TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Penerbangan Internasional Bandara Ahmad Yani jadi Jalan Perluasan QRIS Cross Border

Pembukaan kembali rute internasional Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang mendapat sambutan dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia (BI) sebagai jalan perluasan QRIS Cross Border

WARTAJOGLO, Semarang – Pembukaan kembali rute internasional Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang mendapat sambutan dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Tengah. 

Khusus untuk BI, lembaga ini menilai konektivitas udara langsung ke luar negeri akan menjadi motor baru penggerak ekonomi, terutama melalui sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi.

Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra, menegaskan pihaknya siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 

Dukungan itu diwujudkan melalui promosi pariwisata sekaligus perluasan sistem pembayaran lintas negara dengan QRIS Cross Border.

“Bank Indonesia tentunya mendukung peningkatan pariwisata maupun kunjungan investasi. Yang paling besar cross border ada di Malaysia Rp 1,15 triliun. Kemudian di Thailand sekitar Rp 400 miliar, dan di Singapura sekitar Rp 77 miliar. Insyaallah ke depan kami sedang menjajaki dengan Jepang dan Tiongkok,” jelas Rahmat.

Dengan QRIS Cross Border, wisatawan maupun pelaku bisnis dari Malaysia, Thailand, dan Singapura dapat langsung bertransaksi di Jawa Tengah menggunakan sistem pembayaran digital tanpa perlu menukar mata uang secara konvensional. 

Hal ini diharapkan mempermudah aktivitas wisata dan investasi di provinsi ini.

“QRIS Cross Border memberi kepastian, keamanan, dan efisiensi transaksi. Wisatawan mancanegara bisa lebih nyaman, sementara UMKM lokal semakin terbuka peluangnya,” tambah Rahmat.

Penerbangan perdana Semarang–Kuala Lumpur dilayani maskapai AirAsia menggunakan pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 penumpang, dengan jadwal penerbangan setiap hari. 

Rute ini dibuka kembali setelah status internasional Bandara A Yani dipulihkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 37 Tahun 2025.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyebut penerbangan internasional ini akan menghidupkan dua sektor sekaligus: pariwisata dan industri.

“Kita menawarkan bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga kawasan industri. Jadi bukan hanya pelancong, tetapi juga investor bisa datang ke Jawa Tengah,” ujarnya.

Dengan adanya penerbangan langsung ke Malaysia, BI menilai potensi transaksi lintas negara dan kunjungan wisatawan akan semakin besar. 

Sinergi antara Pemprov Jateng, AirAsia, pelaku wisata, dan BI diyakini menjadi momentum penting untuk mempercepat kebangkitan ekonomi Jawa Tengah pascapandemi.

“Kolaborasi ini akan memperluas peluang investasi dan memperkuat pariwisata. Bandara A Yani bisa menjadi pintu gerbang global Jawa Tengah,” pungkas Rahmat. //Kls

Type above and press Enter to search.