POPULER

Wadahi Kreatifitas Penghobi Budaya Jepang, Tenka Fest Digelar di Kota Solo

Wadahi Kreatifitas Penghobi Budaya Jepang, Tenka Fest Digelar di Kota Solo

WARTAJOGLO, Solo - Kemeriahan terlihat saat komunitas hobi Jepang Tenka menyelenggarakan event bertajuk Tenka Fest dengan tema “Kiseki no Uta”, pada Minggu 18 Februari di Tirtonadi Convention Hall, Kota Solo.

Tenka Fest adalah festival penggemar pop kultur Jepang, yang mana baru pertama kali diadakan sekaligus mengawali aktivitas Komunitas Tenka di tahun 2024 ini.

"Latar belakang penyelenggaraan Tenka Fest “Kiseki no Uta” ini, untuk menjadi wadah kreativitas bagi anak-anak muda penggemar budaya Jepang di Solo Raya dan sekitarnya," ujar ketua Komunitas Tenka, Cevico saat ditemui di lokasi acara.

Kiseki no Uta sendiri artinya keajaiban lagu atau di sini diartikan sebagai keajaiban musik.

Penampilan para penghobi budaya Jepang di acara Tenka Fest

Tema Kiseki no Uta diambil karena ada dua divisi dalam komunitas Tenka, yang berulang tahun di bulan Februari yaitu Divisi Dance Kiseki no Hi (Api Keajaiban) dan Divisi Musik Utagawa (Sungai Lagu).

Selain 2 divisi minat tersebut, ada 5 divisi lain yang terdapat di komunitas Tenka. Yakni, Divisi Manga Yume no Ki (Pohon Impian), Divisi Game Shiroi Kaminari disingkat Shirokami (Petir Putih), Divisi Cosplay Atarashii Kaze disingkat Atakaze (Angin Baru), Divisi Konten Setsuki (Logam Penghubung) dan Divisi Event Yamaseki (Gunung Pelindung).

"Event ini dimeriahkan oleh dua guest star cosplay terkemuka di dunia cosplay Indonesia, Ibun, Takashin Reisa, dan seorang celeb cosplay yakni Refeen. Ibun adalah perwakilan Indonesia dalam ajang World Cosplay Summit 2018 di Jepang," tambah Cevico.

Selain bintang tamu cosplay, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan idol lokal dari Yogyakarta seperti Minerva Land dan Zasteiro. Serta dance cover dari Solo yakni SOC48 dan Kiseki no Hi. 

Sejumlah band yang membawakan cover lagu-lagu Jepang, yakni Jekoda, Izumi x SBM, dan Cat x Won. Serta para solois yang mengcover lagu-lagu Jepang yang tergabung dalam Utagawa.

Cosplay Competition (Coscomp) dan Cosplay Walk (Coswalk). Antusiasme para cosplayer dalam mengikuti coscomp dan coswalk sangat tinggi. 

Kompetisi ini yang paling diminati karena para peserta bisa berdandan dan berkostum sesuai karakter anime yang disuka, untuk ditampilkan di panggung.

"Selain kemeriahan di panggung, Tenka Fest juga dimeriahkan UMKM lokal berupa kuliner dan merchandise serba anime. Sebanyak 26 tenant UMKM dan 18 tenant merchandise," jelas Arumi.

Tenka Fest juga membuka peluang usaha bagi usaha rental kostum, penyedia jasa make up artist, penyedia jasa wig styling, hingga jasa fotografer.

Meski terkendala hujan, acara berjalan lancar dan meriah. Para wibu, istilah yang disematkan untuk para penghobi Jepang, terlihat total dalam berkostum ala karakter anime favoritnya. 

Event ini menjadi kesempatan mereka untuk mengekspresikan kreativitas, dan bertemu dengan sesama penghobi untuk melepaskan sejenak stres dan beban hidup mereka.

Seolah-olah dengan menghadiri event ini para penghobi Jepang seperti masuk isekai atau dunia lain yang menyenangkan dibandingkan dunia nyata.

"Ke depan, Komunitas Tenka akan menghadirkan kembali event serupa untuk memeriahkan skena subkultur anak muda di kota Solo," pungkas Cevico. //Bang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close