POPULER

Peduli Warga Terdampak Covid-19. LAPAAN RI Bagikan Ribuan Paket Beras

Peduli Warga Terdampak Covid-19. LAPAAN RI Bagikan Ribuan Paket Beras


Jelang lebaran LSM LAPAAN Ri kembali berbagi ribuan paket bantuan untuk warga yang terdampak Covid-19 

WARTAJOGLO, Sukoharjo - Meski terik matahari terasa begitu menyengat, namun hal itu tak menyurutkan langkah Surono untuk datang ke komplek Perumahan Griya Kuantan, Gonilan, Kabupaten Sukoharjo. Ya, pria 52 tahun ini sengaja datang untuk menukarkan selembar kupon yang dterimanya, dengan sekantung beras, yang dibagikan salah seorang warga di perumahan itu. 

Surono sendiri sehari sebelumnya mendapatkan kupon itu dari seseorang. Yang memandang dirinya perlu untuk mendapat sumbangan beras. Karena secara ekonomi kondisinya kurang mampu. 

Terlebih di tengah pandemi saat ini, dia tidak lagi bekerja. Karena kebetulan tidak ada orang yang membutuhkan jasanya sebagai tukang bangunan.

Adalah BRM. Kusumo Putro SH, MH, sosok dermawan yang pada Jumat (22/5) pagi itu mengadakan kegiatan bagi-bagi beras. Sedikitnya ada 300 kantung beras berukuran 3 kg, dibagikan ke warga di sekitar tempat tinggalnya, kawasan elit Griya Kuantan.  

“Ini adalah bagian dari kepedulian LAPAAN RI (Lembaga Penhelamat Aset dan Anggaran Belanja Negara Republik Indonesia) terhadap sesama. Apalagi jelang perayaan Idul Fitri, tentu kami ingin saudara-saudara yang kurang mampu juga bisa merasakan kebahagiaan. Sebab lebaran identik dengan suka cita. Sehingga jangan sampai ada saudara kita yang justru bersedih, hanya karena tidak bisa makan,” ungkap BRM. Kusumo Putro, SH, MH, Ketua umum LAPAAN RI di sela-sela penyerahan bantuan . 

Kusumo saat menyerahkan paket beras ke salah seorang warga
Kusumo juga menambahkan bahwa kegiatan Jumat pagi itu adalah agenda tahunan dari lembaga yang dipimpinnya. Dan untuk tahun ini sudah memasuki tahun ke-8. Di mana sedikitnya 2000 kantung beras berukuran 3 kg dibagikan ke warga. 

Mengangkat tema 'Indahnya berbagi dengan sesama', Kusumo menjelaskan bahwa metode penyaluran sumbangan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab di tengah pandemi Covid-19 saat ini, semua orang harus menerapkan physical distancing. Sehingga tidak boleh mengumpulkan massa dalam jumlah besar di satu lokasi. 

"Kalau tahun-tahun sebelumnya pembagian beras aelalu kita pusatkan di satu titik. Kini karena pandemi, pembagian kita sebar ke beberapa lokasi. Setidaknya ada 15 titik, yang akan dikoordinir oleh para anggota kami. Di antaranya di sini (Gonilan), Gandekan, Mojosongo dan beberapa yang lain. Serta nanti juga akan kita bagi di jalan. Sehingga proses pembagian bisa lebih cepat dan tidak terlalu banyak mengumpulkan massa," lanjut pria yang juga seorang lawyer ini. 

Selain di 15 titik yang tersebar di wilayah Solo, Sukoharjo dan Boyolali, diberikan pula bantuan berupa paket sembako lengkap ke empat panti asuhan. Yakni Pamardiyoga, Aisyiyah Kerten, PAKYM Purwosari serta Yayasan Lentera Jurug. 

"Untuk sementara kita memang baru bisa menyalurkan ke 4 panti asuhan. Tapi tentunya dengan harapan tahun depan atau kalau misal nanti ada rejeki lebih, bisa memberikan sumbangan ke beberapa panti asuhan lainnya," ungkap pria yang kerap mengadakan acara bakti sosial ini. 

Dengan jumlah paket mencapai 2000 buah plus sumbangan yang lain, Kusumo mengaku bahwa dirinya menyediakan sekitar 7 ton beras kualitas premium. Yang bila dikonversi ke Rupiah, nilainya hampir mencapai Rp.100 juta. 

Jumlah itu tentu bukan nilai yang sedikit. Tapi bagi Kusumo dan para anggota LAPAAN RI yang lain, justru hal ini penting untuk membuka kesadaran pihak lain. Agar tergerak untuk ikut membantu sesama. 

"Kalau untuk amal jangan pernah hitung-hitungan. Apalagi nyari untung seperti beberapa bantuan sosial dari pemerintah, yang banyak diselewengkan. Yang mana  diwujudkan dalam bentuk barang yang tidak bermanfaat," tegas Kusumo. 

Proses distribusi paket beras ke beberapa titik
Salah satu tokoh pemuda berpengaruh di Kota Solo ini menegaskan, bahwa dari awal pihaknya selalu mewujudkan bantuan dalam bentuk beras. Sebab benda ini adalah makanan pokok dari seluruh masyarakat. Dengan memiliki beras, maka warga akan tetap bisa makan kenyang bersama keluarganya, meski dengan lauk seadanya. 

"Beras adalah makanan pokok dan bahkan super pokok. Jadi harusnya semua bantuan yang diberikan pemerintah diwujudkan saja dalam bentuk beras. Jangan malah diubah jadi sayur atau buah. Yang bahkan kualitasnya sangat rendah. Karena bertujuan mencari untung. Bagi saya yang namanya sumbangan atau sedekah maknanya bukan lagi sebatas pahala. Lebih dari itu, sedekah adalah wujud kepedulian untuk bisa meringankan beban hidup dari saudara-saudara kita yang kurang beruntung," pungkasnya. //sik

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close