Peristiwa pertama dialami Kasimin, warga Desa Bulurejo. Kakek 75 tahun ini mneinggal setah tercebur ke dalam genangan air yang berhubungan dengan Waduk Gajah Mungkur, pada Jumat (17/4) siang. Bahkan peristiwa ini sempat menggegerkan warga, karena jasad Kasimin tidak ditemukan di tempat kejadian.
Sampai akhirnya keesokan harinya, ada warga Desa Kedungombo, Kecamatan Baturetno menemukan jasadnya. Warga ynag bernama Supri itu kebetulan sednag beraktifitas di sekitar waduk, saat tiba-tiba melihat benda seperti tubuh manusia terapung di waduk.
Supri lantas mengabarkan temuannya mepada salah seorang temannya yang menjadi anggota tim SAR. Dan langsung melaporkannya ke Polsek Baturetno,untuk dievakuasi dan ditangani.
"Awalnya para petugas sempat kesuliitan mengidentifikasi korban. Sampai akhirnya diperoleh informasi bahwa sehari sebelumnya ada warga Nguntoronadi yang tenggelam. Setelah dilakukan cross chek, ternyata memang benar bahwa itu jasad Kasimin. Sehingga langsung diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan," jelas Kasubag Humas Polres Wonogiri Iptu Suwondo mewakili Kapolres, AKBP Christian Tobing.
Bunuh Diri
Sementara peristiwa kedua terjadi pada Minggu (19/4) pagi. Di mana seorang warga Desa Plosorejo yang bernama Sukini, ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya.
Jasad pwrempuan 55 tahun ini pertama kali ditemukan oleh Ratna, sang anak, yang baru bangun tidur. Dan hendak ke kamar mandi di belakang rumah. Saat itulah dia dikejutkan pemandnagan, di mana tubub snag ibu telah tergantung di atap dapur.
Diapun segera membangunkan ayahnya. Yang langsung berusaha menurunkan tubuh Sukini, dengan memotong selendang yang mengikat lehernya. Namun tubuh perempuan itu sudah kaku. Yang berarti dia sudah meninggal beberapa jam sebelumnya.
Mendapat laporan ada kasus bunuh diri, petugas piket Polsek Nguntoronadi segera meluncur ke lokasi kejadian. Untuk melakukan penanganan, serta penyjdikan penyebab bunuh diri.
"Dari keterangan keluarga, diketahui bahwa korban menderita stress dan sebelumnya telah berulangkali mencoba bunuh diri, tapi dapat digagalkan. Dan usaha bunuh diri itu akhirnya berhasil dilakukan, karena pada saat kejadian seluruh anggota keluarga korban sedang tidur," ungkap Iptu Suwondo.
Hal itu diperkuat hasil pemeriksaan yang dilakukan bersama petugas medis dari Puskesmas Nguntoronadi. Yang tidak menmukan tanda-tanda kekerasan atau mencurigakan lainnya, di tubuh korban. Yang berarti korban murni bunuh diri. Sehingva jenasahnya langsung diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. //sik