TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Membekali Mahasiswa dengan Prinsip dan Teknik Diplomasi, Melalui Unisri School of Diplomacy

WARTAJOGLO, Solo - Himpunan Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional (HIMAHI) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta sukses menggelar Unisri School of Diplomacy beberapa waktu lalu.

Kegiatan yang digelar di Novotel Hotel Solo ini diikuti oleh seluruh mahasiswa prodi HI semester 3 dan semester 5, yang belum mengikuti kegiatan ini di tahun lalu, dan dibuka oleh Dekan FISIP Unisri Drs. Buddy Riyanto, M.Si.

"Kegiatan ini dibagi menjadi tiga rangkaian acara antara lain Seminar Nasional, Unisri Diplomatic Course (UDC) dan dilanjut dengan Table Manner," ujar Aulia Nur Azizah, selaku ketua pelaksana kegiatan.

Dijelaskan bahwa Diplomatic Course merupakan simulasi diplomatik yang menekankan pada teknik-teknik, prinsip-prinsip, dan proses-proses yang terkait dengan diplomasi. 

Hal tersebut mencakup topik seperti hubungan internasional, hubungan antar negara, protokol negara, hukum internasional, dan banyak lagi. 

Oleh karena itu melalui kegiatan ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa berlatih dan memahami cara-cara yang tepat dan efektif untuk mencapai kesepakatan antar negara. 

Dalam Diplomatic Course, para mahasiswa HI Unisri mendapatkan banyak pengetahuan terkait teknik dan prinsip diplomasi

Untuk acara seminar, Dra.Christy Damayanti, didapuk sebagai pemandu, yang dalam seminar nasional ini mengangkat tema “The ASEAN State of Mind: Kepemimpinan Indonesia dalam Arus Ekternalitas Kawasan”.

Adapun pembicara yang dihadirkan adalah Abdullah Zulkifli, S.T., M.Si., Asisten Deputi Kerja Sama ASEAN KEMENPOLHUKAM sebagai pembicara.  

Adapun materi yang disampaikan berkitat seputar peran, pilar politik dan keamanan, serta tantangan ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

Sementara menurut ketua prodi HI Ganjar Widiyoga, dalam Unisri Diplomatic Course (UDC) atau simulasi sidang diplomatik yang mengambil model ARF (ASEAN Regional Forum) para peserta dikenalkan bagaimana tata sidang model united nation.

Di sini mengangkat tema “Promoting Peace and Stability in The Indo-Pacific Region”, menggunakan studi kasus isu laut Cina selatan.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan bahwa sebelum penutupan, mahasiswa juga dibekali dengan Table Manner.

Harapannya agar mahasiswa bisa mengetahui tata cara makan formal dengan standar internasional yang benar. Yang mana menyangkut posisi duduk yang benar, penempatan tas, cara menggunakan sendok, garpu, dan pisau secara standar internasional. //Lis

Type above and press Enter to search.