POPULER

Jembatan Bacem Sukoharjo, Saksi Bisu Sejarah Kelam Tahun 1965

Jembatan Bacem Sukoharjo, Saksi Bisu Sejarah Kelam Tahun 1965

WARTAJOGLO, Sukoharjo - Seperti biasanya, siang itu jembatan Bacem yang ada di wilayah Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo tampak sibuk. Lalu lalang kendaraan seolah tidak pernah berhenti melintasi jembatan yang menghubungkan wilayah Solo dengan Sukoharjo ini. Namun di balik kesibukannya, siapa yang menyangka kalau Jembatan Bacem adalah saksi bisu dari sebuah peristiwa yang menjadi bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia. 

Ya, jembatan Bacem memang memiliki kenangan tersendiri terutama bagi warga yang tinggal di sekitarnya. Sebab pada masa-masa tahun 1965 hingga 1966, jembatan ini menjadi saksi bisu pembantaian ribuan orang yang dituduh sebagai simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). 

Jembatan Bacem
Jembatan Bacem Sukoharjo

Tak hanya dari kalangan masyarakat biasa, beberapa pejabat wilayah setingkat lurah dan camat yang dianggap sebagai pendukung PKI harus merelakan nyawa mereka meregang di atas jembatan ini. Posisi Jembatan Bacem yang melintas tepat di atas sungai Bengawan Solo, memang membuat tempat ini sangat ideal sebagai tempat pembantaian. Sebab mayat-mayat korban pembantaian itu akan dengan mudah hanyut dan tenggelam begitu dilemparkan ke dalam sungai terpanjang di tanah Jawa itu.

Begitu mencekamnya suasana saat itu membuat warga hampir tidak berani keluar rumah saat hari menjelang malam. Sebab proses pembantaian memang berlangsung pada tengah malam, di saat seluruh warga dianggap sudah tertidur lelap. Namun jerit pilu jiwa-jiwa yang meregang nyawa, serta suara tembakan senjata api para algojo membuat warga tidak pernah bisa tidur setiap malam. 

“Katanya saat itu orang-orang yang tinggal di sekitar jembatan ini tidak bisa tidur. Sehingga banyak di antara mereka yang kemudian memilih mengungsi sementara ke rumah saudaranya, karena tidak tahan mendengar suara jeritan orang-orang yang disiksa dan dibantai di atas jembatan ini,” ujar Joko, warga Grogol, desa di mana jembatan ini berada. 

Joko memang bukan saksi mata dari peristiwa kelam kala itu. Namun cerita terkait hal ini sudah bukan rahasia lagi di kalangan warga sekitar Jembatan Bacem. Apalagi pada saat-saat tertentu akan terlihat beberapa orang melakukan ritual sadranan, dengan menabur bunga serta berdoa di bawah jembatan ini.

“Biasanya pada saat-saat tertentu, ada orang yang berdoa sambil menabur bunga di sini. Katanya mereka adalah anggota keluarga dari orang-orang yang dituduh PKI dan dibantai di jembatan ini,” ungkap Joko. 

Ribuan orang memang disebutkan dibantai di atas Jembatan Bacem. Mereka adalah orang-orang yang dituduh terlibat dalam gerakan PKI yang berasal dari wilayah sekitar Solo. Dengan dalih didata dan diamankan, selanjutnya orang-orang yang justru sebenarnya tidak tahu apa-apa ini ditampung di tempat-tempat penampungan. Salah satunya di komplek Sasono Mulyo Keraton Surakarta Hadiningrat.

Dari tempat penampungan yang gelap serta pengap karena diisi dengan banyak orang inilah, selanjutnya orang-orang ini dibawa dengan menggunakan truk. Beberapa cerita dari saksi yang selamat disebutkan, bahwa para tertuduh ini dibawa dalam kondisi terikat dan ditumpuk di bak truk seperti barang. Sehingga banyak di antara mereka yang kemudian mengalami luka-luka karena tertindih orang-orang di atasnya. 

Dan sesampainya di atas Jembatan Bacem, satu persatu mereka dibantai. Ada yang ditembak, ada pula yang digorok. Yang selanjutnya tubuh-tubuh mereka dibuang ke Bengawan Solo, yang melintas di bawah Jembatan Bacem, Sehingga keesokan harinya akan terlihat jasad-jasad mengapung dengan kondisi yang mengenaskan. 

Peristiwa yang terjadi beberapa hari sejak tragedi 30 September 1965 itu memang menjadi lembaran kelam dalam buku sejarah Bangsa Indonesia. Dan Jembatan Bacem menjadi salah satu saksi bisu dari peristiwa tersebut. Di mana jiwa dan memori pahit para korban revolusi itu terkubur di bawah tiang-tiang kokoh jembatan, yang dibangun sejak jaman Belanda itu. Semoga memori itu benar-benar terhapus sehingga tidak sampai terulang di masa yang akan datang. //Rad 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close