Diduga Depresi, Ibu di Wonogiri Ajak Dua Anaknya Bunuh Diri
Kamis, 12 Desember 2019
Racun serangga yang diminum Winarsih dan dua anaknya, akhirnya membuatnya tewas bersama salah satu anaknya. Sedangkan yang satu lagi kritis.
WARTAJOGLO, Wonogiri - Entah apa yang ada di benak Winarsih, hingga dia nekat mengakhiri hidup dengan menenggak racun, pada Kamis (12/12) pagi. Tak hanya itu, perempuan 38 tahun ini juga mengajak dua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah untuk, mengikuti apa yang dilakukannya. Alhasil nyawa warga Dusun Bendo, Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri inipun tak dapat diselamatkan, berikut satu orang anaknya. Sedangkan yang seorang lagi masih selamat, meski dalam kondisi kritis.
Untung saja Zaki masih belum fatal, sehingga dia bisa memberitahu neneknya terkait yang terjadi di rumahnya. Sambil merangkak dengan tubuh bergetar karena efek racun, bocah 10 tahun itupun berteriak-teriak minta tolong.
Sang nenek yang tinggal tidak jauh dari rumahnya segera keluar dan bertanya apa yang terjadi. Mendengar cerita Zaki, kontan saja wanita tua itu terkejut bukan kepalang, dan menghubungi para tetangganya untuk melihat ke rumah Winarsih.
Para tetangganya pun langsung bergegas menuju rumah Winarsih. Dan pemandangan tragis di mana Winarsih tergeletak berdampingan dengan Kirana, salah seorang anaknya yang masih berusia 7 tahun, kontan saja membuat seluruh warga desa geger.
 |
| Petugas melakukan olah TKP di rumah Suryani |
Dengan cekatan warga berupaya memberikan pertolongan, sembari melaporkan kejadian itu ke Polsek Purwantoro. Winarsih dan kedua anaknya yang masih dalam kondisi kritis langsung dibawa menuju RS Muhammadiyah Ponorogo.
Namun sayangnya, di tengah perjalanan nyawa Winarsih dan Kirana tidak bisa tertolong. Racun yang masuk ke dalam tubuhnya telah menghentikan detak jantungnya, hingga tak mampu lagi bertahan hidup. Sementara Zaki masih bisa bertahan, meski kondisinya juga tidak cukup baik. Bahkan karena keterbatasan perlengkapan, perawatan bocah kelas 4 SD inipun harus dipindahkan ke RSUD Ponorogo.
Masih Didalami
Belum jelas apa motif dugaan bunuh diri ini. Sebab satu-satunya saksi kunci yaitu Zaki, masih belum bisa bisa dimintai keterangan, karena masih kondisi kritis. Namun dari keterangan beberapa warga yang tinggal tak jauh dari rumahnya, disebutkan bahwa beberapa bulan terakhir Winarsih diduga mengalami depresi. Sehingga kadang berperilaku yang kurang wajar.
Baca Juga:
"Sejauh ini kita masih terus berupaya untuk mendalami kasus ini, sambil menunggu kondisi salah seorang anaknya membaik. Tapi dugaan awal, penyebab kejadian ini karena sang ibu depresi. Bahkan menurut keterangan para tetangganya, si ibu ini sudah sekitr 8 bulanan mengalami gangguan psikis itu. Hanya saja apa penyebabnya, masih akan terus kita dalami sembari menunggu keterangan dari sang suami yang bekerja di Yogjakarta," terang Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing, melalui Kapolsek Purwantoro, Iptu Aris Joko Narimo, saat dihubungi wartajoglo.com lewat sambungan telepon.
Aris juga menjelaskan bahwa dari olah TKP yang dilakukan oleh petugas, ditemukan dua gelas susu yang masih baru dibuat. Lalu ada juga bekas botol racun serangga, serta sebuah surat wasiat.
"Sejauh ini kita belum bisa memastikan apakah susu itu digunakan untuk minum racun atau tidak. Karena masih menunggu proses penyelidikan lebih dalam. Dan sekarang, kasus ini langsung dihandle oleh Satreskrim Polres Wonogiri. Jadi tunggu saja nanti hasilnya," sambung Aris.
Sampai berita ini diturunkan, tim Satreskrim Polres Wonogiri masih terus melakukan olah TKP. Tak hanya susu yang akan diperiksa di laboratorium, sepucuk surat wasiat yang diduga ditulis korban juga didalami. Apalagi isi surat itu cukup menarik perhatian, di mana korban minta dikuburkan bersama dengan keluarganya dalam satu liang. Dan bila tidak dipenuhi, maka dia akan jadi hantu.
"Nek aku mati aku pengen dikubur karo keluargaku ditumpuk nak ora tak dendeni," demikian isi surat itu.//bang
