WARTAJOGLO, Sukoharjo - Menghadapi tantangan minimnya program kesehatan dan rendahnya kesadaran akan pentingnya kebugaran di kalangan lansia, Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memperkenalkan "Pondok Simbah".
Program ini dirancang untuk meningkatkan kebugaran dan kesadaran kesehatan lansia melalui tiga kegiatan utama, yakni Simbah Pinter, Simbah Njangkah, dan Simbah Seger.
Simbah Pinter merupakan program yang bertujuan memberikan penyuluhan kesehatan kepada kader, lansia, dan keluarganya.
Tim PKM-PM UMS saat mendampingi lansia di Desa Bendosari Sukoharjo |
Dengan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya kebugaran dan kesehatan, diharapkan kesadaran masyarakat akan kebutuhan kebugaran fisik lansia dapat meningkat.
Penyuluhan mencakup topik-topik kesehatan yang relevan dan praktis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu Simbah Njangkah merupakan program yang melibatkan penggunaan teknologi melalui aplikasi android yang mendorong lansia untuk berjalan 5000 langkah setiap hari.
Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur skrining 6MWT (Six Minute Walk Test) yang memungkinkan evaluasi keberhasilan latihan secara rutin.
Dengan cara ini, lansia tidak hanya dibantu untuk tetap aktif, tetapi juga dapat memantau perkembangan kebugaran mereka sendiri.
Sedangkan untuk Simbah Seger merupakan program yang berfokus pada monitoring dan evaluasi kegiatan sebelumnya, dengan melibatkan lansia dalam aktivitas fisik yang menyenangkan seperti senam dan permainan yang dimodifikasi.
Kegiatan ini dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik lansia dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam menjaga kebugaran.
Program Pondok Simbah sendiri muncul sebagai respons terhadap temuan tentang rendahnya kebugaran fisik lansia di Desa Bendosari.
Berdasarkan hasil diskusi dengan koordinator Posyandu Lansia Melati, ditemukan bahwa pengetahuan dan kepedulian keluarga terhadap kebugaran fisik lansia masih sangat kurang.
Pondok Simbah, Inovasi Tim PKM-PM UMS dalam Meningkatkan Kebugaran Lansia di Desa Bendosari https://t.co/te3kgA3SQp
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) June 21, 2024
Hal ini berdampak negatif pada tingkat kebugaran lansia di desa tersebut.
“Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Putri dan kawan-kawan pada tahun 2022 di Desa Bendosari mengungkapkan hasil tes kebugaran fisik dengan Two Minute Walking Test (2MWT) menunjukkan nilai rata-rata 121,8 meter pada usia 60-67 tahun, jauh di bawah nilai normal 179,1 meter pada usia tersebut,” papar Dwi Rosella, dosen Fisioterapi UMS sekaligus pembimbing program ini, pada Jumat 21 Juni 2024.
Dengan pendekatan holistik melalui Trifecta model pelaksanaan program utama, Pondok Simbah menawarkan solusi terdepan untuk meningkatkan kebugaran lansia di Desa Bendosari.
Tim PKM-PM, bersama dengan koordinator Posyandu Lansia Melati, berkomitmen untuk mengembangkan program ini menjadi model yang bisa diterapkan di berbagai desa lainnya.
Dwi Rosella berharap bahwa Pondok Simbah tidak hanya mampu mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh Posyandu Lansia Melati, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas hidup lansia di wilayah tersebut.
"Melalui Pondok Simbah, diharapkan kesadaran akan pentingnya kebugaran fisik dan kesehatan lansia semakin meningkat, serta lansia dapat menikmati hidup yang lebih sehat dan bugar," pungkasnya. //Sik