POPULER

Jelang Pilpres 2024, Budayawan: Jangan Pilih Pemimpin Berwatak Dasamuka

Jelang Pilpres 2024, Budayawan: Jangan Pilih Pemimpin Berwatak Dasamuka

WARTAJOGLO, Solo - Pemilu 2024 tinggal beberapa jam lagi. Di masa tenang ini, masyarakat sempat dihebohkan dengan sebuah film yang memaparkan tentang adanya dugaan kecurangan yang akan terjadi dalam pemilu khususnya untuk pemilihan presiden.

Terlepas benar dan tidaknya isi dari film yang menampilkan tiga sosok pakar hukum tersebut, masyarakat memang perlu untuk berhati-hati dalam menjatuhkan pilihan.

Hal ini penting, sebab sosok pemimpin yang terpilih atau yang dipilih nantinya, akan menentukan nasib bangsa ke depan, termasuk masyarakat sebagai warga negara.

Karena itulah, berbagai imbauan banyak bermunculan untuk menyadarkan masyarakat agar memilih calon yang benar-benar bisa membawa kebaikan dan kemajuan bagi bangsa.

Salah satu peringatan disampaikan oleh seorang budayawan asal Maospati Magetan, Edi Ristiono.

Edi Ristiono berpesan agar jangan memilih calon presiden yang memiliki watak seperti Dasamuka

Dikutip dari channel Youtube Jejak Ki Lawu, Edi yang juga akrab disapa Ki Lawu Maospati ini membarikan pandangannya terkait sosok calon pemimpin yang perlu diwaspadai.

Dengan menggunakan contoh tokoh dalam dunia pewayangan, Edi mewanti-wanti agar masyarakat jangan sampai memilih sosok yang memiliki sifat seperti tokoh Dasamuka atau Rahwana.

"Dasamuka itu adalah sosok yang digambarkan sebagai raksasa dengan 10 wajah yang berbeda-beda. Artinya jangan sampai kita terjebak dengan sosok yang tampak terlihat sopan, murah senyum, tapi sejatinya dia sangat jahat," jelas Edi sembari menunjukkan wayang tokoh Dasamuka.

Dasamuka atau Rahwana memang diceritakan sebagai seorang raja yang kejam, hingga kemudian menculik Dewi Sinta, istri Sri Rama.

"Dasamuka merupakan raja yang bengis dan kejam yang tak segan-segan memangsa rakyatnya sendiri. Karena itu, jangan sampai memilih pemimpin yang memiliki watak seperti itu," lanjut Edi.

Lalu siapa sosok yang disebut memiiki watak seperti Dasamuka, mengingat dalam kontestasi pilpres ada tiga pasangan calon presiden.

Edi memang tidak secara eksplisit menunjuk kepada salah satu pasangan calon presiden. Dia hanya memberikan beberapa petunjuk yang bisa dijadikan patokan bagi masyarakat untuk menentukan siapa sosok yang dimaksud.

"Sifat dasar dari Dasamuka adalah menghalalkan segala cara demi mewujudkan keinginannya. Hal itu ditunjukkan dengan peristiwa penculikan terhadap Dewi Sinta, hanya karena dia ingin memperistri sang dewi," ungkapnya.

Karenanya Edi mengimbau masyarakat untuk senantiasa menggunakan hati nurani untuk menentukan siapa yang akan dipilih.

"Gunakan hati nurani untuk menentukan pilihan. Jangan sampai salah pilih, karena bisa berdampak pada diri kita sendiri ke depannya," pungkasnya. //Bang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close