POPULER

 Jelang Pernikahan, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Minta Bamsoet Jadi Saksi Nikah

Jelang Pernikahan, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Minta Bamsoet Jadi Saksi Nikah

WARTAJOGLO, Jakarta - Setelah menjalani hubungan sekian lama, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah memutuskan akan segera menikah. Yang kabarnya akan segera digelar pada awal April 2021 nanti. 

Lokasi pernikahan pun sudah ditetapkan, yakni di Masjid Istiqlal, Jakarta. Karena itulah segala persiapan sudah dilakukan oleh pasangan selebriti ini. Termasuk menunjuk sosok yang akan menjadi saksi pernikahan.

Terkait hal ini, Atta dan Aurel sepakat untuk meminta Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjadi saksi pernikahan mereka. Hubungan baik yang sudah lama terjalin antara Atta dan Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, mendorongnya untuk meminta Bamsoet sebagai saksi. 

Atta dan Aurel temui Bamsoet
Atta dan Aurel meminta Bamsoet jadi saksi pernikahan mereka. (foto: ist)

"Atta dan Aurel secara resmi telah meminta kesediaan saya menjadi saksi pernikahan. Saya mendukung pernikahan keduanya dan siap untuk menjadi saksi nikah. Apalagi hubungan saya dengan Atta sudah lama dan sangat baik," ujar Bamsoet usai menerima Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah di Jakarta, Rabu (10/3).

Karena itulah Bamsoet berharap rencana pernikahan milenial Atta dan Aurel berjalan lancar dan tanpa halangan apapun. 

"Atta juga sempat meminta untuk dibantu terkait jumlah tamu undangan. Awalnya pihak Masjid Istiqlal hanya memperbolehkan tamu undangan 30 orang karena pandemi. Setelah saya berbicara dengan Imam besar Istiqlal Nasaruddin Umar akhirnya diijinkan untuk maksimum 50 orang sesuai protokol kesehatan," tutur Bamsoet. 

Berada di satu induk organisasi Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bamsoet yang juga Ketua Umum IMI memiliki harapan besar pada pasangan Atta dan Aurel. Yakni keduanya bisa gencar mengkampanyekan serta mengajak masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik, khususnya motor listrik. Terlebih, Atta  merupakan Presiden Komunitas Motor Listrik Indonesia.

"Penggunaan energi listrik sebagai pengganti BBM akan mengurangi konsumsi BBM dan beban subsidi yang harus ditanggung negara. Sehingga akan meningkatkan ketahanan energi nasional. Penggunaan kendaraan listrik juga menjadi salah satu solusi dalam menekan ketergantungan impor BBM dan merealisasikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030," urai Wakil Ketua Umum Kadin ini..

Bamsoet juga memaparkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), per Januari 2021 jumlah sepeda motor di Indonesia yang beredar di Indonesia mencapai sekitar 147,75 juta unit. Konsekuensi dari meningkatnya kendaraan bermotor adalah tingginya serapan subsidi BBM pada sektor konsumtif, dan bukan pada sektor produktif. 

"Dalam rentang waktu 2014-2019 saja, jumlah subsidi BBM mencapai Rp 700 triliun. Sementara, pada APBN 2021, subsidi untuk BBM jenis tertentu mencapai Rp 16,6 triliun. Karenanya, Atta Halilintar sebagai Presiden Komunitas Motor Listrik Indonesia dan Wakil Ketua IMI bidang Publikasi dan Media Sosial bisa mengajak masyarakat beralih ke kendaraan listrik. Minimal dengan mencontohkan langsung menggunakan kendaraan listrik dalam kegiatan sehari-hari," pungkasnya. //Ril

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close