TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

KKI FISIP UNISRI 2025 di Bali, Pengalaman Belajar Nyata untuk Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa

288 mahasiswa Unisri ikuti pemantapan di Denpasar Bali

WARTAJOGLO, Denpasar - Program Kuliah Kunjungan Institusi (KKI) kembali digelar sebagai upaya FISIP Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta memperkuat pembelajaran berbasis pengalaman. 

Melalui penyelenggaraan KKI di Pulau Bali pada 3–7 November 2025, fakultas memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu melihat, merasakan, dan menganalisis bagaimana teori tersebut bekerja di dunia nyata.

Kegiatan ini diikuti oleh 288 mahasiswa semester lima dari tiga program studi yakni Ilmu Komunikasi, Administrasi Negara, dan Hubungan Internasional, yang didampingi oleh pimpinan fakultas, kaprodi, sekretaris prodi, serta dosen pembimbing lapangan.

Dalam konteks pembelajaran di bidang sosial dan politik, memahami teori saja tidak cukup. Inilah mengapa KKI menjadi kegiatan strategis yang wajib diikuti mahasiswa FISIP. 

Melalui kunjungan langsung ke instansi pemerintah dan industri profesional, mahasiswa dapat melihat bagaimana konsep-konsep seperti pelayanan publik, komunikasi pemerintahan, birokrasi, dan pengelolaan data diterapkan dalam situasi kerja nyata.

Dekan FISIP UNISRI, Dr. Dra. Herning Suryo, M.Si., menegaskan bahwa KKI adalah bagian esensial dalam proses pendidikan.

"KKI bukan sekadar kunjungan, tetapi pembelajaran kontekstual yang mutlak diperlukan agar mahasiswa siap menghadapi tantangan profesional. Mereka harus melihat sendiri bagaimana teori hidup dalam praktik,” tegasnya.

Pentingnya pengalaman langsung ini terletak pada kemampuan mahasiswa untuk memahami dinamika organisasi, pola komunikasi, pengambilan kebijakan, hingga interaksi antarinstansi—hal-hal yang tidak dapat dipelajari secara optimal hanya melalui buku atau perkuliahan di kelas.

Selama lima hari di Bali, mahasiswa melakukan kunjungan intensif ke berbagai lembaga strategis, seperti Diskominfo Badung dan Denpasar, DPMPTSP Bali, BPS Bali, DPRD Badung, Bali TV, Radar Bali, BOC, ITDC, hingga Kantor Imigrasi Denpasar.

Melalui kunjungan tersebut, mahasiswa dapat:

  • Melihat bagaimana pemerintah daerah mengelola pelayanan publik.
  • Mengamati strategi komunikasi dan media relations lembaga pemerintahan.
  • Memahami pengelolaan investasi dan pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bali.
  • Menyaksikan langsung proses produksi media, jurnalisme, dan industri kreatif.

Interaksi langsung dengan pejabat publik dan praktisi profesional membuat mahasiswa memiliki gambaran lebih jelas mengenai kompetensi apa saja yang dibutuhkan ketika mereka nanti memasuki dunia kerja.

Selain wawasan akademik, KKI juga menjadi ruang pembentukan karakter. Mahasiswa dituntut untuk disiplin, bekerja dalam tim lintas prodi, beradaptasi dengan lingkungan baru, serta memahami etika profesional dalam berinteraksi dengan instansi.

Ketua Panitia KKI, Dra. Sri Riris Sugiarti, M.Si., menekankan bahwa inilah nilai utama dari program ini.

“Pembelajaran seperti ini tidak bisa dibangun hanya dari ruang kelas. Mahasiswa harus terjun langsung, berdialog, bertanya, dan mengamati. Di situlah pemahaman mendalam terbentuk,” ujarnya.

KKI juga berperan penting dalam membuka peluang kerja sama antara UNISRI dan instansi yang dikunjungi. 

Melalui kunjungan tersebut, FISIP UNISRI membangun pondasi penting untuk program magang mahasiswa, riset kolaboratif, program pengabdian masyarakat, serta pertukaran pengetahuan antar lembaga

Jejaring ini menjadi modal berharga bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman profesional lanjutan setelah program KKI.

KKI tahun ini juga dilaksanakan dalam dua batch, dengan batch kedua di Malaysia (24–26 November 2025). 

Format ini menunjukkan betapa pentingnya memberikan pengalaman belajar yang seimbang—nasional dan internasional—agar mahasiswa FISIP memiliki perspektif global yang dibutuhkan untuk bersaing di dunia kerja modern. //Bang

Type above and press Enter to search.