Dikutip dari website uns.ac.id, kompetisi ini diselenggarakan oleh Lembaga Kegiatan Mahasiswa Fakultas (LKMF) Febipreneur, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dalam kompetisi ini, Fiska mencurahkan idenya yang berkaitan dengan pendemi dan ekonomi.
“Jadi, bagaimana kita menjadikan pandemi ini bukan lagi sebagai penghalang, melainkan sebagai tantangan dengan sentuhan inovasi dan kemajuan teknologi digital, serta kejelian menangkap peluang. Kita jadikan pandemi ini sebuah momentum. Pasalnya, ketika terjadi kenaikan pengguna internet, itu berarti juga terjadi kenaikan pasar bagi Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM yang mau Go Digital,” ujar Fiska pada Kamis (14/1).
Fiska merasa senang saat mengetahui dirinya menjadi salah satu pemenang lomba. Karena hal ini bisa menambah value untuk brand usaha yang selama 3 tahun terakhir ini dia bangun, yaitu Bronislur. Bisnis Bronislur ini dikemas secara kekinian. Di samping itu, juga tersedia varian-varian brownis yang tidak lepas dari sentuhan inovasi.
"Pada kompetisi ini, saya lebih menekankan pada produk brownis chipsnya yang bisa tahan sampai empat bulan, tanpa bahan pengawet. Selain itu, penggunaan tepung terigu juga diganti dengan tepung beras merah yang kaya akan manfaat dan nutrisi," terangnya.
Fiska berharap teman-teman mahasiswa paham akan ketertarikan dan minat bakat yang ingin digeluti.
"Memaksimalkan potensi diri juga perlu dilakukan. Tidak perlu menunggu datangnya kesempatan, tapi carilah kesempatan. Dan jika perlu ciptakan kesempatan itu," pungkas Fiska.//Hum