POPULER

<i>Estetika Sanggit</i>, Perkuat Identitas Kultural dalam Pameran Virtual Seni Rupa Internasional

Estetika Sanggit, Perkuat Identitas Kultural dalam Pameran Virtual Seni Rupa Internasional

WARTAJOGLO, Solo - Sebuah pameran Virtual Seni Rupa Internasional dalam rangka Ambal Warso 70th Prof. Dharsono, M.Sn diselenggarakan dari 1 Agustus - 1 Desember 2021. Pameran ini mengusung tema “ESTETIKA SANGGIT: Perjumpaan Tradisi dan Modern dalam Paradigma Kekaryaan Seni”. Estetika Sanggit sendiri merupakan konsep seni yang ditawarkan Prof. Dharsono, M.Sn kepada dunia seni rupa Indonesia, terkait dengan konsepsi seni lukis Indonesia yang punya akar Indonesia.  

Pameran ini merupakan implementasi dari pemikiran Prof. Dharsono, M.Sn di mana dia membagi konsep Estetika Sanggit menjadi tiga, yaitu: revitalisasi, reinterpretasi dan abstraksi/ekspresi simbolik. Lebih dari 15 tahun Prof. Dharsono, M.Sn menggagas konsep tersebut, dari tahun 1999 hingga awal 2015. 

Poster Pameran Virtual Seni Rupa Internasional dalam rangka Ambal Warso 70th Prof. Dharsono, M.Sn (foto: ist)

Sistem keikutsertaan pameran secara terbuka dan tertutup. Artinya, ada jalur undangan peserta yang sudah ditentukan oleh kurator. Dan ada jalur terbuka, di mana siapa saja boleh mengirimkan aplikasi keiikutsertaan pameran yang dikurasi oleh dewan kurator pameran ini. Untuk dewan kurator sendiri terdiri dari Sigit Purnomo Adi, M. Sn dan Satriana Didiek Isnanta, M. Sn. 

"Pameran ini diikuti kurang lebih 50an peserta dari beberapa kota di Indonesia, seperti Solo, Bandung, Malang, Jakarta, Padang dan lain-lain. Selain itu juga diikuti oleh beberapa peserta dari luar negeri seperti dari Malaysia, Grenada, Korea, Maroko dan Bangladesh. Masyarakat bisa menyaksikan pameran ini melalui link YouTube (https://www.youtube.com/watch?v=YtN_MK60wl8)," ujar Satriana Didiek Isnanta selaku kurator.

Dalam pameran kali ini, meskipun awalnya berpijak dari “Estetika Sanggit”, namun kemudian dikembangkan oleh dewan kurator. Sehingga tidak hanya melihat pada karya seni lukis saja, tetapi juga pada jenis karya seni rupa lainnya, seperti: seni lukis, seni grafis, seni drawing, foto, animasi, maupun patung. 

Hal tersebut berdasarkan pada inti dari konsep “Estetika Sanggit” yang lebih menawarkan kepada karya seni yang berakar pada budaya lokal masing masing, sebagai penguatan identitas kultural dalam arus global. Maka, pameran yang pada awalnya hanya dalam jangkauan nasional bisa berkembang menjadi pameran internasional seperti sekarang. Semua karya-karya peserta dari luar negeri semuanya menunjukkan lokalitas negaranya masing masing.//Bang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close