Berbagai kemampuan inteligensia tingkat tinggi dimiliki Sosrokartono, hingga membuatnya terpilih sebagai kepala tim penerjemah di Liga Bangsa-Bangsa
WARTAJOGLO - Saat banyak orang pikirannya tertuju pada sosok Raden Ajeng Kartini di bulan April ini, ternyata ada sosok lain yang perannya tak kalah besar dengan Kartini, yang juga lahir di bulan April. Dia adalah Raden Mas Panji Sosrokartono, yang tak lain adalah kakak kandung dari Kartini.
Nama Sosorokartono memang tidak terlalu banyak dikenal. Lahir pada 10 April 1877, namanya seperti tenggelam dengan isu mistisisme yang cenderung melekat pada dirinya, di jelang akhir masa hidupnya. Yang mana lebih banyak menempatkan dirinya sebagai sosok dengan kemampuan spiritual tinggi. Sehingga kemudian banyak para pembesar negara termasuk Presiden Soekarno, yang menempatkan dirinya sebagai guru spiritual.
Bahkan hal ini juga yang membuat makamnya di wilayah Kaliputu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah kerap dijadikan jujugan para pelaku ritual. Untuk menjalankan tirakat tertentu agar hajatnya terkabul.
Namun di balik itu semua, Sosrokartono sendiri adalah sosok yang rasionalis. Dia nyaris tidak pernah diceritakan suka menjalankan serangkaian ritual-ritual yang bersifat klenik. Bahkan kalaupun dia dipercaya memiliki kemampuan spiritual yang tinggi, itupun tidak pernah disadarinya.
Dan segala sesuatu yang kemudian dituangkan dalam berbagai pemiliran dan ajaran-ajaran hidup, lebih banyak diperoleh dari pengalaman hidupnya sendiri. Yang kerap melanglang buana ke berbagai negara. Hingga kemudian bisa memahami berbagai nilai dan filosofi hidup dari berbagai kelompok masyarakat di seluruh dunia.
Dan segala sesuatu yang kemudian dituangkan dalam berbagai pemiliran dan ajaran-ajaran hidup, lebih banyak diperoleh dari pengalaman hidupnya sendiri. Yang kerap melanglang buana ke berbagai negara. Hingga kemudian bisa memahami berbagai nilai dan filosofi hidup dari berbagai kelompok masyarakat di seluruh dunia.
Kecerdasan Tinggi
Sebagai anak dari seorang Bupati Jepara (RM. Ario Adipati Sosroningrat), Sosrokartono memang memiliki kesempatan untuk bisa menempuh pendidikan tinggi di luar negeri. Dan hal itupun tak disia-siakan. Di mana pada tahun 1898, usai lulus dari Hogere Burger School di Semarang, dia lalu melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Teknik di Leiden, Belanda. Bahkan di perguruan tinggi ini, Sosrokartono tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang menempuh pendidikan tinggi di luar negeri.
Terlepas dari berbagai fasilitas yang dimiliki karena anak seorang bupati, Sosrokartono sendiri adalah sosok yang memiliki kecerdasan dan inteligensia di atas rata-rata. Sehingga dia bisa dengan mudah menyerap segala ilmu pengetahuan yang diajarkan kepadanya. Hanya saja di jurusan tekhnik dia merasa kurang cocok. Sehingga kemudian memilih pindah ke jurusan Bahasa dan Sastra Timur.
Dari jurusan baru inilah dia mendapat banyak ilmu terkait filosofi dan nilai-nilai kehidupan, yang banyak mewarnai pola pikir dan perilakunya ke depan. Sampai akhirnya beberapa tahun kemudian dia berhasil mendapat gelar sebagai Docterandus in de Oostersche Talen, dari perguruan tinggi tempatnya menuntut ilmu.