TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Breaking News

Mahasiswa KKN 22 FKIP UNS di Kelurahan Timuran Surakarta, Gelar Sosialisasi dan Demonstrasi Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Dapur

WARTAJOGLO, Surakarta – Dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan sosialisasi dan demontrasi pembuatan pupuk kompos dari limbah dapur, di Kelurahan Timuran, Kota Surakarta. 

Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi limbah dapur, guna dimanfaatkan sebagai pupuk untuk berbagai tanaman di Kelurahan Timuran. 

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) dan PKK masing-masing RW di Kelurahan Timuran. 

Sosialisasi dan demonstrasi pembuatan pupuk kompos bertempat di Pos Serbaguna RW III, Kelurahan Timuran, dengan mendatangkan narasumber Adestra Ayub Syawala dari Fakultas Peternakan UNS.

Demonstrasi proses pembuatan pupuk oleh mahasiswa KKN UNS

Demonstrasi dilakukan pada media ember dengan memanfaatkan limbah dapur sebagai bahan utama pembuatan pupuk kompos. 

Sebelumnya, ember yang digunakan berbeda ukuran. Ember bagian atas lebih besar dengan lapisan bawah yang diberi lubang berfungsi sebagi filter air. Dan ember bagian bawah ukurannya lebih kecil dengan diberikan keran dibagian lapisan tepi bawah sebagai keluarnya air. 

Dalam praktiknya, mahasiswa KKN dan narasumber menyiapkan alat berupa 2 ember dan pengaduk, serta bahan berupa cairan EM4, molase (tetes tebu), limbah dapur, dan air. 

“Pertama, mencampurkan cairan EM4, air, dan molase. Kemudian, masukkan seluruh sampah atau limbah dapur kedalam ember. Lalu, kucurkan cairan ke dalam sampah. Akhirnya, akan terjadi proses fermentasi," jelas Adestra Ayub Syawala dalam demonstrasinya

Selanjutnya Adestra menambahkan bahwa air yang dihasilkan dari limbah dapur akan menetes ke bawah yang bisa dijadikan sebagai pupuk cair dan limbah padat akan berwarna menghitam dan dimanfaatkan sebagai pupuk padat. 

"Dalam proses ini, sampah tidak perlu diaduk, melainkan hanya dituangkan saja dengan sampah yang baru kemudian dikocorkan dengan EM4 seperti langkah awal. Proses ini memakan waktu 2-4 minggu, sehingga bau yang dihasilkan seperti tape,” ungkapnya.

Kepala Kelurahan Timuran, Supyanto, S.H didampingi beberapa jajaran dari Kelurahan Timuran menyambut baik kegiatan sosialisasi dan pembuatan kompos dari limbah dapur. 

Supyanto, mengungkapkan bahwa sosialisasi dan pembuatan kompos diharapkan mampu memberikan andil dan manfaat dalam mendukung Kelompok Wanita Tani di wilayah Timuran.

Dalam kegiatan ini, diharapkan akan ada manfaat yang bisa diperoleh oleh masyarakat sekitar, utamanya Kelompok Wanita Tani dalam memaksimalkan potensi limbah dapur yang tidak terpakai dan mampu membuat pupuk organik secara mandiri. 

Kelompok Wanita Tani cukup antusias dengan kegiatan ini, mengingat keterbatasan lahan diperkotaan dan mahalnya pupuk organik mendorong adanya pemanfaatan sampah dari limbah dapur.

Ketua pelaksana sosialisasi, Asfia Surya Utami mengatakan bahwa kegiatan ini memanfaatkan limbah dapur dari salah satu Kelompok Wanita Tani di Kelurahan Timuran. 

Sosialisasi sebelumnya pernah dilakukan di RW III namun gagal. Sehingga diinisiasi kembali dengan harapan, mampu memberikan wawasan terkait pengolahan pupuk kompos dan memberdayakan Kelompok Wanita Tani, dalam mengelola berbagai tanaman dilingkungan Timuran.

“Saya berharap dari kegiatan ini berjalan lancar dan dapat bermanfaat bagi semua pihak, utamanya dapat memberikan wawasan baru mengenai pembuatan pupuk kompos bagi Kelompok Wanita Tani yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di Kelurahan Timuran” ujar Asfia. //Bang

Penulis: Kelompok KKN 22 FKIP UNS

1. Dihan Nafi'a
2. Hanif Hibatullah
3. Asfia Surya Utami
4. Wening Nur Mitayani
5. Novita Wijayanti
6. Rianisa 'Ashafira
7. Septiara Surya Abdi Pertiwi
8. Helmalia Niken Alfi
9. Annisa Nugrogowati
10. Alfina Riski Damayanti

Type above and press Enter to search.