Dekan FSRD ISI Solo Dr Ana Rosmiati (dua dari kiri) melakukan penandatanganan MoA bersama founder Miss Batik Indonesia Endang R Guritno |
WARTAJOGLO, Solo - Event perdana Miss Batik Indonesia (MBI) 2024 akan menjadi tonggak penting dalam mengintegrasikan kebudayaan dan pariwisata Indonesia, baik di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.
Digelar pada 12-13 Oktober 2024 di Ndalem Wuryaningratan, Kota Solo, acara ini mengusung tema "Berkarya dan Bersinar Dalam Balutan Batik Indonesia".
MBI 2024 diharapkan dapat memperkuat branding "Solo The Spirit of Java", sejalan dengan reputasi Kota Solo sebagai kota budaya.
Kota Solo memiliki kekayaan seni dan budaya yang berakar dalam, dengan berbagai kriya seperti batik, tenun, anyaman, kerajinan logam, ukiran kayu, dan keramik, serta kesenian rakyat dan kuliner khas yang memperkuat identitasnya.
Sebagai kota kreatif, Solo memiliki peluang besar untuk meningkatkan daya tarik wisata dan membuka peluang ekonomi baru bagi warganya melalui acara seperti MBI ini.
MBI 2024 tidak hanya sekadar kontes kecantikan, tetapi juga seleksi untuk menemukan perempuan yang creative, beautiful, talented, dan cultured.
Acara ini terbagi dalam beberapa tahap, mulai dari pendaftaran dan babak kualifikasi, psikotes, online challenge, pembekalan, hingga Grand Final.
MBI bakal jadi wadah perwakilan kontestan dari seluruh provinsi di Indonesia dan membuka kesempatan bagi perempuan hebat yang pernah ikut serta dalam ajang kecantikan berbeda.
Menurut Endang R. Guritno, founder MBI, ada 20 finalis dari berbagai provinsi yang akan bersaing dalam acara ini.
“Ada 20 finalis dari beberapa provinsi yang ikut ambil bagian dalam event ini. Yang mana nantinya akan diseleksi hingga memunculkan juara sebagai Miss Batik Indonesia,” ujar Endang R Guritno selaku founder MBI dalam acara konferensi Pers di Kampus ISI Solo, pada Senin 7 Oktober 2024.
Endang menjelaskan bahwa keterlibatan berbagai pihak dalam pentahelix — pemerintah, korporasi, akademisi, media, dan masyarakat — adalah kunci untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) melalui MBI.
Kolaborasi Pentahelix Diharapkan Kuatkan Ekosistem Budaya melalui Ajang Miss Batik Indonesia https://t.co/DIFJWEgiOu
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) October 7, 2024
Karena itulah, dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan MoA antara MBI dengan pihak ISI Solo yang diwakili Dekan FSRD, Dr Ana Rosmiati, S.Pd, M.Hum, serta pengusaha batik Gunawan Setiawan.
Ana Rosmiati, Gunawan Setiawan, serta perwakilan dari Disporapar Provinsi Jawa Tengah pun turut menyampaikan paparan terkait makna dari event MBI.
Mereka menekankan pentingnya membangun ekosistem budaya yang berkelanjutan di Indonesia, salah satunya melalui MBI.
Sebab Miss Batik Indonesia tidak hanya akan menjadi ajang prestisius, tetapi juga wadah untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia, dengan batik sebagai warisan budaya yang diakui oleh UNESCO. //Her