POPULER

Dampak Corona. Ratusan Sarjana Baru Lahir Secara Online dari Kampus UNS

Dampak Corona. Ratusan Sarjana Baru Lahir Secara Online dari Kampus UNS

Prosesi wisuda secara online digelar kampus UNS, untuk menyiasati wabah corona yang belum reda

WARTAJOGLO, Solo - Pandemi Covid-19 memang telah merubah banyak rencana. Dan semua orang dipaksa untuk menyesuaikan keadaan. Termasuk agenda wisuda di kampus Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Agenda wisuda yang sedianya akan digelar pada 25 April 2020, harus diundur karena wabah corona. Tak cuma diundur. Karena situasi masih belum kondusif, maka acara wisuda pun digelar secara online. Untuk menyiasati kebijakan physical distancing.

Pelaksanaan wisuda online pun digelar bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, pada Sabtu (2/5) siang. Setidaknya ada 259 mahasiswa, yang mengikuti prosesi ini. Dan terdiri dari program diploma, sarjana, magister, doktor dan PPDS. Sebanyak 76 di antaranya lulus dengan predikat cumlaude.

“Sesuai kalender akademik UNS, sebenarnya pelaksanaan acara wisuda Periode II dijadwalkan pada tanggal 25 April 2020. Namun karena pertimbangan situasi dan kondisi Pandemi Covid-19 maka UNS memutuskan perubahan jadwal dan tata upacara wisudanya. Tanpa mengurangi keabsahan dan kekhidmatan wisuda, tata upacara perhelatan wisuda UNS periode ll harus dilaksanakan dengan telekonferensi atau via aplikasi Webex dengan tetap memperhatikan Protokol kesehatan,” kata Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho dalam siaran persnya.

BACA JUGA:

Siasati Corona. Mahasiswa ISI Surakarta Jalani Ujian Secara Online

Di hadapan wisudawan daring, Prof Jamal juga  menyampaikan, bahwa krisis pandemi Covid-19 nampaknya masih belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat. Oleh karena itu, ia ingin mengajak wisudawan untuk segera melepas toga beserta atributnya. Kemudian hadir langsung di tengah-tengah masyarakat terdampak, untuk melakukan mitigasi melawan pandemi Covid-19.

“Kita tidak boleh menutup mata untuk menaruh perhatian kepada tetangga maupun lingkungan sekitar yang mengalami berbagai kesulitan di saat kondisi krisis saat ini. Sebab, konsekuensi dari menjadi bagian masyarakat adalah bersedia untuk mengambil amanah dan tanggung jawab sosial terhadap mereka,” sambungnya.

Menurut Prof Jamal, setidaknya ada hikmah yang bisa dipetik di tengah wabah Covid-19. Yang pertama, kesehatan dan kebersihan ternyata merupakan hal yang sangat berharga. Karena bisa melindunginya dari berbagai penyakit, termasuk Covid-19.

Lalu yang kedua, banyak orang semakin tekun beribadah mengingat Tuhan, intropeksi diri, istirahat cukup, memiliki waktu yang panjang berkumpul dengan keluarga. Sehingga bumi akhirnya punya waktu untuk istirahat dari berbagai paparan polusi udara, jalanan yang lengang, dan masih banyak lagi perubahan drastis yang terjadi di bumi ini.

Dan yang ketiga, dunia pendidikan menjadi akrab dengan teknologi digital untuk mendukung pembelajaran dan kegiatan non akademis lainya. Cara-cara baru mengelola perguruan tinggi harus ditempuh, termasuk yang dilakukan UNS saat ini. Dosen dituntut harus menguasai komunikasi online Synchronous dan Asynchronous untuk mendukung perkuliahan dan ujian-ujian, juga harus piawai memainkan gawai Zoom Cloud Meeting, WhatsApp group, Google Classroom, SPADA, Open Course Ware (OCW) dan lain-lain.

Selain itu, teknis upacara wisuda daring yaitu meliputi menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembukaan oleh Rektor, laporan Wakil Rektor Bidang Akademik dilanjutkan pembacaan Surat Keputusan Rektor. Pewisudaan oleh Rektor secara simbolis dimulai dengan Rektor mewisuda wakil wisudawan dan diikuti oleh seluruh wisudawan.

Prosesi utama berupa pemindahan kucir toga dalam sebuah upacara wisuda, kali ini dilkaukan langsung oleh orang tua para wisudawan. Hal ini terutama untuk program diploma hingga S2, Sementara untuk program S3, PPDS, dan Program Profesi, kucir tidak perlu dipindahkan. Lalu dilanjutkan pelantikan wisudawan oleh Rektor, pembacaan Prasetya alumni, amanat Rektor, doa dan penutup.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Dr. (H.C) Hadi Tjahjanto melalui telekonferensi memberikan orasi ilmiahnya. Panglima TNI menyampaikan dengan menganologikan sebuah peperangan dan Covid-19 ini sebagai musuh. Untuk itu, bangsa Indonesia harus menggerakkan seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) dan semua elemen di negeri ini harus bersatu untuk bersama- sama melawan Covid-19.

“Untuk itu, peningkatan kualitas SDM harus terus ditingkatkan. Istilahnya menuntut ilmu dari buaian sampai liang lahat,” ujar Marsekal Hadi Tjahjanto. //lis

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close