WARTAJOGLO, Jakarta - Sinetron Para Pencari Tuhan (PPT) menjadi salah satu program acara tersukses yang ada SCTV. Sebab sinetron yang tayang di tiap bulan Ramadhan ini sudah memasuki jilid 16.
Artinya bahwa sinetron yang dibintangi Deddy Mizwar, Jarwo Kwat dan para aktor yang lain tersebut, telah bertahan selama 16 tahun.
Jalan cerita yang menarik dengan mengangkat tema-tema yang ada dalam kehidupan sehari-hari, menjadi salah satu penyebab sinetron ini masih terus digemari dan ditunggu oleh pemirsa SCTV.
 |
| Deddy Mizwar saat diwawancarai secara virtual |
Kesuksesan PPT memang tidak lepas dari para aktor yang berperan di dalamnya. Sosok Deddy Mizwar yang berperan sebagai Bang Jack dan Jarwo Kwat sebagai Pak Jalal telah menjadi ikon tersendiri, yang selalu diingat oleh para pemirsa setia SCTV.
Dan memang kolaborasi akting keduanya inilah yang membuat PPT menjadi berbeda dengan tayangan sinetron lain. Jalan cerita serta akting yang natural membuat PPT terasa lebih hidup dan bisa dengan mudah diterima masyarakat.
Di jilid 16 ini Deddy Mizwar melibatkan para aktor muda yang diceritakan bergabung dalam sebuah geng dengan nama Geng DPR.
Geng DPR berisi anak punk yang di antaranya adalah Dobleh (Edbert Destiny), King (Renaga Tahier), Gembel (Faiz Vishal), dan Cupi (Cindy Nirmala).
Keberadaan geng ini yang suka bikin onar, akhirnya menjadi tantangan tersendiri bagi Bang Jack untuk bisa membuat mereka mengenal agama.
Tentu bukan hal yang mudah bagi para aktor dan aktris yang berperan sebagai Geng DPR ini.
"Untuk bisa mendalami karakter, tentu semua butuh proses. Sebab tanpa proses, kita tidak akan bisa mendapatkan hasil yang sempurna," jelas Deddy Mizwar dalam sebuah wawancara secara virtual pada Jumat 24 Maret 2023.
Untuk itu Deddy menyebut perlu adanya latihan yang tekun, agar karakter dalam cerita bisa didalami oleh pemerannya.
"Latihan yang tekun tentu menjadi point penting, agar seorang aktor bisa benar-benar menguasai karakter yang akan diperankannya. Bahkan setua saya seperti ini juga masih terus latihan. Tujuannya agar kita bisa selalu menampilkan yang terbaik," lanjutnya.
Khusus di PPT, para aktor memang dituntut untuk benar-benar menjalankan sesuai dengan yang diinginkan sutradara.
Sebab PPT bukan sebatas film biasa. Di dalamnya ada banyak pesan dan tuntunan, yang bila dimainkan tidak sesuai dengan standar bakunya, maka dikhawatirkan akan menyebabkan mispersepsi.
"Dialog
yang dibangun harus sesuai dengan karakter. Seorang aktor yang baik tentu tahu bentuk kalimat
yang harus diucapkan sesuai karakternya. Dan pemain lebih paham detail
peran dan karakternya. Sedangkan aktor adalah sektor yang menentukan," ungkap Deddy Mizwar.
Deddy Mizwar memang terbilang ketat dalam menerapkan standar produksi dalam PPT. Sebab dia tidak ingin film yang diproduksinya hanya sekelas sinetron striping.
"Untuk menciptakan dialog dalam PPT kadang kita sampai menangis, karena begitu menjiwai. Karena itu sebisa mungkin semua harus sesuai dengan arahan. Sebab saat salah dalam melakukan improvisasi, bisa memunculkan mispersepsi," tandasnya.
Karena itulah Deddy menyebut bahwa pendalaman teks harus dilakukan dengan cara membaca dan membaca ulang.
"Semoga PPT jilid 16 ini bisa diapresiasi dan selalu menginspirasi serta menjadi lebih baik lagi dari yang kemarin," pungkasnya. // Bang