TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Adeging Mangkunegaran ke-267, Gusti Bhre: Kebudayaan Harus Berkembang, Jangan Hanya Melihat Masa Lalu

WARTAJOGLO, Solo - Pura Mangkunegaran kembali memeriahkan kota Solo dengan rangkaian acara istimewa dalam peringatan Adeging Mangkunegaran yang ke-267. 

Beragam acara digelar untuk memperingati berdirinya salah satu kerajaan pecahan Mataram Islam itu.

Tahun ini, Pura Mangkunegaran telah menyiapkan lima acara unik yang berlangsung mulai dari 17 Maret hingga 28 April 2024.

Rangkaian acara diawali dengan Sumunar Mangkunegaran mulai 17 Maret hingga 28 April. Lalu "Mangkunegaran MakaN-MakaN" selama dua hari, 27–28 April. 

Gusti Bhre (dua dari kiri) saat berbincang dengan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dalam acara konferensi pers Adeging Mangkunegaran

Berikutnya ada "Royal Dinner Mangkunegaran" pada Sabtu, 27 April. Serta "Mangkunegaran Run in Solo" dan konser "Mangkunegaran Laras Hati" pada Minggu, 28 April 2024. 

Pengageng Pura Mangkunegaran KGPAA Mangkunegara X mengatakan bahwa serangkaian kegiatan yang digelar dalam acara Adeging Mangkunegaran adalah wujud upaya memberi manfaat untuk masyarakat.

"Saya selalu bilang bahwa berbagai kegiatan yang digelar di Mangkunegaran adalah upaya untuk memberi manfaat bagi masyarakat. Yang harapannya bisa memberikan dampak positif untuk masyarakat. Di lain sisi masyarakat tentunya juga bisa mendapatkan manfaat positif dari apa yang ada," jelas Mangkunegara X dalam konferensi pers yang digelar di Pura Mangkunegaran pada Kamis 18 April 2024.

KGPAA Mangkunegara X yang juga akrab disapa Gusti Bhre ini menyebut bahwa perayaan Adeging Mangkunegaran bukanlah sebuah kegiatan internal keraton. 

Menurutnya ini adalah kegiatan seluruh masyarakat Solo yang diadalan untuk kebaikan bersama seluruh warga Kota Solo.

"Ini bukan hanya perayaan Mangkunegaran saja. Tapi perayaan kita semua sebagai masyarakat Kota Solo dan masyarakat Jawa. Karena melalui serangkaian perayaan ini kita harapkan budaya Jawa bisa semakin dikenal," lanjutnya.

Bagi Gusti Bhre, usia 267 tahun tahun tentunya bukan usia yang muda lagi. Artinya bahwa dari usia itu diharapkan bahwa kebudayaan yang selama ini selalu dipegang erat oleh Mangkunegaran bisa terus bertahan dan berkembang.

"Usia 267 tahun ini tentu sudah tidak muda lagi. Sehingga bagaimana hari ini kita bisa terus tumbuh dan berkembang. Kebudayaan kita harus bisa memberi manfaat. Jadi bukan hanya melihat masa lalu. tapi juga harus berpikir ke depan," tandasnya.

Sementara itu, di saat yang sama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka juga senada dengan Gusti Bhre. 

Gibran menyebut bahwa Adeging Mangkunegaran tidak hanya menjadi ajang hiburan semata tetapi juga memiliki dampak positif yang besar bagi masyarakat Solo dan sekitarnya. 

Dengan mengangkat kebudayaan dan seni, acara ini memperkaya dan memperkuat identitas serta kebanggaan warga Solo.

"Kami sangat mengapresiasi event Adeging Mangkunegaran ini, karena dampaknya bisa meningkatkan jumlah wisatawan ke Solo. Dari situ multiplier effect-nya juga sudah dirasakan oleh UMKM," jelasnya. //Bang

Type above and press Enter to search.