset bukan tanpa alasan. Kawasan ini merupakan simpul warisan budaya material berupa kerajinan gerabah, sekaligus jejak spiritual ziarah Sunan Pandanaran.
Kombinasi ini menjadikan Bayat sebagai lokasi strategis untuk mengembangkan pariwisata berbasis pengalaman yang menyentuh aspek budaya dan religius secara bersamaan.
Ketua tim peneliti Wahid Tuftazani Rizqi menyebut bahwa keberhasilan meraih hibah ini menjadi penanda semangat baru dari Prodi Destinasi Pariwisata ISI Solo untuk membangun model pariwisata yang lebih bermakna.
Angkat Riset Wisata Berbasis Pengalaman, Prodi Despar ISI Solo Lolos Hibah Penelitian Nasional DPPM 2025 https://t.co/yF9ARnIVWC
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) August 6, 2025
“Kami ingin menunjukkan bahwa pariwisata bukan sekadar hiburan atau atraksi, tetapi juga tentang narasi, nilai, dan pengalaman yang menyentuh,” tegasnya.
Riset ini direncanakan berlangsung sepanjang tahun 2025 dan ditargetkan tidak hanya menghasilkan publikasi ilmiah bereputasi, tetapi juga model wisata tematik berbasis komunitas yang bisa direplikasi di kawasan lain.
Lebih jauh, penelitian ini diharapkan bisa memperkuat pendekatan budaya dalam pengembangan pariwisata nasional dan menghidupkan kembali kekuatan lokal sebagai daya tarik wisata yang autentik. //Bang