POPULER

Mencicipi Legitnya Lapis Aren, Sajian Kuliner Baru dari Kota Solo

Mencicipi Legitnya Lapis Aren, Sajian Kuliner Baru dari Kota Solo


Penggunaan gula aren sebagai bahan pembuatannya, memberi citarasa yang khas pada Lapis Aren. Sehingga cocok dijadikan sebagai buah tangan saat berkunjung ke Kota Bengawan. 



Rasa manis dan legit langsung terasa saat menggigit makanan yang satu ini. Dipadu dengan tekstur yang lembut serta aroma yang khas, seolah menguatkan perbedaan dengan makanan sejenis yang selama ini sudah ada. Terlebih paduan beragam topping lezat, tentu akan semakin memanjakan lidah para penikmat kuliner manis.

Lapis aren, demikian nama kudapan baru ini disebut. Sepintas bentuknya memang mirip dengan kue lapis Surabaya yang sudah cukup melegenda. Di mana terbentuk dari dua lapis kue bolu lembut, yang disusun dan direkatkan dengan selai di tengahnya.

Hanya saja sesuai dengan namanya, Lapis Aren menggunakan gula aren sebagai campuran bahan pembuatannya. Sehingga memunculkan citarasa yang khas, yang tentu tidak akan ditemui pada jenis kue lain. Sebab aroma dan rasa yang legit dari gula aren ini akan memberikan sensasi berbeda saat memakan kue ini.

Gula aren memang sengaja dipilih karena kekhasan rasanya. Selain itu menurut Maulana Ali, Project Manajer dari toko oleh-oleh Balapan yang menjual Lapis Aren ini. Penggunaan gula aren tentu tak lepas dari keinginannya untuk mengidentikkan Lapis Aren dengan masyarakat Jawa, terutama Kota Solo. Yang selama ini memang suka dengan rasa manis, serta banyak menggunakan gula Jawa (aren) dalam pembuatan beragam makanannya.

“Kalau saya lihat, orang Solo itu suka dnegan yang manis-manis dan selalu menggunakan gula Jawa. Bisa kita lihat di sini ada selat serta tahu kupat yang bumbunya menggunakan gula Jawa. Lalu krupuk intip juga diberi toping gula Jawa. Makanya kemudian kami berpikir untuk menciptakan satu lagi makanan yang juga menggunakan gula Jawa khususnya aren, untuk melengkapi ragam kuliner khas Kota Solo. Yang bisa dijadikan oleh-oleh bagi mereka yang singgah di kota ini,” jelasnya saat ditemui wartajoglo.com.

Alasan itu pula yang membuat Lapis Aren pertama kali dilaunching di Kota Solo. Dengan harapan nantinya bisa menjadi salah satu oleh-oleh khas Kota Bengawan ini, selain kerupuk intip ataupun serabi. Seperti halnya lapis talas dari Bogor serta brownies kukus dari Bandung, yang sudah tersebar di berbagai tempat.

Aneka Rasa
Selain penggunaan gula aren sebagai pengganti gula pasir, bahan pembuatan Lapis Aren sebenarnya tidak berbeda jauh dengan kue-kue bolu pada umumnya. Di sini tetap menggunakan tepung terigu, telur, margarine serta beberapa bahan tambahan yang lain. Hanya saja dalam proses pemasakannya, Lapis Aren tidak dipanggang dalam oven, melainkan dikukus.

Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Proses pemasakan dengan cara mengukus diklaim bisa membuat makanan ini tetap mempertahankan rasa dan teksturnya dalam jangka waktu yang lebih lama. Beda dengan bila dimasak dengan dipanggang. Yang lebih cepat membuat tekstur kue menjadi kering dan keras, terutama bila disimpan dalam kulkas.

Salah satu varian Lapis Aren dengan campuran bermacam topping

Untuk saat ini sementara ada tiga varian rasa dan akan terus ditambah seiring perjalanan waktu. Ada rasa original yang menggabungkan bolu original berwarna kuning dengan bolu aren berwarna kemerahan di bagian bawahnya. 

Lalu ada rasa terang bulan, yang terisnpirasi dari kue terang bulan (martabak manis). Di sini bolu aren dipadukan dengan bolu coklat, dan dihiasi dengan campuran beragam topping di atasnya. Sedangkan yang ketiga rasa pandan, yang tentu saja menyajikan bolu pandan berwarna hijau yang khas, berpadu dengan bolu aren dan dilengkapi topping keju yang gurih.

Aneka topping ini juga menjadi salah satu andalan dari Lapis Aren dan menjadi pembeda dengan yang lain. Dan yang menarik adalah penggunaan saus gula aren untuk campuran topping, yang tentu saja memberi citarasa tersendiri pada saat memakannya.

“Ke depannya tentu kami ingin mendapat masukan dari para konsumen, untuk menciptakan beberapa varian rasa baru yang disukai,” pungkas Maulana di tokonya yang berada di Jalan Urip Sumoharjo 203, Solo ini. //Lam


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close