WARTAJOGLO, Jakarta - Ajang audisi Bintang Pantura yang diselenggarakan Indosiar memang memberi tantangan tersendiri bagi para pesertanya. Sebab dengan bekal pengalaman dari panggung ke panggung yang dimiliki, tentunya membuat persaingan untuk menjadi yang terbaik akan semakin ketat. karena itu dibutuhkan gaya khas yang unik dan berbeda, agar bisa mendapatkan perhatian lebih dari juri dan pemirsa.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh para juara ajang ini, di antaranya Jamilah BP, Lilis BP serta Fijo BP. Ketiganya bercerita bagaimana beratnya perjuangan untuk menjadi yang terbaik, saat hadir dalam acara Semangat Senin Indosiar pada Senin (6/9) sore, yang disiarkan secara live streaming melalui aplikasi Vidio.
Jamilah BP, Lilis BP dan Fijo BP saat hadir di acara Semangat Senin Indosiar |
Jamila adalah juara Bintang Pantura 5, lalu Lilis juara Bintang Pantura 1 dan Fijo adalah juara ketiga Bintang Pantura 5. Yang mana kini ketiganya kerap diundang sebagai pengisi acara dalam berbagai tayangan Indosiar.
"Bintang Pantura menjadi ajang bagi saya untuk bisa semakin meningkarkan kemampuan dan tentunya menjadi semakin dikenal banyak orang. Karena itulah kita harus selalu melatih kemampuan kita baik itu vokal maupun goyangan. Termasuk juga harus selalu update lagu-lagu terbaru," jelas Jamilah yang diiyakan oleh Lilis dan Fijo.
Menghapal lirik lagu-lagu baru diakui menjadi salah satu tantangan berat bagi ketiga bintang dari Bintang Pantura itu. Sebab saat ini seiring suksesnya penyelenggaraan audisi Bintang Pantura, hal itu berbanding lurus dengan perkembangan lagu-lagu dangdut. Sehingga tentunya para penyanyi harus bisa menghafal semuanya, agar tidak kesulitan saat diundang untuk konser.
"Perkembangan lagu-lagu pantura (dangdut) saat ini memang sangat cepat. Bahkan tak jarang beragam aliran musik dimasukkan untuk memberi sentuhan baru yang berbeda tapi tetap bagus. Karena itu jangan heran kalau ada beberapa lagu Korea yang sekarang ini dikoplokan. Tapi justru hal itu semakin membuat musik ini bisa dengan mudah diterima oleh kalangan kaum milenial," jelas Lilis yang juga mencoba belajar berakting.
Salah satu tolok ukur bahwa musik pantura saat ini semakin diterima dan disukai adalah selalu penuh sesaknya lapangan saat ada pertunjukan musik dangdut. Dan hal inilah yang saat ini sangat dirindukan oleh para bintang dari Bintang Pantura. Sebab di tengah pandemi, mereka benar-benar tidak lagi bisa menggelar konser di lapangan dnegan disaksikan puluhan ribu penonton.
"Euforia dari penonton menjadi energi tersendiri yang bisa meningkatkan semangat saat tampil di atas panggung. Karena itulah di masa pandei saat ini, tentunya manggung di tengah lapangan dengan dihadiri ribuan orang, menjadi harapan tersendiri," ujar Fijo.
Kini setelah menjadi bintang, baik Jamila, Lilis maupun Fijo mengaku punya impian yang sampai saat ini belum bisa terkabul, yakni berkolaborasi dengan bintang kesayangan mereka. Untuk Jamila yang sangat ngefans dengan Ariel Noah, dia berharap suatu saat bisa duet bareng dengan penyanyi bersuara khas itu.
Sementara Lilis memimpikan bisa berduet dengan Krisdayanti untuk menyanyikan lagu-lagu koplo. Karena baginya akan sangat mengesankan bila lagu-lagu hits Krisdayanti dibawakan dengan irama koplo oleh penyanyinya sendiri.
Yang agak berbeda justru Fijo. Penyanyi asal Cilacap ini justru ingin sekali bisa duet dengan komedian Sule. Sebab baginya Sule bukan hanya sebatas pelawak, tapi juga seniman serba bisa.
"Kalau duet dengan para senior musisi dangdut aku sudah merasakan. Justru aku bermimpi bisa duet dengan penyanyi lain di luar dangdut, yaitu Krisdayanti. Pasti asyik banget kalau misal duet dengan Krisdayanti sambil nyanyi lagu Mencintaimu tapi dibikin koplo," ungkap Lilis yang berasal dari Banyuwangi itu.
Di penghujung acara, ketiga bintang Bintang Pantura itupun mengucapkan terima kasih kepada Indosiar yang telah mengubah mereka menjadi seperti saat ini. //Bang