Aero Sutan Aswar (kiri) saatbertemu Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
WARTAJOGLO, Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bangga terhadap berbagai capaian yang diraih kakak adik atlet Jetski nasional, Aero Sutan Aswar (25 tahun) dan Aqsa Sutan Aswar (22 tahun). Di usianya yang baru menginjak 20 tahun, Aero berhasil meraih gelar juara dunia di kelas Pro Runabout Stock pada ajang kompetisi jetski internasional World Finals yang digelar pada tanggal 12 Oktober 2014 di Lake Havasu, Arizona, Amerika Serikat.
Sementara Aqsa, di usianya yang baru menanjak 14 tahun, berhasil meraih posisi juara pertama di kategori Pro Runabout Limited dan Expert Runabout Limited dalam kejuaraan jetski Canadian Watercross Nationals di Belle River, Ontario, Kanada yang diselenggarakan pada tanggal 17 Juli 2011.
"Berkat berbagai prestasi yang ditorehkan dua bersaudara inilah, pada saat menjadi tuan rumah Asian Games 2018, Indonesia berani mengajukan pertandingan cabang olahraga Jetski untuk dipertandingkan dalam Asian Games. Bangsa Indonesia patut bangga, karena dengan usulan Indonesia tersebut, olahraga Jetski untuk pertama kalinya bisa dipertandingkan dalam ajang Asian Games. Lebih membanggakan lagi, Aqsa Sutan Aswar berhasil mempersembahkan medali emas dari nomor endurance runabout open," ujar Bamsoet usai Podcast Ngobras sampai Ngompol (Ngobrol Asyik sampai Ngomong Politik) bersama Aero Sutan Aswar, di kanal youtube Bamsoet Channel, di Jakarta, Kamis (26/11/20).
Calon Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini mengungkapkan, tidak banyak yang tahu bahwa dua bersaudara ini merupakan cucu dari Sutan Aswar, salah satu pendiri Angkatan Udara Republik Indonesia. Sutan Aswar juga seorang ilmuwan yang turut menemukan bahan bakar untuk pesawat (AVTUR).
"Lahir dari garis keturunan orang besar, bukan berarti membuat hidup Aero dan Aqsa menjadi mudah. Semua hal yang didapatkan saat ini, tak lain berkat kedisiplinan, kerja keras, dan ketekunan. Tak heran jika di usianya yang baru menanjak 16 tahun, Aero sudah mencatatkan dirinya sebagai pembalap Jetski termuda dunia di kelas Pro dan Grand Prix. Aero juga tiga kali menjuarai Kejuaraan Dunia Jetski, yakni pada tahun 2014, 2016 dan 2019. Prestasi ini harus memotivasi atlet lain untuk memenangkan kompetisi di tingkat dunia," ungkap Bamsoet.
Ketua DPR RI ke-20 juga bangga, ditengah berbagai prestasi yang telah ditorehkan Aero maupun Aqsa, keduanya masih peduli terhadap pendidikan. Menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya, bahwa terlepas dari berbagai karya yang telah diperbuat, pendidikan tetap harus diperhatikan. Tidak boleh ditinggalkan begitu saja.
"Pendidikan bukan hanya di bangku sekolah formal saja, melainkan juga bisa diakses melalui berbagai institusi non-formal. Menjadi atlet memang sebuah hal yang membanggakan, apalagi jika bisa mengharumkan nama Indonesia. Namun perlu diingat, tak selamanya atlet bisa berjaya. entah karena usia maupun tuntutan regenerasi. Karenanya, selain berlatih dan menempa diri, menempuh pendidikan juga hal yang tak boleh dilupakan," pungkas Bamsoet. //Lis