POPULER

Kearifan Lokal dalam Nama dan Arsitektur Masjid Kampung Cengklik

Kearifan Lokal dalam Nama dan Arsitektur Masjid Kampung Cengklik

WARTAJOGLO, Solo - Berdiri di atas tanah wakaf wilayah Kampung Cengklik, Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Surakarta, Masjid Kampung Cengklik menjadi salah satu masjid yang cukup unik di Kota Solo.

Keunikannya adalah terletak dari sisi namanya yang tidak menggunakan kalimat-kalimat dalam bahasa Arab, seperti yang dipakai pada masjid-masjid pada umumnya.

Masjid Cengklik menonjolkan arsitektur yang penuh dengan kearifan lokal

Tak hanya itu, dengan arsitektur berbentuk limasan, semakin menguatkan aspek akulturasi budaya dalam bangunan masjid ini, yang begitu sarat nilaio filosofi.

Nama Masjid Kampung Cengklik dipilih sebagai bagian dari kearifan masyarakat sekitar. yang mana harapannya agar kemakmuran tidak hanya untuk masjid dan para jamaahnya saja, melainkan kampung di mana masjid tersebut berdiri.

Hal ini seperti halnya penamaan masjid dan pondok pesantren tempo dulu, yang selalu menggunakan nama asli daerah. Sampai saat ini pondok pondok tersebut masih membawa keharuman bagi daerahnya.

Peletakan batu pertama Masjid Kampung Cengklik dilakukan langsung oleh Ketua PCNU Kota Surakarta, H.M Mashuri, SE, M.Si dan para wakif pada tanggal 4 Februari 2022.

Selama dua setengah bulan pengerjaan masjid ini akhirnya diresmikan pada Selasa 26 April 2022.

Dalam acara peresmian yang mengambil tema, "Memakmurkan Masjid Memajukan Peradaban Dari Solo Untuk Indonesia" itu, dihadirkan ulama kondang Gus Muwafiq.

Sementara dalam pesannya kepada warga, Ketua PCNU Kota Surakarta mengingatkan pentingnya masjid dikelola secara moderat lewat orgaisasi Islam moderat, khususnya Nahdlatul Ulama.

Hal ini untuk membentengi tempat ibadah dari paparan faham intoleran dan radikalisme. Masjid juga akan menjadi salah satu tempat untuk memakmurkan sekaligus membangun spiritual masyarakat sekitar.

"Tempat ibadah dan masyarakat sekitar merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dalam menjaga harmoni kearifan dan budaya yang tidak bertentangan dengan nilai nilai syariat," ujar Mashuri.//Rad

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close