TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Tantang Gibran Sampaikan Visi Misi. GARUDA: Jangan Cuma Bisa Hom Pim Pa


Kepercayaan publik Kota Solo terusik karena belum adanya visi misi yang disampaikan Gibran sebagai calon walikota 

WARTAJOGLO, Solo - Dinamika poltik terkait Pilkada 2020 di kota Surakarta terus bergulir. Dugaan bahwa pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa (Gi-Guh) yang diusung PDI Perjuangan akan melawan kotak kosong, sepertinya bukan hal yang mustahil. Pasalnya hingga hari ini calon penantang dari kubu independen masih menghadapi banyak kendala. Terutama terkait persyaratan pencalonan dan dugaan pemalsuan dokumen. 

Dan bila hal ini terjadi, tentu akan jadi preseden buruk. Tak hanya bagi kehidupan demokrasi di Kota Solo, tapi juga pada kehormatan pasangan Gi-Guh. Dan bukan tidak mungkin akan mengurangi kepercayaan publik pada pasangan ini, saat nantinya memimpin. 

"Ada gambling yang sangat besar bagi pasangan Gibran Teguh, saat mereka menghadapi kotak kosong. Sebab di sini masyarakat akan dihadapkan pada dua pilihan. Ikut memilih atau tidak sama sekali. Dan kalaupun menang, tentu pasangan ini akan dipandang tidak heroik, karena menang tanpa lawan," ujar deklarator Relawan GARUDA (Gerakan Rakyat Untuk Daerah Surakarta), BRM Kusumo Putro, SH, MH, Senin (17/8) malam. 

BRM Kusumo Putro, SH, MH

Kepercayaan publik memang menjadi hal yang sangat menentukan dalam permasalahan ini. Sebab sampai saat ini publik Kota Solo belum benar-benar menaruh kepercayaan pada sosok Gibran. Hal tak lepas dari masih butanya masyarakat, terkait visi misi dari putra sulung Presiden RI Joko Widodo ini. 

"Sampai saat ini yang dilakukan Gibran saat sosialisasi hanya sebatas hom pim pa saja. Salam-salaman, bagi-bagi sembako, terus pergi. Ini menurut saya sangat tidak berbobot. Karena belum pernah sekalipun dia bicara soal visi misinya kalau nanti jadi walikota. Rakyat Solo ini tidak bodoh. Jadi jangan dipikir cuma diberi sembako terus mereka terlena. Rakyat butuh kejelasan terkait sosok yang akan dipilihnya," sambung Kusumo. 

Karena itulah, pria yang juga seorang advokat anggota PERADI Kota Surakarta ini menantang Gibran untuk menyampaikan visi misi itu. Apakah lewat video live streaming atau secara langsung saat turun ke masyarakat, menghadiri berbagai acara. 

"Saya tahu bahwa kemungkinan tim Gibran menunggu sampai penetapan secara resmi oleh KPU pada 23 September nanti. Tapi setidaknya sebagai sosok yang akan menjadi pemimpin di Kota Solo, Gibran harusnya sedikit bnayak bisa menyampaikan apa rencananya ke depan. Bukannya cuma hom pim pa hom pim pa saja," lanjutnya. 

Kusumo menjelaskan bahwa ada banyak pekerjaan rumah besar bagi seluruh calon pemimpin di Kota Solo. Dan semuanya harus bisa dituntaskan dnegan baik. Termasuk oleh Gibran saat nanti jadi walikota. 

Baca Juga:

GARUDA: Pilkada Solo Hanya Lelucon yang Memicu Musibah Demokrasi

"Banyak hal yang harus diselesaikan di Solo. Di antaranya pembukaan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lalu di sektor pendidikan juga ada. Misalnya bagaimana mengatasi penurunan jumlah warga yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sektor lain misalnya upaya menghidupkan UMKM, juga pasar tradisional yang terus terdesak pasar modern. Masalah Masjid Taman Sriwedari Solo, lalu tanah Sriwedari sendiri, pengembangan Taman Jurug baru dan masih banyak lagi," urainya. 

Ketua LSM LAPAAN RI ini juga mengatakan bahwa selama 20 tahun terakhir, para. walikota  sebelumnya yang juga berasal dari PDI-P telah berhasil membangun Kota Solo. Karena itu hendaknya pemimpin berikutnya mampu melanjutkan serangkaian prestasi yang pernah diukir. 

"Selama 20 tahun dipimpin walikota dari PDI-P, Solo berhasil meraih berbagai prestasi. Termasuk menjadi kota Go Green, Kota Ramah Anak, serta Kota Edukasi. Jadi ke depan pemimpin kota ini juga harus bisa mempertahankan dan bahkan meningkatkan prestasi itu. Karenanya sekali lagi saya menantang Gibran untuk menyampaikan visi misinya. Sebab pemimpin ynag baik adalah yang siap menelan pil manis dan pil pahit. Artinya dia harus siap menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh warganya," tegas Kusumo. 

Sementara terkait kemunculan beberapa nama ynag siap maju menjadi penantang Gibran, Kusumo hanya memandang sebagai sandiwara saja. Karena baginya sudah tidak memungkinkan bagi calon baru untuk mendaftar sebagai penantang Gibran. 

"Sekarang yang tersisa hanya jalur partai. Dan hanya ada PKS dengan 5 kursi. Yang tentu tidak mungkin baginya mengusung sendirian. Makanya saya memandang bahwa nama-nama calon baru itu hanya sebatas cari panggung saja. Hanya sebatas lucu-lucuan," pungkasnya. //sik

CULTURE

Type above and press Enter to search.