POPULER

Tekan Hoax, Komunikotavisual Gelar Aksi Poster di Peringatan Hari Pers Nasional

Tekan Hoax, Komunikotavisual Gelar Aksi Poster di Peringatan Hari Pers Nasional


WARTAJOGLO, Solo - Merebaknya beragam berita bohong (hoax) di seputar vaksinasi Covid-19, tak dapat dipungkiri telah membuat masyarakat menjadi resah. Karenanya bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional pada tanggal 9 Februari, Komunikotavisual  beraksi melalui "Poster Peduli Literasi, Anti Hoax Vaksinasi". 

Aksi ini digelar di bundaran depan Gedung Monumen Pers Nasional, Surakarta, dengan menampilkan dua orang dengan berkostum APD warna putih yang memegang poster. Ada beragam poster yang dipegang sebagai upaya menyampaikan pesan kepada masyarakat. Yang mana isinya berupa ajakan untuk melek media, bijak literasi, stop berita hoax, dan berhati-hati dalam bermedia sosial. Khususnya banyaknya hoax seputar program vaksinasi.

Komunikotavisual sendiri adalah sebuah komunitas independen yang bergerak dalam edukasi melalui seni rupa dan desain. Dan selama ini poster menjadi salah satu media utama yang digunakan dalam setiap aksinya. 

Media poster digunakan agar pesan yang terkandung bisa dengan mudah diterima. Karena itu  poster dibuat dengan layout dan desain yang simpel, serta teks yang lugas namun mudah dibaca.

"Kami sengaja mengenakan pakaian APD, agar menjadi daya tarik tersendiri, dan identik dengan Covid-19. Sehingga masyarakat yang melintas akan melihat dan membaca pesan yang kami sampaikan," jelas Basnendar Herry Prilosadoso, Co Founder Komunikotavisual.

Basnendar juga menjelaskan bahwa pemilihan lokasi aksi di depan Monumen Pers bertujuan agar terisnpirasi semangat media untuk selalu memberi informasi yang benar dan mengedukasi ke masyarakat. Selain itu tentunya memberi pesan ke masyarakat, untuk peduli dan tidak menyebarkan hoax seputar program vaksinasi Covid-19.

"Melalui aksi ini kita berharap agar masyarakat semakin peduli agar tidak dengan mudah menyebar hoax seputar vaksin Covid-19. Serta tentunya ikut memperingati Hari Pers Nasional," tandas pria yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini. //Bang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close