TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Digagas 4 Asosiasi Pengembang Terkemuka, "Soloraya Property Awards" Wujud Apresiasi untuk Penggerak Investasi dan Pelayanan Properti

Staf Khusus Wakil Menteri ATR/BPN, Budi Suryanto menyerahkan penghargaan Soloraya Property Award kepada Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani

WARTAJOGLO, Karanganyar - Digelar untuk pertama kalinya, Soloraya Property Awards 2025 memberikan penghargaan kepada 38 tokoh, instansi pemerintah, dan swasta di wilayah Soloraya, atas kontribusi dan kinerja luar biasa, dalam memajukan sektor properti dan pelayanan publik di kawasan tersebut.

Acara ini digelar di The Alana Hotel, Colomadu, Karanganyar, pada Rabu 20 Agustus 2025 dan dihadiri para perwakilan dari pemerintah daerah, pengembang, perbankan dan yang lainnya.

Ajang penghargaan ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi merupakan bagian dari upaya kolaboratif untuk mendorong iklim investasi yang sehat, birokrasi yang efisien, dan mendukung percepatan program pemerintah, khususnya Gerakan 3 Juta Rumah dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Soloraya Property Awards digagas oleh empat asosiasi pengembang perumahan terkemuka, yaitu Real Estat Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan Sehat Sederhana Nasional (Apernas), Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) dan Himpunan Pengembangan Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra).

Untuk menjamin objektivitas dan kredibilitas penilaian, panitia melibatkan dua akademisi terpercaya. Tim survei dipimpin oleh Prof. Farid Wajdi, Direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), bersama Institut Teknologi Sains dan Bisnis AAS (ITB AAS).

Prof. Farid membeberkan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan 8 dimensi good governance yang diadaptasi dari teori Bank Dunia. 

Kedelapan dimensi tersebut adalah Keterlibatan (Inclusivity), Keadilan (Fairness), Kinerja (Performance), Transparansi (Transparency), Legitimasi (Legitimacy), Akuntabilitas (Accountability), Arah Kebijakan (Direction), dan Kapabilitas (Capability).

"Survei ini melibatkan 116 responden pengembang perumahan di Solo Raya yang mayoritas bergerak di bidang perumahan subsidi. Penghargaan semacam ini penting untuk membangun budaya mutu yang berkelanjutan," tegas Prof. Farid.

Hadir dalam acara tersebut Staf Khusus Wakil Menteri ATR/BPN, Budi Suryanto yang menegaskan dukungan pemerintah pusat terhadap inisiatif ini. 

Dalam sambutannya, Budi menilai ajang ini sebagai langkah yang sangat positif.

Ia menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang baik antara birokrat dan pengembang untuk memajukan pelayanan publik. 

“Pelayanan publik tidak bisa ditawar lagi. Pelayanan yang cepat dan efisien bisa meningkatkan investasi dan melancarkan segala urusan,” tuturnya.

Budi juga menyampaikan komitmen kuat Kementerian ATR/BPN untuk mempercepat layanan, sesuai arahan Presiden dan Menteri. 

“Ini saatnya kita terbuka. Jangan pernah mengeluarkan surat-surat untuk tanah yang sudah bersertifikat. Tidak ada lagi birokrasi yang mempersulit perizinan,” tegasnya dengan lugas.

Sebanyak 38 kategori penghargaan diberikan, mencakup seluruh elemen penting dalam ekosistem properti. 

Kategori-kategori tersebut antara lain:

  • Untuk Pemerintah: Pemerintah Pelayanan Terbaik, Bupati Paling Visioner Pro Investasi, Pemerintah Daerah dengan Layanan PBG Tercepat.
  • Untuk Kantor Pertanahan: Kantor Pertanahan Pelayanan Terbaik, Kantor Pertanahan Teresponsif.
  • Untuk Pengembang: Developer Paling Inspiratif, Developer Konsisten Membangun Rumah MBR.
  • Untuk Lembaga Keuangan: Bank Mitra Utama Developer FLPP.
  • Untuk Individu: Lifetime Achievement yang diberikan kepada HA Soetantyo atas dedikasinya untuk kemajuan industri properti Soloraya.

Bambang Sriyanto, Ketua Panitia Soloraya Property Awards 2025 dari DPD Komisariat Soloraya, menegaskan bahwa tujuan utama acara ini adalah memotivasi para pemangku kepentingan agar lebih inovatif dan meningkatkan kualitas pelayanan.

“Pelayanan yang baik dari pemerintah daerah dan stakeholders akan sangat memengaruhi investor. Dengan kata lain, semakin mudah pelayanan di suatu daerah, maka akan semakin disukai investor untuk berinvestasi di sana. Tentu ketika kami akan membangun perumahan, kami akan sangat mempertimbangkan kemudahan pelayanannya,” jelas Bambang.

Pendapat senada disampaikan Joko Suranto, Ketua REI Jawa Tengah. Ia menekankan bahwa pertumbuhan properti memiliki dampak multiplier yang besar bagi ekonomi nasional, seperti menciptakan lapangan kerja dan mendorong pendapatan daerah. //Sik

Type above and press Enter to search.