TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Mengenal Al Biruni, Ilmuwan di Jaman Islam yang Menemukan Ukuran Jari-jari Bumi

Ilustrasi Al Biruni dengan karya-karya spektakuler yang dihasilkannya

WARTAJOGLO - Lahir pada 15 September 973, Al-Biruni adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah peradaban Islam dan dunia. 

Nama lengkapnya adalah Abu Rayhan al-Biruni, dia lahir di Khwarezm (sekarang wilayah Uzbekistan). 

Ia dikenal sebagai polymath, yaitu seorang ilmuwan yang menguasai banyak bidang ilmu, termasuk astronomi, matematika, fisika, sejarah, geografi, dan farmasi. 

Kontribusinya yang luas dan mendalam di berbagai disiplin ilmu membuat Al-Biruni dihormati sebagai salah satu ilmuwan paling berpengaruh dalam sejarah peradaban Islam dan dunia secara umum.

Al-Biruni tumbuh di lingkungan yang mendukung perkembangan intelektualnya. Pada usia muda, ia menunjukkan minat besar dalam ilmu pengetahuan. 

Ia belajar di bawah bimbingan beberapa guru terkenal pada masanya, termasuk di Baghdad, pusat intelektual dunia Islam kala itu. 

Al-Biruni tidak hanya mempelajari teks-teks dari ilmuwan Muslim, tetapi juga karya-karya ilmuwan Yunani, India, dan Persia, yang kemudian mempengaruhi pemikirannya dalam berbagai karya ilmiah.

Karya-Karya Utama Al-Biruni

1. Kitab al-Hind  

Salah satu karya terpenting Al-Biruni adalah *Kitab al-Hind* (Buku tentang India). Dalam buku ini, ia menulis secara komprehensif tentang adat, budaya, agama, dan sains di India, berdasarkan pengamatan langsung selama perjalanannya ke wilayah tersebut. 

Karya ini merupakan salah satu contoh pertama etnografi ilmiah, karena Al-Biruni mendekati subjeknya dengan netralitas, memberikan analisis berdasarkan observasi tanpa prasangka.

2. Al-Qanun al-Mas'udi  

Ini adalah salah satu karyanya yang sangat terkenal dalam bidang astronomi. Al-Qanun al-Mas'udi merupakan ensiklopedia astronomi yang berisi penjelasan tentang fenomena langit, metode pengukuran posisi bintang, serta kajian tentang waktu dan kalender. 

Karya ini banyak dikutip oleh para ilmuwan Barat pada masa Renaisans.

3. Kitab al-Tafhim  

Dalam karya ini, Al-Biruni membahas dasar-dasar matematika dan astronomi. Buku ini disusun dengan pendekatan yang mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang, menjadikannya salah satu buku teks ilmiah paling awal yang dirancang untuk pembelajaran yang lebih luas.

4. As-Saydanah fi al-Tibb  

Al-Biruni juga menulis tentang farmakologi dalam buku *As-Saydanah fi al-Tibb*. Buku ini mencakup informasi tentang lebih dari 1000 tanaman obat, mineral, dan senyawa kimia, serta penggunaannya dalam pengobatan.

Salah satu pencapaian terbesar Al-Biruni adalah kontribusinya dalam mengukur jari-jari bumi. Al-Biruni menggunakan metode astronomi dan geometri untuk menghitung keliling bumi dengan akurasi yang luar biasa, meskipun tanpa teknologi canggih yang tersedia pada masa kini. 

Dalam salah satu percobaannya, ia melakukan pengukuran di dataran tinggi India. 

Al-Biruni menggunakan teknik trigonometri, memanfaatkan pengamatan terhadap sudut ketinggian gunung untuk menghitung keliling dan diameter bumi.

Metode ini sangat revolusioner karena ia mendasarkan pengukuran pada prinsip-prinsip ilmiah, bukan pada asumsi atau mitos. 

Hasil pengukurannya tidak hanya mendekati akurat, tetapi juga menunjukkan kemampuan ilmuwan Muslim dalam mengembangkan metode ilmiah jauh sebelum munculnya ilmuwan-ilmuwan Barat yang sering kali disebut sebagai pelopor ilmu modern.

Kiprah Al-Biruni dalam dunia ilmu pengetahuan tetap dihargai hingga saat ini. Karya-karyanya diterjemahkan ke berbagai bahasa dan dipelajari oleh para ilmuwan Eropa pada masa Renaisans. 

Ia dikenal sebagai sosok yang selalu mencari kebenaran ilmiah tanpa prasangka, serta menggabungkan pengamatan empiris dengan teori-teori ilmiah yang kuat.

Al-Biruni meninggal pada tahun 1048 M di Ghazni (sekarang di Afghanistan), namun pemikirannya tetap hidup melalui karya-karyanya yang terus memengaruhi ilmu pengetahuan hingga hari ini. //Bbs

Type above and press Enter to search.