WARTAJOGLO, Solo - Serangkaian persiapan telah dilakukan oleh Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta jelang tahun akademik 2023 - 2024 terutama terkait upaya perekrutan mahasiswa baru.
Hal ini tentunya tak lepas dari target 2 ribu mahasiswa baru yang dicanangkan, untuk bisa masuk ke perguruan tinggi tersebut pada tahun ini.
"Target ini naik dari tahun kemarin yang sekitar 1700 mahasiswa," jelas Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama Unisri Dr. Joko Pramono, S.Sos., M.Si. dalam sebuah acara silaturahmi dengan awak media pada Jumat 21 Juli 2023.
 |
| Wakil Rektor Unisri Dr. Joko Purnomo, S.Sos, M.Si. (tengah) didampingi Kepala UPT Humas Yona Ervina (kiri) dan Kepala UPT Kerja Sama Andri Astuti Itasari |
Joko pun menambahkan bahwa saat ini sudah sekitar 1000 orang mahasiswa yang diterima. Sehingga masih ada sekitar 1000 orang lagi, yang harus dijaring hingga batas akhir pendaftaran pada 31 Agustus 2023 nanti.
"Kami yakin bahwa target itu bisa dicapai, karena masih ada waktu hingga 31 Agustus. Apalagi sekarang perguruan tinggi negeri sudah menutup seluruh jalur pendaftaran. Sehingga nantinya mereka yang tidak diterima biasanya akan mulai berpikir untuk mendaftar ke swasta termasuk Unisri," lanjut Joko.
Keyakinan Joko bukanlah isapan jempol. Saat ini Unisri merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbesar di Kota Solo. Yang tentunya akan jadi pilihan bagi mereka yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Serangkaian prestasi yang berbuah penghargaan telah banyak didapatkan Unisri, sebagai bukti bahwa perguruan tinggi ini layak diperhitungkan.
Hal ini pula yang mendorong pihak Unisri hanya mematok target 2 ribu mahasiswa yang akan diterima pada tahun ini.
"Jumlah pendaftar tentu sudah lebih dari 2 ribu. Tapi kami hanya membatasi pada angka 2 ribu saja. Karena menyangkut kapasitas kelas agar ideal untuk perkuliahan. Bisa saja target kita naikkan. Tapi bukan tidak mungkin kualitas pembelajaran yang diterima mahasiswa akan menurun. Dan kami tidak ingin hal itu terjadi, agar prestasi yang selalu ditorehkan Unisri bisa selalu terjaga," ungkap Joko.
Dijelaskan pula bahwa mahasiswa Unisri terbilang sangat majemuk karena tidak hanya berasal dari wilayah Solo raya saja.
"Dari data yang kita pantau, para mahasiswa Unisri ini berasal dari lebih dari 200 kota termasuk luar pulau Jawa dan luar negeri, dalam hal ini Timor Leste. Kebetulan tiap tahun selalu ada mahasiswa dari Timor Leste. Yang mana mereka tahu karena info dari mahasiswa yang sebelumnya kuliah di sini. Jadi ada semacam gethok tular, hingga mereka tertarik kuliah di Unisri," tandas Joko. //Bang