WARTAJOGLO, Solo - Program Magang Mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka menjadi sebuah isu penting yang perlu didiskusikan untuk bisa mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada.
Untuk itulah sebuah Focus Discussion Group (FGD) digelar oleh Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta bersama beberapa mitra DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) dari bidang jurnalistik dan penyiaran pada Selasa 23 Agustus 2022.
Acara yang digelar di sebuah hotel di kawasan Purwosari Kota Solo ini dihadiri oleh beberapa perwakilan rekanan antara lain Visinema Pictures, PT Aksara Solopos (Solo Pos), PT Televisi Terang Abadi (TATV), Liputan Massal Picture (CV. Zaza Mediakarya), dan PT Radio Rama Metta (Metta FM).
Sebelum memulai diskusi para mitra dari DUDI tersebut mempresentasikan materi yang terkait dengan dunia penyiaran dan jurnalistik serta kaitannya dengan magang mahasiswa.
Program magang mahasiswa dibahas dalam sebuah forum FGD antara Unisri dengan DUDI |
Sebab tujuan utama dari diadakannya diskusi ini adalah membahas Program Magang Mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang merupakan salah satu kegiatan dari PKKM (Program Kompetisi Kampus Merdeka) yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi.
“Saya selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi sangat berterimakasih atas hadirnya Bapak Ibu pada FGD ini. Sebab hadirnya Bapak Ibu di sini menjadi awal suksesnya kegiatan Program Magang Mahasiswa MBKM ini,” ujar Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta Dra. Nurnawati Hindra Hastuti, dalam sambutannya.
Sementara Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Drs. Buddy Riyanto, M.Si dalam sambutannya saat membuka acara menjelaskan tentang Program Magang Mahasiswa MBKM, yang berbeda dengan magang biasa.
“Program magang ini berbeda dengan magang mahasiswa pada umumnya. Program magang ini dikonversi dengan tujuh matakuliah yang setara dengan 20 SKS dengan durasi magang selama empat bulan. Jadi selama empat bulan mahasiswa fokus magang tanpa ikut kuliah di kampus. Kalau magang yang biasanya mahasiswa seperti berenang di kolam renang, kalau di program magang ini mahasiswa seperti berenang di samudera,” jelasnya.
Dalam diskusi tersebut Herning Suryo sebagai moderator menjadikan diskusi menjadi lebih segar dan jauh dari kata garing. Sehingga suasana terasa begitu asyik meski yang dibahas adalah kegiatan formal.
Di sini para peserta diskusi dibagi dalam 2 kelompok yang terdiri dari para Dosen Ilmu Komunikasi dan perwakilan dari DUDI.
Para kelompok diskusi ini saling melempar pertanyaan dan jawaban serta mencari solusi terkait dengan masalah yang dibahas, khususnya terkait dengan program magang mahasiswa MBKM.
Selain membahas tentang keterampilan yang wajib dimiliki mahasiswa dalam dunia industri. Pada diskusi ini juga membahas pentingnya soft skill, yang wajib dimiliki oleh mahasiswa.
Sebab keterampilan di dunia kerja tidak akan berarti tanpa adanya kemampuan soft skill yang baik.
Acara ini ditutup dengan penandatanganan surat PKS (Perjanjian Kerja Sama) antara Unisri dan DUDI. //Sri